Di usia yang seharusnya diisi dengan bermain dan belajar, banyak anak-anak yang justru terjerumus dalam kebiasaan merokok. Fenomena anak kecil merokok tentu akan terlihat mengejutkan dan mengkhawatirkan bagi orangtua.
Sebenarnya, apa penyebab anak menggunakan rokok dan bagaimana cara menyikapinya? Ketahui jawabannya di sini.
Apa penyebab anak kecil merokok?
Merokok adalah kebiasaan buruk yang dapat berdampak negatif pada kesehatan si Kecil.
Namun, meskipun banyak orang tahu tentang bahaya merokok, beberapa anak tetap terjerumus ke dalam kebiasaan ini.
Melansir dari American Lung Association, berikut adalah beberapa alasan anak kecil mulai merokok.
1. Orangtuanya adalah perokok
Anak-anak cenderung meniru perilaku orangtua mereka, termasuk kebiasaan merokok.
Anak-anak yang tumbuh di lingkungan di mana perokok ada dapat lebih mungkin terpengaruh dan mengembangkan kebiasaan merokok mereka sendiri di kemudian hari.
2. Tekanan teman sebaya
Salah satu penyebab anak sekolah merokok yang paling umum adalah tekanan dari teman sebayanya.
Ketika anak-anak berada dalam kelompok sosial di mana merokok dianggap sebagai hal yang biasa, mereka mungkin merasa terdorong untuk ikut merokok agar diterima atau dianggap keren oleh teman-temannya.
3. Cara memberontak
Merokok mungkin juga bisa sebagai bentuk pemberontakan atau usaha si Kecil untuk menunjukkan kemandirian mereka.
Mereka melihat merokok sebagai cara untuk menegaskan diri atau melawan aturan yang ada.
4. Harus melakukan hal yang sama
Anak sekolah yang merokok juga sering terjadi karena ia meniru perilaku orang dewasa di sekitarnya.
Dengan kondisi lingkungan tersebut, mereka berpikir merokok adalah hal yang harus dilakukan oleh semua orang.
5. Rasa penasaran
Rasa penasaran si Kecil dapat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan mereka mencoba merokok.
Apalagi, masa kanak-kanak adalah usia yang penuh dengan rasa ingin tahu yang tinggi, sehingga mereka penasaran untuk mencoba bagaimana rasa rokok.
6. Kurangnya pengetahuan
Anak yang menggunakan rokok juga dapat terjadi karena mereka mungkin tidak sepenuhnya menyadari apa saja kandungan rokok serta efek dan bahaya yang mungkin terjadi terhadap kesehatan.
Apa yang terjadi jika anak kecil merokok?
- Mengalami masalah pernapasan.
- Gangguan pertumbuhan.
- Mengembangkan penyakit jantung, hingga kanker.
- Kerusakan pada organ tubuh, termasuk menimbulkan masalah paru-paru dan jantung.
- Ketergantungan.
- Masalah kesehatan mental.
- Penurunan kemampuan akademik.
Bagaimana cara orangtua menyikapi anak ketahuan merokok?
Jika anak ketahuan merokok, orangtua perlu menangani situasi ini dengan bijaksana. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil.
- Tetap tenang. Cobalah untuk tidak panik atau marah. Respons yang tenang akan membantu anak merasa lebih aman dan terbuka untuk berbicara.
- Diskusikan bahayanya. Jelaskan dengan bahasa yang sesuai usia tentang dampak merokok, termasuk pada anak kecil.
- Cari tahu sumbernya. Tanyakan kepadanya dari mana mereka mendapatkan rokok dan siapa yang mungkin memengaruhi mereka untuk mencoba merokok.
- Berikan alternatif. Ajak anak untuk terlibat dalam aktivitas yang positif dan sehat sebagai pengganti kebiasaan buruk. Ciptakan lingkungan yang mendukung dengan menyediakan pilihan yang bermanfaat bagi mereka.
- Buat rencana berhenti merokok. Bantu anak untuk mengembangkan cara berhenti merokok.
- Pantau lingkungannya. Perhatikan lingkungan sekitar anak, termasuk teman dan tempat mereka sering bergaul guna menghindari anak kecil merokok.
- Bantuan profesional. Bila anak kecil merokok menunjukkan perilaku yang mengkhawatirkan, pertimbangkan untuk mencari bantuan seperti psikolog anak.
Tips agar anak kecil tidak merokok
Untuk mencegah anak merokok, berikut adalah beberapa langkah yang dapat orangtua lakukan.
1. Jadilah contoh yang baik
Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa kebiasaan orangtua yang merokok cenderung akan ditiru oleh anaknya.
Oleh karena itu, sebaiknya berikan contoh yang baik kepada anak dengan tidak menggunakan rokok dalam bentuk apa pun.
Anda juga bisa memberitahu kepada anak tentang betapa sulitnya berhenti merokok agar ia tidak memiliki rasa penasaran untuk mencoba rokok.
2. Selalu ingatkan sisi negatif merokok
Seperti halnya edukasi seksual bagi anak, pendidikan soal bahaya rokok harus dimulai sejak dini.
Meskipun anak masih duduk di bangku taman kanak-kanak atau sekolah dasar, Anda harus terus mengingatkan anak apa saja dampak negatif penggunaan rokok.
Misalnya Anda sekeluarga sedang berada di tempat umum dan ada orang yang merokok di dekat Anda. Beri tahu anak bahwa rokok bisa merusak kesehatan, mengganggu orang lain, dan menghabiskan banyak uang.
3. Rutin berkomunikasi dengan anak
Mencegah anak menggunakan rokok bukan berarti mengekang kebebasannya. Anda tak perlu melarang anak bergaul dengan teman sebaya yang orangtuanya perokok atau menonton film yang ada adegan merokoknya.
Kuncinya justru membangun komunikasi dan kepercayaan antara Anda dengan anak. Yang perlu diingat, segala nasihat dan nilai yang ditanamkan akan terus melekat pada anak.
Jadi, meskipun teman sekelasnya merokok atau ia sering menonton film dengan adegan merokok, ia pun tidak akan tertarik bila nantinya ada ajakan untuk merokok.
4. Mengenal teman-teman anak
Selain berkomunikasi, mengenal langsung teman-teman anak bisa membantu Anda memantau pergaulannya.
Ajak teman-teman si Kecil main ke rumah supaya Anda bisa mengobrol juga dengan mereka.
Dari situ Anda bisa menilai apakah ada kecenderungan anak mencoba rokok bersama teman-temannya. Pasalnya, melihat dari luar saja tidak bisa menjamin anak tersebut bebas dari rokok.
5. Ajari untuk menolak ajakan merokok
Walaupun anak tidak menunjukkan kecenderungan merokok di usia dini, bekali dengan kemampuan menolak ajakan dari teman-temannya.
Mengajari ia mengatakan “Tidak” atau “Kata orangtuaku tak boleh” saja tidak cukup untuk mencegahnya merokok di bawah tekanan teman-temannya.
Ajari anak untuk mencari alasan kuat, seperti “Aku tidak suka bau rokok” atau “Kakekku sakit karena merokok”.
6. Kenalkan aktivitas positif
Untuk mencegah kebiasaan anak kecil merokok, sebaiknya kenalkan ia pada kegiatan positif dan dorong ia untuk melakukannya.
Ajak anak terlibat dalam aktivitas yang menyenangkan. seperti olahraga, hobi, atau kegiatan sosial yang sehat.
Ini membantu mereka menemukan cara yang lebih baik untuk mengisi waktu luang mereka.
7. Tingkatkan rasa percaya diri
Sudah dijelaskan sebelumya bahwa anak dan remaja mungkin mulai merokok karena ingin merasa diterima oleh teman-temannya.
Bisa juga karena merokok membuatnya merasa seperti orang dewasa. Ini berarti anak kurang kepercayaan diri.
Maka, untuk mencegah anak merokok Anda harus membantu meningkatkan kepercayan diri anak.
Kesimpulan
- Anak-anak terjerumus dalam kebiasaan merokok merupakan masalah serius dengan dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental mereka.
- Penyebabnya antara lain adanya orangtua perokok, tekanan dari teman sebaya, rasa penasaran, dan pandangan bahwa merokok adalah bentuk pemberontakan atau kemandirian.
- Meski demikian, saat anak ketahuan merokok, orangtua perlu menghadapi masalah ini dengan tenang, memberikan edukasi yang jelas tentang bahaya merokok, mencari sumber pengaruh anak, dan menyediakan alternatif kegiatan positif. Langkah-langkah ini penting untuk mencegah anak-anak mengembangkan kebiasaan merokok yang berbahaya.
[embed-health-tool-bmi]