Meski digunakan sebagai alat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut, bukan berarti sikat gigi tidak bisa menjadi sarang bagi bakteri, virus, dan jamur. Bakteri pada sikat gigi bahkan dapat dengan mudah terbawa ke dalam mulut dan menyebabkan penyakit tertentu.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa saja jenis bakteri tersebut dan bagaimana mencegah pertumbuhannya.
Apa saja jenis bakteri yang ada pada sikat gigi?
Berikut jenis bakteri, virus, dan jamur yang mungkin ada pada sikat gigi serta penyakit yang dibawanya.
- Streptococcus mutans, penyebab erosi enamel gigi, kerusakan gigi, dan gigi berlubang.
- Escherichia coli, penyebab utama diare.
- Beta-hemolytic streptococcus, penyebab radang tenggorokan.
- Staphylococcus aureus, penyebab infeksi kulit.
- Porphyromonas gingivalis, penyebab penyakit gusi.
- Bacillus subtilis, penyebab gangguan sistem imun.
- Serratia marcescens, penyebab infeksi saluran pernapasan.
- Jamur Candida albicans, penyebab ruam, kulit kering, ketombe, kurap, dan athlete’s foot.
- Virus herpes simpleks.
- Virus hepatitis A, B, dan C.
Dari mana bakteri pada sikat gigi berasal?
Jutaan bakteri dapat ditemukan hanya dalam satu buah sikat gigi yang sudah terpakai. Sikat gigi yang kotor akan memindahkan bakteri ke dalam mulut lalu ke tubuh Anda.
Bakteri penyebab sikat gigi kotor tentu tidak muncul dengan sendirinya. Jutaan bakteri tersebut dapat berasal dari beberapa sumber berikut.
1. Wastafel
Air yang terciprat saat Anda mencuci tangan bisa menempel pada sikat gigi. Itu artinya, bakteri dan virus yang Anda coba bersihkan dari tangan bisa terbawa ke dalam mulut Anda.
2. Mulut
Saat Anda membersihkan plak atau sisa makanan yang menempel pada gigi dan mulut, di sinilah sikat gigi terkontaminasi bakteri mulut.
Menurut sebuah studi yang terbit dalam jurnal Nursing Research and Practice (2012), potensi munculnya bakteri yang berbahaya bahkan lebih besar pada seseorang dengan penyakit gigi dan mulut.
3. Dari toilet
Anda mungkin pernah menyiram toilet dengan penutup tetap terbuka sehingga menimbulkan cipratan.
Bakteri dan virus dari cipratan tersebut bisa bertahan cukup lama di udara dan menempel ke setiap permukaan kamar mandi.
Jika Anda menjatuhkan sikat gigi ke lantai kamar mandi, bakteri dari lantai kamar mandi akan berpindah dengan cepat dan bersarang pada sikat gigi Anda.
4. Tempat penyimpanan sikat gigi
Apakah Anda menyimpan sikat gigi dengan penutup di bagian kepala? Atau dengan kontainer kedap udara? Jika ya, hentikan segera kebiasaan tersebut.
Perlu waktu lebih lama untuk mengeringkan sikat gigi di tempat yang lembap. Ditambah lagi, sikat gigi yang lembap merupakan tempat berkembang biak yang sempurna untuk bakteri.
Bagaimana cara menjaga kebersihan sikat gigi?
Sikat gigi merupakan alat yang Anda gunakan setiap hari untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut.
Jadi, sudah sepatutnya Anda menjaganya dengan tepat untuk mengurangi perkembangan bakteri penyebab masalah gigi dan mulut. Berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan.
1. Hindari kemasan plastik
Alih-alih menyimpan di kontainer atau dengan plastik penutup pada bagian kepala sikat, biarkan sikat gigi tersimpan di tempat terbuka.
Selain itu, simpan sikat gigi dengan menggantungnya secara terbalik. Cara ini akan membuat sikat gigi lebih cepat kering dan tidak menempel satu sama lain.
2. Gunakan pasta gigi yang tepat
Selain pasta gigi dengan kandungan fluorida, Anda juga bisa menggunakan pasta gigi yang mengandung triclosan atau kopolimer. Kedua bahan ini terbukti ampuh membunuh bakteri mulut.
Namun, perlu diingat bahwa triclosan mungkin menumpuk pada sikat gigi dan menjadi sarang bakteri. Satu-satunya cara mengatasi hal ini ialah dengan membersihkan sikat gigi dan menggantinya secara berkala.
3. Jangan berbagi sikat gigi dengan orang lain
Jangan pernah berbagi sikat gigi sekalipun dengan anggota keluarga Anda. Kondisi gigi dan mulut tiap orang mungkin berbeda, begitu pula dengan bakteri dan virus di dalamnya.
4. Rendam sikat gigi dengan obat kumur antibakteri
Gunakan mouthwash atau obat kumur tanpa alkohol dengan kandungan antibakteri untuk membersihkan sikat gigi.
Caranya dengan merendam sikat gigi dalam mouthwash selama 20 menit, terutama jika sikat gigi Anda baru saja jatuh ke lantai.
5. Turunkan penutup toilet sebelum menyiram
Untuk mencegah lepasnya bakteri dan virus ke udara, pastikan untuk menurunkan penutup toilet sebelum Anda menyiram toilet.
Usahakan juga untuk menyimpan sikat gigi jauh-jauh dari toilet. Ini akan mengurangi kemungkinan menempelnya bakteri toilet pada sikat gigi.
6. Ganti sikat gigi secara teratur
Ingatlah untuk mengganti sikat gigi Anda minimal setiap tiga sampai empat bulan sekali, atau jika bulu-bulunya telah renggang dan merumbai.
Menyikat gigi dengan tepat menggunakan bulu sikat yang padat dapat mengurangi perkembangbiakan bakteri, virus, dan jamur.
Sebagai catatan, jika memiliki masalah gigi dan mulut, Anda mungkin perlu mengganti sikat gigi lebih sering.
Serba-serbi bakteri pada sikat gigi
- Jutaan kuman penyebab penyakit seperti E. Coli, Candida albicans, hingga herpes simpleks bisa hidup pada sikat gigi.
- Bakteri dapat berasal langsung dari mulut, cipratan air toilet atau wastafel, dan kesalahan penyimpanan sikat.
- Bakteri pada sikat gigi dapat diberantas dengan perawatan dan penyimpanan sikat yang tepat.