backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Mengenal Manfaat dan Efek Samping Terapi Bekam

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 19/06/2023

Mengenal Manfaat dan Efek Samping Terapi Bekam

Bekam merupakan salah satu terapi yang cukup dikenal. Awalnya berasal dari Tiongok dan Timur Tengah, saat ini terapi bekam sudah digunakan di berbagai negara untuk mengatasi nyeri punggung, sakit kepala, dan masalah kesehatan lainnya.

Sebelum memutuskan untuk mencoba terapi ini, sebaiknya simak informasi berikut terlebih dahulu.

Apa itu bekam?

Bekam adalah salah satu pengobatan alternatif yang telah dikenal sejak ribuan tahun lalu dan dipercaya efektif untuk meringankan rasa sakit, khususnya akibat nyeri otot.

Cara kerja pengobatan alternatif ini bisa dibilang seperti vakum. Nantinya, akan ada semacam alat isap berbentuk cangkir atau cawan yang ditempelkan ke punggung, perut, lengan, kaki, atau bagian tubuh lainnya.

Cangkir tersebut kemudian akan menarik kulit ke atas sehingga membuat pembuluh darah kecil (kapiler) mengembang atau bahkan pecah.

Setelah itu, tubuh Anda memperlakukan area yang dibekam seperti saat cedera. Darah lalu mengalir lebih banyak ke area tersebut supaya proses penyembuhan bisa lebih cepat.

Jika dilakukan dengan benar, bekam juga dipercaya dapat mengurangi tanda-tanda yang menyebabkan peradangan pada kulit dengan cara mengurangi senyawa sitokin.

Jumlah senyawa sitokin yang berkurang juga akan mengendurkan jaringan dan otot sehingga tubuh Anda terasa lebih rileks.

Selain meningkatkan aliran darah dan mengurangi tanda peradangan, terapi ini juga dipercaya akan membersihkan pori-pori dan melepas racun dari tubuh.

Untuk mendapatkan hasil maksimal, terapi bekam kerap dilakukan bersama akupuntur.

Bekam biasanya hanya digunakan pada bagian tubuh yang memiliki banyak otot. Pengobatan ini juga jarang digunakan pada area tubuh yang memiliki banyak rambut atau bekas luka.

Jenis-jenis bekam

tes alergi kulit

Berdasarkan prosesnya, terapi ini dapat dibedakan menjadi dua jenis seperti berikut.

1. Bekam kering

Tahap pertama dalam bekam kering adalah memanaskan cawan yang akan diletakkan di atas kulit.

Caranya yaitu dengan memasukkan zat yang mudah terbakar seperti alkohol atau kertas pada cawan. Lalu, Anda bisa membakarnya di dalam cawan.

Setelah api mengecil lalu mati, terapis akan langsung menempelkan cawan ke kulit Anda. Cawan akan dibiarkan menempel selama 2–3 menit

Ruang hampa dalam cawan yang berangsur mendingin itulah yang akan menarik kulit dan otot ke atas.

Kulit yang terdesak akan memerah karena pembuluh darah di sekitarnya menerima tekanan. Nantinya, supaya cawan mudah dilepas, terapis akan mengoleskan minyak pijat atau krim di sekitar cawan.

Alat bekam modern

Saat ini, sudah banyak terapis yang menggunakan alat bekam modern dengan pompa karet. Jadi tidak diperlukan lagi metode panas dari pembakaran untuk menarik kulit.
Terapis akan menggunakan pompa untuk menghasilkan tekanan yang menarik kulit.

2. Bekam basah

Ini merupakan lanjutan dari bekam kering. Jadi, setelah melalui proses seperti bekam kering, area yang baru saja diterapi akan diberikan sayatan kecil. Setelah itu, cawan akan kembali ditempelkan di sana.

Selama proses tersebut, biasanya akan ada darah yang keluar dari sayatan. Darah inilah yang dianggap sebagai darah kotor dan mengandung penyakit.

Setelah dilepas dari proses bekam basah, luka bekas sayatan biasanya akan diberikan salep antibiotik agar tidak terinfeksi.

Mengutip dari buku Cupping Therapy terbitan Stat Pearls, bekam pada area tubuh mana pun sebaiknya tidak dilakukan selama lebih dari 10 menit.

Selain itu, bekam basah maupun kering sama-sama akan meninggalkan bekas warna kemerahan hingga keunguan yang dapat menghilang dalam kurun 10 hari.

Manfaat bekam

Secara umum, terapi ini dimanfaatkan untuk mengurangi nyeri, termasuk migrain atau sakit kepala karena tegang.

Bekam kering umumnya digunakan untuk nyeri otot, sedangkan metode basah ditujukan untuk nyeri karena peradangan, seperti infeksi herpes zoster.

Selain itu, Cleveland Clinic juga menyebutkan bahwa bekam bisa membantu meredakan gejala dari penyakit dan kondisi berikut.

  • Artritis (radang sendi)
  • Asma atau masalah pernapasan lainnya.
  • Irritable bowel disease (IBD) atau gangguan pencernaan lainnya.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Sindrom carpal tunnel.
  • Talasemia.
  • Jerawat, gatal-gatal, atau penyakit kulit lainnya.
  • Kolesterol tinggi.

Selain itu, terapi ini juga dipercaya dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana pengisapan darah dari bawah kulit ini dapat memberikan berbagai manfaat seperti di atas.

Efek samping bekam

mengatasi otot tegang

Asalkan Anda melakukan bekam dengan cara yang benar, terapi ini sebenarnya memiliki risiko efek samping yang rendah.

Akan tetapi, Anda mungkin mengalami beberapa kondisi berikut usai menerima pengobatan alternatif ini.

  • Luka bakar.
  • Sakit kepala.
  • Mual.
  • Ketegangan atau nyeri otot.
  • Gatal-gatal.
  • Muncul jaringan parut pada bekas sayatan.
  • Kelelahan.

Kondisi seperti di atas umumnya akan menghilang tidak lama setelah terapi selesai dilakukan.

Sementara itu, bekas luka dan memar kemerahan mungkin tampak selama beberapa hari. Segera periksa ke dokter jika efek samping di atas tidak juga membaik atau justru bertambah parah.

Siapa yang tidak boleh terapi bekam?

Meski terbilang mempunyai risiko efek samping yang kecil, pengobatan alternatif ini tidak dianjurkan bagi Anda yang memiliki kondisi seperti berikut.

  • Hemofilia atau kelainan darah lainnya.
  • Eksim.
  • Psoriasis.
  • Kejang.
  • Mengonsumsi obat pengencer darah.
  • Riwayat stroke.
  • Patah tulang atau kejang otot.
  • Menstruasi.

Ibu hamil, lansia, dan anak-anak juga tidak disarankan menjalani terapi bekam.

Jika sedang menjalani pengobatan medis, pastikan Anda sudah membicarakan dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menjalani pengobatan alternatif ini.

Meski bukan termasuk pengobatan medis, pastikan Anda memilih tempat terapi yang tepercaya dan memiliki terapis bersertifikat. Anda juga perlu memastikan alat yang digunakan memiliki kualitas baik dan steril.

Penting untuk meminta saran dokter tentang terapi ini untuk mencegah efek samping yang tidak diinginkan. Pasalnya, mekanisme pengobatan alternatif ini masih perlu diteliti lebih lanjut.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 19/06/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan