backup og meta

Kanker Ovarium

DefinisiJenisGejalaPenyebabFaktor risikoStadiumDiagnosisPengobatanPencegahan

Kanker ovarium atau juga disebut kanker indung telur menjadi salah satu jenis penyakit kanker yang paling sering terjadi pada wanita. Penyakit ini dapat menyerang wanita dari segala usia. Penting untuk mengetahui gejala hingga cara mengobatinya seperti berikut ini.

Kanker Ovarium

Apa itu kanker ovarium?

Kanker ovarium adalah penyakit kanker yang berkembang di ovarium dan organ di sekitarnya, seperti tuba falopi dan peritoneum.

Ovarium atau indung telur adalah sepasang kelenjar yang terletak di sisi kanan dan kiri rahim. Fungsinya adalah menyimpan dan memproduksi sel telur serta menghasilkan hormon seks wanita.

Kanker ini dapat terbentuk dari kista, tetapi kista ovarium dan kanker ovarium adalah dua hal yang berbeda. Tidak semua kista berkembang menjadi kanker indung telur. 

Kanker ovarium adalah jenis kanker yang umum pada wanita. Berdasarkan data Global Cancer Observatory (Globocan), kanker ovarium menduduki peringkat ketiga kasus kanker terbanyak pada wanita di Indonesia.

Kanker ini memang cukup sulit terdeteksi. Akan tetapi, peluang kesembuhannya bisa mencapai 94% bila penyakit ini terdeteksi sejak dini dan segera ditangani.

Jenis kanker ovarium

kanker indung telur

Kanker indung telur dapat dibagi ke dalam tiga tipe. Pembagian ini didasarkan pada lokasi dan jenis sel tempat berkembangnya kanker.

1. Tumor epitel

Tumor epitel atau dikenal sebagai kanker ovarium epitel adalah jenis yang paling umum menyerang wanita, dengan persentase sebesar 75 persen.

Jenis kanker ini terjadi pada permukaan sel yang melapisi indung telur bagian luar. Tumor epitel terbagi lagi menjadi beberapa tipe seperti di bawah ini.

  • Tumor jinak (benign epithelial tumors): sel tumor jinak yang biasanya tidak mengarah pada masalah kesehatan yang serius.
  • Tumor berpotensi ganas (borderline epithelial ovarian cancer): sel tumor yang tidak terlihat seperti kanker, tetapi sewaktu-waktu dapat berubah menjadi kanker. Sangat umum terjadi pada wanita usia muda dan tumbuh dengan lambat.
  • Tumor ganas (malignant epithelial ovarian tumors): sebanyak 85–90% kasus tumor epitel adalah jenis ini. Tumor ganas bisa berkembang jadi kanker dan menyebar dengan cepat.

2. Tumor sel germinal

Jenis kanker ovarium selanjutnya menyerang sel germinal yang menghasilkan sel telur (ovum) dengan persentase kasus kurang dari 2 persen. 

Tumor sel germinal terbagi lagi menjadi beberapa tipe seperti berikut ini.

  • Teratoma: tipe tumor jinak yang terlihat pada mikroskop seperti tiga lapisan embrio yang sedang berkembang. Umum terjadi pada anak dan perempuan di bawah 18 tahun.
  • Disgerminoma: tumor ganas tetapi tidak menyebar dengan cepat dan menyerang anak remaja dan usia sekitar 20-an.
  • Tumor sinus endodermal dan koriokarsinoma: jenis tumor ini tergolong langka, tetapi sekalinya terbentuk, dapat tumbuh dan menyebar dengan cepat.

3. Tumor stroma

Jenis penyakit kanker ovarium ini sangat langka dengan jumlah kasus hanya 1 persen. Penyakit kanker ini terjadi pada sel yang bertugas memproduksi hormon. 

Wanita yang terkena tumor stroma akan memiliki kadar estrogen yang tinggi di dalam tubuhnya.

Apakah kanker ovarium menular?

Kanker bukan penyakit menular. Jadi, tidak ada penularan yang akan terjadi dari pasien dengan kanker ovarium pada orang yang sehat melalui cara apa pun, seperti berciuman, bersentuhan, atau berbagi makanan.

Tanda dan gejala kanker ovarium

Wanita cenderung mengalami gejala ketika sel kanker sudah menyebar atau memasuki stadium lanjut. Akan tetapi, ada juga beberapa wanita yang merasakan gejalanya pada tahap awal.

Beberapa gejala kanker ovarium yang paling umum adalah sebagai berikut.

  • Perut kembung.
  • Nyeri pada bagian panggul dan sekitar perut.
  • Kesulitan untuk makan, karena perut kenyang dengan cepat walaupun makan sedikit.
  • Masalah kandung kemih, seperti sering buang air atau tidak dapat menahan desakan untuk buang air kecil.

Selain gejala spesifik di atas, pasien juga dapat mengalami gejala kanker secara umum seperti berikut ini.

  • Kelelahan terus-menerus.
  • Rasa nyeri saat melakukan hubungan intim.
  • Perubahan pada pola menstruasi, seperti haid yang tidak teratur dan perdarahan yang lebih banyak dari biasanya.

Anda harus segera menghubungi dokter bila timbul gejala yang tidak wajar, misalnya gejala tidak membaik seiring waktu dan bertahan hingga lebih dari tiga minggu.

Walau belum yakin apakah gejala yang Anda alami adalah gejala kanker ovarium, Anda harus tetap memeriksakan diri dengan dokter.

Penyebab kanker ovarium

Penyebab kista ovarium

Penyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti. Namun, para ahli berpendapat bahwa penyebabnya tidak berbeda jauh dengan penyebab kanker pada umumnya, yaitu mutasi DNA di dalam sel.

DNA menyimpan sistem perintah untuk sel tumbuh, berkembang, mati, dan membelah. Apabila terjadi mutasi, sistem di dalam DNA akan rusak dan perintah sel menjadi kacau.

Hal ini mengakibatkan sel bekerja secara tidak terkendali dan terus tumbuh secara abnormal. Pada akhirnya, sel yang terus-menerus tumbuh ini membentuk tumor di sekitar ovarium.

Sel abnormal ini tidak hanya terbentuk pada indung telur saja, tetapi mungkin juga berasal dari sel yang terletak di ujung tuba falopi.

Faktor risiko kanker ovarium

Meski penyebab kanker indung telur tidak diketahui secara pasti, para ahli sudah menemukan beberapa hal yang dapat meningkatkan risikonya seperti berikut ini.

  • Berusia 63 tahun ke atas atau telah melewati fase menopause.
  • Riwayat anggota keluarga yang mengidap kanker ovarium, kanker usus besar, atau kanker payudara.
  • Mempunyai riwayat mengidap kanker payudara sebelumnya.
  • Mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
  • Memiliki kebiasaan merokok.
  • Tidak pernah hamil atau sering mengalami keguguran.
  • Pernah menjalani terapi pengganti hormon, seperti terapi estrogen pascamenopause.

Stadium kanker ovarium

Stadium kanker menandakan seberapa parah suatu penyakit dan penyebarannya. Sama halnya dengan kanker pada umumnya, stadium kanker ovarium terbagi menjadi empat.

  • Stadium 1. Sel kanker masih terbatas di ovarium. Bisa dilakukan operasi pengangkatan, kadang disertai kemoterapi. Pada stadium ini, peluang untuk hamil masih ada.
  • Stadium 2. Sel kanker mulai menyebar ke bagian luar ovarium hingga area pinggul atau perut. Penanganannya meliputi operasi dan kemoterapi.
  • Stadium 3. Sel kanker telah menyebar menuju kelenjar getah bening atau rongga perut. Penanganan umumnya masih sama sama dengan kanker ovarium stadium 2.
  • Stadium 4. Sel kanker sudah menyebar ke organ lain, seperti hati atau paru-paru. Meski tidak bisa disembuhkan, pengobatan bisa meringankan gejala dan memperlambat perkembangan penyakit.

Diagnosis kanker ovarium

Pertama-tama, dokter akan menanyakan apa saja gejala yang Anda alami, bagaimana riwayat penyakit keluarga, dan faktor-faktor risiko lain yang mungkin Anda miliki.

Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengecek ada-tidaknya benjolan pada perut Anda.

Jika dokter mencurigai adanya kanker, berikut ini adalah beberapa tes diagnosis kanker indung telur yang mungkin perlu dilakukan.

  • Ultrasonografi (USG): pemindaian menggunakan gelombang suara untuk mendeteksi tumor pada ovarium, seberapa besar ukurannya, dan tingkat keparahannya.
  • CT scan: tes pencitraan untuk melihat apakah sel kanker telah menyebar ke organ lain, seperti hati, ginjal, atau kelenjar getah bening.
  • MRI: pemindaian dengan teknologi magnetik untuk memperoleh gambaran sel kanker pada indung telur secara lebih detail.
  • Laparoskopi: memasukkan tabung kecil ke dalam perut atau pinggul untuk mendeteksi keberadaan sel kanker secara langsung.
  • Biopsi: pengambilan sampel jaringan tumor untuk melihat perkembangan sel kanker.
  • Tes darah: pemeriksaan kadar sel darah merah, sel darah putih, trombosit, dan hormon yang bisa dipengaruhi oleh adanya kanker ovarium.

Selain untuk diagnosis, tes kesehatan di atas kadang juga digunakan untuk mendeteksi kanker indung telur lebih awal.

