Menjaga kesehatan gigi dan mulut tentu menjadi sebuah keharusan. Namun, jangan berpikir bahwa kebiasaan buruk seperti merokok dan minum kopi saja yang bisa bikin gigi rusak.
Masih ada banyak kebiasaan sehari-hari yang tanpa disadari bisa merusak gigi. Penasaran, apa saja kebiasaan tersebut? Baca terus untuk mengetahuinya.
Kebiasaan buruk yang bisa membuat gigi rusak
Beberapa kebiasaan buruk berikut mungkin tidak Anda sadari dapat merusak gigi. Pasalnya, kerusakan yang ditimbulkan kerap muncul tidak secara instan, melainkan beberapa bulan atau tahun kemudian.
1. Membuka sesuatu menggunakan gigi
Membuka tutup botol atau kemasan plastik dengan gigi mungkin merupakan salah satu kebiasaan buruk yang paling sering dilakukan. Padahal, kebiasaan buruk yang satu ini membuat gigi Anda cepat rusak.
Menggunakan gigi Anda sebagai alat untuk membuka sesuatu bisa menyebabkan gigi retak dan pecah.
Sebagai gantinya, Anda bisa menggunakan gunting atau pun pembuka botol. Perlu diingat bahwa gigi tidak berfungsi sebagai alat untuk membuka sesuatu.
2. Mengunyah es batu
Sensasi dingin dan suara yang ditimbulkan saat mengunyah es batu mungkin terasa menyenangkan bagi sebagian orang. Namun, kebiasaan ini bisa membuat gigi Anda rusak, lho.
Meski bebas gula, es batu memiliki tekstur yang keras sehingga dapat menyebabkan kerusakan lapisan gigi teratas. Gigi Anda bisa menjadi retak dan hal ini dapat mengurangi kekuatan gigi beberapa derajat.
Maka dari itu, sebaiknya Anda mulai meninggalkan kebiasaan ini supaya tidak menimbulkan masalah gigi lainnya.
3. Menggosok gigi terlalu keras
Hindari menggunakan sikat gigi dengan bulu yang keras atau menggosok gigi terlalu kasar. Pasalnya, kebiasaan ini bisa menghilangkan enamel pelindung gigi secara permanen.
Lambat laun, kebiasan ini bisa menyebabkan gigi sensitif, pembentukan lubang, hingga gusi turun. Sebaiknya, pilih bulu sikat yang halus dengan bagian kepala sikat yang ramping supaya mudah bergerak di dalam mulut.
Selain itu, pilihlah gagang sikat yang panjang agar mampu menjangkau gigi geraham belakang Anda. Pastikan Anda juga menggosok gigi dengan benar.
4. Menggigit pensil atau kuku
Apakah Anda pernah tanpa sadar menggigit ujung pensil saat berusaha meningkatkan konsentrasi? Seperti mengunyah es, kebiasaan ini juga bisa menyebabkan gigi rusak atau retak.
Sebagai gantinya, Anda bisa makan permen atau permen karet tanpa gula. Ketika mengunyah permen, produksi air liur akan meningkat sehingga melindungi enamel gigi.
Selain menggigit pensil, kebiasaan menggigit kuku juga bisa menyebabkan kerusakan gigi. Gigi depan pun akan berisiko lebih tinggi untuk patah.
Kuman dan bakteri di bawah kuku juga bisa masuk ke mulut dan menyebabkan gigi berlubang atau infeksi gusi.
5. Menggertakkan gigi
Beberapa orang memiliki kebiasaan menggertakkan gigi. Hal ini paling sering terjadi di alam bawah sadar seperti saat Anda tertidur.
Kebiasaan yang dikenal sebagai bruxism ini dapat menyebabkan sakit pada sendi rahang, sakit kepala dan sakit gigi yang parah. Biasanya, respons itu muncul karena adanya stres emosional.
6. Memakai tusuk gigi
Tusuk gigi kerap digunakan untuk membantu membersihkan sisa-sisa makanan yang terselip di gigi. Namun, jika tidak digunakan dengan benar, tusuk gigi justru akan menyakiti gusi Anda.
Saat Anda menyodok sela-sela gigi untuk menghilangkan sisa makanan, ini mungkin mengikis gigi atau menyebabkan perdarahan. Jika terus dilakukan, kebiasaan ini bisa menyebabkan gigi rusak.
7. Langsung sikat gigi setelah mengonsumsi makanan asam
Asam sitrat di dalam makanan asam dapat menghancurkan mineral penting pada gigi dan mengikis permukaan luar gigi. Jika Anda langsung menyikat gigi, ini justru bisa mempercepat proses pengikisan.
Jika dilakukan terus, enamel gigi akan menipis sehingga terjadilah kerusakan enamel atau bahkan gigi berlubang. Untuk mencegahnya, tunggulah 30 menit bila Anda ingin sikat gigi setelah makan makanan asam.
8. Mengisap jempol
Jangan biarkan anak Anda terbiasa mengisap jempolnya. Pasalnya, jika dilakukan terus-menerus, kebiasaan ini dapat menyebabkan perubahan permanen pada struktur gigi dan rahang.
Mengisap jempol bahkan bisa menyebabkan pergeseran posisi gigi hingga mengakibatkan gigi rusak, kesulitan mengunyah, dan masalah pernapasan.
9. Malas ke dokter gigi
Sebagian orang mungkin baru ke dokter gigi setelah benar-benar merasakan sakit. Padahal, salah satu cara untuk menjaga kesehatan gigi yaitu dengan rutin pergi ke dokter gigi.
Anda dianjurkan untuk periksa rutin ke dokter gigi minimal enam bulan sekali. Pemeriksaan rutin dapat membantu Anda menemukan kerusakan gigi lebih cepat dan memaksimalkan penyembuhan.
10. Tindik lidah
Tidak sedikit orang yang memasang tindik lidah agar terlihat trendi. Pilihan ini tentu sah-sah saja dilakukan. Namun, perlu diingat bahwa logam di dalam mulut merupakan tempat sempurna berkembangnya bakteri.
Selain itu, seseorang dengan piercing kerap memainkan benda ini dengan menggigitnya. Kebiasaan ini tentu bisa merusak gigi karena logam memiliki tekstur yang keras.
11. Minum susu sebelum tidur
Apakah Anda kerap memberi susu kepada si kecil sebelum tidur? Sebaiknya, segera kurangi kebiasaan itu.
Ini lantaran membiarkan anak tertidur semalaman dengan sisa gula dari susu di dalam mulutnya dapat meningkatkan risiko gigi rusak.
Jika berlangsung dalam jangka panjang, enamel gigi akan terkikis bahkan menyebabkan gigi berlubang.
Hal serupa juga berlaku untuk kandungan laktosa di dalam ASI. Tidak melihat adanya gigi di dalam mulut bukan berarti Anda bisa abai dengan kebersihannya.
Awas, jangan sampai kebiasaan ini bikin gigi rusak!
- Mengunyah makanan terlalu keras atau menggunakan gigi membuka sesuatu.
- Menyikat gigi tepat setelah makan makanan asam. Tunggu dulu minimal 30 menit.
- Malas ke dokter gigi.