6. Mengatasi masalah kejiwaan
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Clinical Psychology Review (2017) menunjukkan potensi manfaat ganja untuk membantu mengatasi masalah kesehatan jiwa tertentu.
Para peneliti menemukan bahwa tanaman ini membantu menghilangkan gejala depresi dan gejala gangguan stres pasca trauma.
Akan tetapi, mariyuana bukan obat yang tepat untuk masalah kesehatan jiwa, seperti gangguan bipolar dan psikosis.
Pasalnya, tanaman yang satu ini justru bisa memperparah gejala orang dengan gangguan bipolar.
7. Memperlambat perkembangan alzheimer
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Molecular Pharmaceutics menunjukkan bahwa kandungan THC dalam daun ganja dapat memperlambat pembentukan plak amiloid.
Plak-plak yang terbentuk akibat alzheimer ini bisa membunuh sel-sel otak. THC dalam ganja membantu menghalangi enzim pembentuk plak amiloid di otak.
Namun, penelitian ini masih berada di tahap awal sehingga masih memerlukan pengujian lebih lanjut.
Perlu Anda ingat bahwa ganja merupakan barang ilegal yang masuk dalam kategori obat-obatan terlarang.
Di dalam undang-undang, ganja masuk ke dalam narkotika golongan I bersamaan dengan sabu-sabu, kokain, opium, dan heroin.
Mengonsumsi dan membudidayakan ganja bisa membuat Anda terjerat hukum pidana.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar