Jadi saat membilas (flush) toilet, air toilet dapat terciprat hingga sejauh 2 meter ke segala arah. Bahkan menurut Charles Gerba, Ph.D., seorang profesor dan ahli mikrobiologi dan ilmu lingkungan di University of Arizona College of Public Health, bakteri dan virus (E.coli, S. aureus, dan bakteri lainnya) dari toilet dapat menempel di seluruh permukaan kamar mandi, termasuk di sela-sela bulu sikat gigi dan mengendap dalam beberapa waktu.
Nah, ini sama halnya bila Anda sering menyimpan sikat gigi di dekat wastafel. Cipratan air wastafel yang mungkin telah bercampur dengan sisa-sisa sabun atau air kotor dapat berpindah dengan mudah ke bulu sikat gigi. Alih-alih membersihkan gigi, kotoran malah menuAnda malah menumpuk kotoran di gigi Anda.
2. Pisahkan sikat gigi Anda dari sikat gigi orang lain
Faktanya, rongga mulut adalah rumah bagi ratusan jenis mikroorganisme yang berbeda, mulai dari bakteri alami maupun bakteri dari luar yang mungkin membahayakan kesehatan tubuh. Setiap kali Anda menggosok gigi, maka sikat gigi tersebut sudah menjadi perantara penularan mikroorganisme kepada orang lain.
Karena itu, salah satu cara menyimpan sikat gigi yang benar adalah dengan memisahkan sikat gigi Anda dari sikat gigi orang lain, sekalipun dengan anggota keluarga Anda. Sebab, mencampurkan beberapa sikat gigi dapat membuat permukaan bulu sikat saling menempel dan menyebabkan kontaminasi silang. Hal ini bisa meningkatkan risiko perpindahan bakteri dari satu sikat gigi ke sikat gigi lainnya.
Bahaya ini sama halnya bila Anda berbagi sikat gigi, alias menggunakan satu sikat gigi yang sama dengan orang lain. Menurut American Dental Association, kebiasaan berbagi sikat gigi juga dapat mengakibatkan terjadinya kontaminasi silang, yaitu perpindahan mikroorganisme yang dapat meningkatkan risiko infeksi. Akibatnya, penularan penyakit tak bisa dihindari.
