Kava adalah tanaman yang diketahui memiliki manfaat untuk mengatasi kecemasan. Namun, kava ternyata memiliki efek samping yang berbahaya untuk kesehatan. Anda perlu berhati-hati dalam memanfaatkan tanaman ini sebagai obat herbal.
Kandungan kava kava
Kava kava (juga dikenal sebagai kava) adalah salah satu jenis tanaman yang berasal dari kepulauan Pasifik Selatan.
Tanaman yang memiliki nama latin Piper methysticum ini biasanya diambil akarnya kemudian dikeringkan dan dihancurkan. Setelah dihancurkan, serbuknya bisa dicampur dengan air atau teh untuk diminum.
Tanaman herbal ini mengandung senyawa aktif utama yang disebut kavalakton. Selain itu, terdapat senyawa lainnya, seperti kawain, dihydrokawain, dan methysticum.
Waspadai risiko kava sebagai obat herbal
Meskipun diketahui ada potensi dalam mengatasi masalah kesehatan tertentu, tanaman herbal ini belum dikategorikan aman untuk dikonsumsi.
Di Indonesia sendiri, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melarang penggunaan kava-kava dalam berbagai bentuk sediaan, baik sebagai obat tradisional maupun suplemen makanan.
Pasalnya, tanaman herbal ini diketahui memiliki efek samping berupa sakit perut, sakit kepala, kehilangan nafsu makan, mual, hingga risiko kerusakan hati.
Manfaat kava kava
Sejumlah penelitian menemukan senyawa aktif yang terkandung di dalam tanaman herbal ini berpotensi mengobati kondisi kesehatan berikut.
1. Mengurangi kecemasan
Salah satu manfaat kava kava yang paling dikenal adalah untuk membantu mengurangi kecemasan atau anxiety.
Studi dalam Journal of Clinical Psychopharmacology melakukan penelitian mengenai efektivitas kava dalam mengurangi gejala kecemasan pada 75 partisipan dengan generalized anxiety disorder (GAD).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman herbal ini dapat mengurangi gejala gangguan cemas.
Kandungan kavalakton di dalam tanaman herbal ini diketahui memiliki efek relaksasi, sehingga mampu mengatasi gejala kecemasan serta meredakan stres.
2. Meningkatkan kualitas tidur
Kava kava diketahui mampu meningkatkan kualitas tidur dan mencegah insomnia karena efeknya yang menenangkan pikiran.
Mengonsumsi herbal ini akan membuat Anda lebih tenang dan rileks sehingga lebih mudah terlelap, terutama jika gangguan tidur terjadi akibar rasa cemas dan stres.
Meskipun begitu, tanaman herbal ini tidak dapat digunakan untuk membantu mengobati insomnia.
Pasalnya, tanaman ini memiliki berbagai efek samping yang mungkin dapat berbahaya jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
3. Mencegah kanker payudara
Selain membantu meningkatkan kualitas tidur, kava diyakini mampu mencegah pertumbuhan kanker payudara dalam tubuh.
Senyawa aktif flavokawain yang terdapat di dalam tanaman herbal ini dapat membantu mengobati kanker payudara dengan mengurangi ukuran sel kanker di tubuh.
Tidak hanya itu, senyawa aktif tersebut dapat membantu membunuh dan menghambat pertumbuhan sel kanker
Akan tetapi, penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk memastikan efek tanaman herbal ini dalam melawan kanker. Saat ini, uji coba baru dilakukan pada hewan.
4. Mengurangi peradangan
Peradangan yang terjadi berlebihan bisa menandakan kondisi penyakit yang serius, seperti penyakit jantung, radang sendi atau obesitas.
Tumbuhan kava juga diketahui memiliki sifat anti-inflamasi yang mampu meredakan peradangan dalam tubuh.
Kandungan senyawa kawain yang terdapat didalam tanaman herbal ini dapat membantu untuk memulihkan jaringan tubuh yang meradang dan mempercepat laju penyembuhan.
Meskipun begitu, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai hal ini.
5. Mencegah penyakit Alzheimer dan Parkinson
Penyakit Alzheimer dan Parkinson dapat disebabkan oleh paparan radikal bebas. Pasalnya, jumlah radikal bebas yang berlebih di tubuh dapat menimbulkan kerusakan sel. Kondisi ini disebut juga dengan stres oksidatif.
Stres oksidatif berisiko mengalami kerusakan pada sel-sel otak yang mengontrol gerakan tubuh, menyimpan memori, dan berpikir.
Jika hal ini terus berlanjut, seseorang dapat berisiko mengalami penyakit Alzheimer dan Parkinson. Kava diketahui dapat meningkatkan fungsi antioksidan untuk membantu menangkal stres oksidatif yang menyebabkan kerusakan sel otak.
Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan efektivitas tanaman herbal ini sebagai obat herbal parkinson dan alzheimer.