Pengobatan kanker ovarium

histerektomi

Pengobatan kanker harus segera dilakukan agar komplikasi kanker indung telur dapat dicegah. Berikut adalah beberapa metode pengobatan untuk kanker ovarium.

1. Operasi

Pada stadium awal, operasi biasanya hanya dilakukan pada salah satu bagian ovarium, yakni ovarium yang telah terserang sel kanker.

Akan tetapi, bila sel kanker menyerang keduanya, pengobatan kanker ovarium akan dilakukan dengan mengangkat kedua ovarium atau tuba falopi Anda.

Seluruh ovarium dan rahim perlu diangkat apabila kanker sudah parah dan memasuki stadium akhir. Pada beberapa kasus, kelenjar getah bening dan tuba falopi juga harus diangkat.

2. Kemoterapi

Kemoterapi dilakukan untuk membunuh sel-sel kanker yang berkembang di dalam tubuh. Obat kemoterapi bisa diminum atau disuntikan ke dalam pembuluh darah.

Pengobatan ini biasanya dilakukan setelah operasi. Tujuannya adalah untuk membunuh sel-sel kanker yang mungkin masih tersisa di dalam tubuh.

Pada kondisi tertentu, tindakan kemoterapi mungkin dilakukan terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mengecilkan ukuran tumor.

3. Perawatan paliatif

Perawatan paliatif adalah pendekatan medis yang bertujuan untuk membantu pasien mengelola nyeri, mual, kelelahan, dan gejala berat lainnya akibat kanker.

Selain meredakan ketidaknyamanan secara fisik, perawatan paliatif juga memberikan dukungan psikologis dan emosional sehingga kualitas hidup pasien kanker tetap terjaga.

Pendekatan ini sangat penting untuk pasien kanker ovarium stadium 4 yang sering menghadapi tantangan kesehatan yang kompleks.

Pencegahan kanker ovarium

Karena penyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti, tidak ada cara spesifik yang dapat mencegah penyakit ini sepenuhnya.

Pencegahan penyakit kanker dapat dilakukan dengan menurunkan berbagai risikonya. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mencegah kanker ovarium yang bisa Anda lakukan.

  • Terapkan pola makan sehat dan bergizi seimbang dengan cara menambah asupan sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan sumber protein rendah lemak.
  • Hindari makanan yang tidak sehat, seperti makanan tinggi lemak jenuh, makanan tinggi gula, dan makanan berpengawet.
  • Jaga berat badan ideal dengan rutin berolahraga dan mengelola stres dengan baik.
  • Pertimbangkan untuk minum pil KB dalam lima tahun atau lebih yang bisa menurunkan risiko kanker ovarium hingga 50 persen.
  • Lakukan operasi, seperti ligasi tuba atau histerektomi, untuk mengurangi risiko penyakit kanker pada wanita yang memiliki risiko tinggi.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai penyakit ini, konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui solusi terbaik sesuai kondisi Anda.

Kesimpulan

  • Kanker ovarium adalah penyakit kanker yang menyerang ovarium atau indung telur dan organ di sekitarnya, seperti seperti tuba falopi dan peritoneum.
  • Beberapa jenis kanker indung telur yang dapat terjadi antara lain tumor epitel, tumor sel germinal, dan tumor stroma.
  • Pengobatan kanker ini meliputi operasi, kemoterapi, dan terapi paliatif yang disesuaikan dengan jenis dan stadium kanker yang dialami pasien.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Ovarian cancer: Symptoms, diagnosis & treatment. (2022). Cleveland Clinic. Retrieved June 11, 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4447-ovarian-cancer

Ovarian cancer. (2023). Mayo Clinic. Retrieved June 11, 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ovarian-cancer/symptoms-causes/syc-20375941

Ovarian cancer basics. (2024). Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved June 11, 2025, from https://www.cdc.gov/ovarian-cancer/about/

What is ovarian cancer? (2018). American Cancer Society. Retrieved June 11, 2025, from https://www.cancer.org/cancer/types/ovarian-cancer/about/what-is-ovarian-cancer.html

Is cancer contagious? (2021). American Cancer Society. Retrieved June 11, 2025, from https://www.cancer.org/cancer/risk-prevention/understanding-cancer-risk/is-cancer-contagious.html

Indonesia. (2020). Global Cancer Observatory. Retrieved June 11, 2025, from https://gco.iarc.who.int/media/globocan/factsheets/populations/360-indonesia-fact-sheet.pdf

Versi Terbaru

18/06/2025

Ditulis oleh Aprinda Puji

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Mengulas Seputar Ooforektomi, Prosedur Operasi Pengangkatan Indung Telur (Ovarium) Wanita

7 Penyebab Kista Ovarium dan Langkah Penanganannya


Ditinjau oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic · Ditulis oleh Aprinda Puji · Diperbarui 18/06/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan