backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Apakah Memakai Tusuk Gigi Berbahaya? Ini Faktanya!

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 29/11/2022

Apakah Memakai Tusuk Gigi Berbahaya? Ini Faktanya!

Banyak orang merasa risi dengan sisa makanan yang menempel di sela gigi dan gusi. Alih-alih langsung menyikat gigi, beberapa orang memilih untuk membersihkannya memakai tusuk gigi.

Dengan ujung yang tajam, tusuk gigi memang lebih mudah membersihkan area yang sulit dijangkau sikat gigi. Namun, ketajaman tusuk gigi juga memiliki bahaya terhadap kesehatan gigi, gusi, dan mulut.

Fakta dan manfaat tusuk gigi

Penggunaan tusuk gigi sebagai alat membersihkan gigi sudah dilakukan sejak ratusan tahun lalu.

Kebiasaan ini berangkat dari belum ditemukannya sikat gigi kala itu, padahal manusia sudah membutuhkan alat untuk membersihkan gigi. Akhirnya, tusuk gigi menjadi pilihan satu-satunya.

Tusuk gigi biasanya terbuat dari kayu atau plastik dengan ujung tajam untuk membersihkan gigi. Meski bisa mengangkat sisa makanan, perlu diingat bahwa tusuk gigi tidak bisa mengangkat plak dan karang gigi.

Pemakaiannya yang terlalu sering atau tidak tepat juga membahayakan, baik untuk kesehatan gigi dan mulut maupun tubuh secara keseluruhan.

Risiko memakai tusuk gigi

bahaya tusuk gigi

Tusuk gigi memang alat yang praktis dan bisa dipakai kapan saja untuk membersihkan makanan yang menempel. Namun, risiko pemakaiannya tetap tidak bisa diabaikan.

Berikut beberapa bahaya dari penggunaan tusuk gigi.

1. Meregangnya ruang antargigi

Saat mencoba mengambil makanan yang menyelip pada sela gigi, secara tidak sadar Anda akan menggunakan tekanan yang terkadang terlalu besar.

Mengutip dari laman Texas A&M Health Vital Record, ruang antargigi Anda mungkin justru semakin melebar jika kebiasaan ini dilakukan terus-menerus.

Ketika kondisi tersebut terjadi, celah antargigi yang terbentuk justru akan mempermudah lebih banyak sisa makanan untuk terselip.

2. Infeksi

Perlu diingat bahwa gusi dan gigi Anda mungkin sensitif dengan benda-benda yang tidak steril, termasuk tusuk gigi. Kuman dari tusuk gigi bisa memasuki tubuh melalui luka pada gusi.

Sebisa mungkin, hindari menggunakan tusuk gigi yang terpapar udara terlalu lama. Terlebih jika Anda melihat tempat tusuk gigi yang dibiarkan terbuka dan dapat dipakai oleh semua orang.

3. Kerusakan gusi

Apakah Anda kerap mendapati gusi berdarah usai menggunakan tusuk gigi? Jika ya, segera hentikan pemakaian tusuk gigi saat itu juga.

Gusi yang terluka akan lebih mudah terinfeksi bakteri sehingga menyebabkan penyakit gusi lainnya.

4. Tusuk gigi tertelan

Tusuk gigi yang terbuat dari kayu atau plastik memiliki peluang untuk patah saat digunakan. Jika hal ini terjadi, bukan tidak mungkin potongan tersebut akan tertelan.

Dengan ujung yang runcing, tusuk gigi akan melukai bagian dalam tubuh Anda. Pada kasus yang serius, ini bahkan bisa menyebabkan perdarahan, sepsis (infeksi berbahaya dalam aliran darah), hingga infeksi saluran pencernaan.

Anda boleh memakai tusuk gigi, asal...

  • Gunakan tusuk gigi hanya jika tidak ada pilihan lain untuk membersihkan gigi.
  • Pakai tusuk gigi dengan kemiringan 45 derajat. Gerakkan dari dalam ke luar secara perlahan.
  • Hindari penggunaan secara tegak lurus dengan gigi supaya tidak menyebabkan pergegangan.

Pengganti tusuk gigi yang lebih aman

waktu memakai benang gigi

Sekilas, tusuk gigi mungkin terlihat memiliki peran yang sama dengan benang gigi. Pasalnya, keduanya sama-sama membersihkan sisa makanan di tempat yang sulit dijangkau sikat gigi.

Namun, faktanya, tusuk gigi memiliki bahaya yang jauh lebih besar dibandingkan benang gigi. Jadi, alih-alih membawa tusuk gigi ke mana pun Anda pergi, gantilah dengan benang gigi.

Keduanya sama-sama memiliki ukuran kecil dan dapat digunakan setelah makan. Saat memakainya, pastikan Anda juga mengikuti langkah-langkah yang benar.

Selain menggunakan benang gigi, jangan lupa menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan cara berikut.

  • Sikat gigi minimal dua kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
  • Gunakan pasta gigi dengan kandungan fluoride.
  • Gunakan obat kumur dengan kandungan antiseptik untuk mencegah gigi berlubang sekaligus melawan bau mulut.
  • Rutin cek ke dokter gigi minimal enam bulan sekali tanpa menunggu keluhan sakit gigi.
  • Kurangi makanan manis yang dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi

Selain makanan manis, Anda sebaiknya juga menghindari jenis makanan seperti keripik, jagung, atau makanan yang lengket.

Beberapa jenis makanan tersebut akan dengan mudah menyelip di gigi Anda.

Serba-serbi tusuk gigi

  • Sebaiknya hindari memakai tusuk gigi karena memiliki berbagai risiko, mulai dari melukai gusi hingga tertelan.
  • Ganti tusuk gigi dengan benang gigi yang sama-sama bisa menjangkau celah gusi dan gigi.
  • Kunjungi dokter saat Anda menemui masalah usai memakai tusuk gigi.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 29/11/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan