backup og meta

8 Cara Efektif untuk Membakar Lemak Tubuh

8 Cara Efektif untuk Membakar Lemak Tubuh

Tumpukan lemak di paha, perut, atau lengan mungkin menurunkan kepercayaan diri karena Anda merasa penampilan jadi tak ideal. Memang sulit membakar lemak yang menumpuk, tapi bukan tidak mungkin. Berikut beberapa cara membakar lemak yang bisa Anda lakukan.

Berbagai cara membakar lemak tubuh yang efektif

Berikut ini beberapa kebiasaan sehat yang bisa Anda terapkan untuk mengurangi lemak di tubuh.

1. Olahraga angkat beban

Cara efektif untuk membakar lemak yaitu latihan kekuatan dengan angkat beban. Angkat beban bisa lebih efektif membakar lemak daripada latihan aerobik, seperti lari atau senam. 

Hal ini karena pembakaran lemak terus terjadi setelah angkat beban, sedangkan pembakaran lemak hanya terjadi saat aerobik dilakukan.

Berkurangnya lemak juga akan lebih signifikan jika Anda menggabungkan keduanya, latihan kekuatan dan latihan aerobik.

Salah satu penelitian dalam jurnal International Journal of Obesity menyebutkan kombinasi latihan kekuatan dan latihan aerobik meningkatkan hasil pengurangan lemak perut pada orang dengan obesitas. 

Selain itu, beberapa gerakan yang bisa memberantas lemak perut yaitu plank, kettlebell swing, dan sit up.

2. Perbanyak konsumsi protein

manfaat makanan kaya protein untuk tumbuh kembang anak

Perbanyak konsumsi protein juga bisa menjadi cara membakar lemak tubuh yang efektif. Pasalnya, protein membantu mengurangi nafsu makan sehingga mengurangi asupan kalori harian.

Dengan mengurangi asupan kalori, tubuh akan mulai membakar lemak untuk memenuhi kebutuhan energinya. 

Protein juga membutuhkan lebih banyak energi untuk dicerna dan diserap oleh tubuh dibandingkan dengan karbohidrat dan lemakHal ini membuat proses pembakaran lemak tubuh menjadi lebih efisien dan terfokus. 

3. Penuhi kebutuhan tidur

Tidur sering dianggap hal yang sepele dan dinilai sebagai aktivitas pemalas, padahal memenuhi kebutuhan tidur juga penting untuk membakar lemak tubuh, lho.

Salah satu penelitian dalam jurnal Sleep Medicine mengatakan bahwa waktu tidur yang kurang dari 6 jam per hari berkaitan dengan peningkatan risiko obesitas pada wanita muda.

Penelitian lain dalam jurnal Sleep mengatakan bahwa mengurangi waktu tidur 1 jam per malam menyebabkan lebih sedikit pembakaran lemak pada orang yang mengikuti diet rendah kalori.

Tidur juga ternyata menyebabkan peningkatan hormon rasa lapar, yaitu hormon hormon ghrelin. Hal ini menyebabkan peningkatan nafsu makan sehingga lemak tubuh tak kunjung hilang.

4. Hindari minuman manis

Mengganti minuman manis dengan pilihan yang lebih sehat merupakan salah satu cara membakar lemak tubuh dalam jangka panjang.

Hal ini karena minuman manis kemasan biasanya mengandung gula dan kalori yang tinggi dan sedikit nilai gizi. 

Sebaiknya, pilihlah minuman rendah kalori, seperti air putih atau teh tanpa gula. 

Teh merupakan minuman yang kaya akan antioksidan yang membantu meningkatkan metabolisme dan pembakaran lemak.

5. Konsumsi banyak serat

Makanan tinggi serat, terutama serat larut, memainkan peran penting dalam membantu mengontrol berat badan dan membakar lemak.

Serat larut dapat bersatu dengan air di saluran pencernaan sehingga membentuk gel yang melambatkan proses pencernaan dan penyerapan zat gizi. Hal inilah yang membantu menjaga perasaan kenyang lebih lama.

Dengan merasa kenyang lebih lama, Anda cenderung mengonsumsi jumlah makanan yang lebih sedikit dan mengurangi kemungkinan makan berlebihan. Ini dapat membantu menurunkan atau menjaga berat badan ideal.

Makanan yang tinggi serat antara lain buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

6. Minum minuman berkafein

cuci usus menurunkan berat badan

Cara menghilangkan lemak lainnya yaitu dengan mengonsumsi minuman berkafein, seperti kopi atau teh.

Kafein bermanfaat merangsang sistem saraf pusat, meningkatkan metabolisme, dan meningkatkan pemecahan asam lemak. 

Manfaat ini tertulis dalam salah satu penelitian dalam jurnal Nutrients. Penelitian ini mengatakan bahwa kafein meningkatkan pembakaran lemak lebih banyak selama latihan aerobik

Agar manfaat kopi maksimal, sebaiknya hindari menambahkan krimer dan gula. Anda dapat menambahkan susu rendah lemak untuk memperkaya cita rasa.

7. Konsumsi probiotik

Probiotik adalah sejenis bakteri yang ada di saluran pencernaan. Bakteri ini berperan dalam banyak hal, mulai dari sistem kekebalan, kesehatan mental, termasuk pembakaran lemak.

Salah satu penelitian dalam jurnal Obesity meneliti efek suplemen probiotik terhadap pembakaran lemak. Penelitian dilakukan pada 2 kelompok, yaitu kelompok yang diberikan suplemen dan kelompok kontrol.

Hasilnya, kelompok yang mengonsumsi suplemen probiotik mengalami peningkatan massa tubuh dan lemak yang lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol.

Selain melalui suplementasi, sumber makanan probiotik lainnya yaitu yoghurt, tempe, oncom, kefir, kombucha, dan kimci.

Apa saja makanan yang dapat membakar lemak?

  • Sayuran hijau, seperti bayam, kale, dan brokoli.
  • Buah-buahan seperti apel, jeruk, dan stroberi.
  • Protein rendah lemak seperti daging tanpa lemak, dan ayam tanpa kulit.
  • Minyak zaitun dan minyak kelapa.
  • Biji-bijian utuh seperti beras merah, quinoa, dan oatmeal.
  • Alpukat yang mengandung lemak sehat dan serat.
  • Cabai dan rempah-rempah seperti lada hitam, jahe, dan kunyit, yang dapat meningkatkan metabolisme.

8. Lakukan intermittent fasting

Intermittent fasting bisa jadi cara mengurangi lemak tubuh yang efektif. Jenis diet ini melibatkan siklus periode puasa dan periode makan. 

Salah satu penelitian dalam jurnal Nutrition Reviews mengatakan bahwa intermittent fasting dapat menurunkan berat badan hingga 7% dan lemak tubuh hingga 5,5 kilogram. 

Ada beberapa jenis puasa diet, antara lain Eat Stop Eat, Warrior Diet, metode 16/8, dan diet 5:2. 

Carilah variasi jenis diet yang sesuai dengan kondisi Anda dan jangan takut untuk bereksperimen untuk menentukan diet yang terbaik bagi tubuh.

Nah, itu tadi merupakan cara menurunkan lemak tubuh yang bisa Anda coba. Perlu diingat bahwa cara di atas sebaiknya Anda terapkan dalam jangka panjang sehingga lemak tidak mudah menumpuk kembali.

Agar lebih konsisten, Anda dapat menemukan teman yang memiliki tujuan olahraga atau gaya hidup yang serupa. Dengan begitu, Anda bisa saling mendukung dan memotivasi satu sama lain untuk mencapai gaya hidup sehat bersama. 

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

8 Ways to Lose Belly Fat and Live a Healthier Life. (2021). Retrieved 6 March 2024, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/8-ways-to-lose-belly-fat-and-live-a-healthier-life 

Alberga, A. S., et al. (2015). Effects of aerobic and resistance training on abdominal fat, apolipoproteins and high-sensitivity C-reactive protein in adolescents with obesity: the HEARTY randomized clinical trial. International journal of obesity (2005), 39(10), 1494–1500. https://doi.org/10.1038/ijo.2015.133

Theorell-Haglöw, et al. (2014). Both habitual short sleepers and long sleepers are at greater risk of obesity: a population-based 10-year follow-up in women. Sleep medicine, 15(10), 1204–1211. https://doi.org/10.1016/j.sleep.2014.02.014

Wang, X., et al. (2018). Influence of sleep restriction on weight loss outcomes associated with caloric restriction. Sleep, 41(5), 10.1093/sleep/zsy027. https://doi.org/10.1093/sleep/zsy027

Collado-Mateo, D., Lavín-Pérez, A. M., Merellano-Navarro, E., & Coso, J. D. (2020). Effect of Acute Caffeine Intake on the Fat Oxidation Rate during Exercise: A Systematic Review and Meta-Analysis. Nutrients, 12(12), 3603. https://doi.org/10.3390/nu12123603

Osterberg, K. L., Boutagy, N. E., McMillan, R. P., Stevens, J. R., Frisard, M. I., Kavanaugh, J. W., Davy, B. M., Davy, K. P., & Hulver, M. W. (2015). Probiotic supplementation attenuates increases in body mass and fat mass during high-fat diet in healthy young adults. Obesity (Silver Spring, Md.), 23(12), 2364–2370. https://doi.org/10.1002/oby.21230

Tinsley, G. M., & La Bounty, P. M. (2015). Effects of intermittent fasting on body composition and clinical health markers in humans. Nutrition reviews, 73(10), 661–674. https://doi.org/10.1093/nutrit/nuv041

Versi Terbaru

14/03/2024

Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Sedot Lemak (Liposuction)

5 Gerakan untuk Mengurangi Lemak Paha, Seperti Apa?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui 14/03/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan