Sebagian orang tidak segan untuk mengeluarkan uang demi melakukan perawatan gigi, salah satunya bleaching gigi. Berikut ini berbagai hal mengenai proses dan efek samping bleaching gigi yang sebaiknya Anda ketahui.
Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Klinik Chika Medika
Sebagian orang tidak segan untuk mengeluarkan uang demi melakukan perawatan gigi, salah satunya bleaching gigi. Berikut ini berbagai hal mengenai proses dan efek samping bleaching gigi yang sebaiknya Anda ketahui.
Bleaching gigi adalah salah satu metode memutihkan gigi yang dipercaya mampu mencerahkan dan membuat warna gigi terlihat lebih putih cemerlang dari sebelumnya.
Perawatan gigi ini melibatkan penggunaan bahan aktif untuk memutihkan gigi, seperti hidrogen peroksida, yang bisa Anda lakukan di klinik dokter gigi atau rumah.
Prosedur memutihkan gigi di klinik dokter gigi menggunakan gel hidrogen peroksida dalam konsentrasi tinggi. Dokter juga bisa melibatkan terapi cahaya khusus selama perawatan.
Sementara itu, produk pemutih gigi rumahan punya konsentrasi bahan aktif yang lebih rendah.
Konsultasi dengan dokter gigi akan membantu Anda dalam menentukan mana jenis perawatan yang tepat. Ini sekaligus mencegah komplikasi pada kesehatan gigi dan mulut.
Sebagai salah satu perawatan kosmetik, bleaching gigi membantu Anda untuk memperoleh gigi yang tampak lebih putih, bersih, dan cerah dari sebelumnya.
Perawatan ini akan membantu menghilangkan noda yang menyebabkan perubahan warna gigi sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan penampilan dan kepercayaan diri Anda.
Namun, seberapa efektif bleaching gigi sebenarnya tergantung pada penyebab perubahan warna gigi.
Gigi kekuningan yang disebabkan kebiasaan merokok dan konsumsi makanan atau minuman tertentu bisa kembali cerah dengan mudah setelah perawatan.
Sementara itu, warna gigi yang disebabkan oleh penuaan, trauma gigi, atau efek samping obat antibiotik cenderung sulit atau bahkan tidak bisa diperbaiki dengan bleaching gigi saja.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter gigi sebelumnya. Dokter juga dapat menyarankan jenis perawatan lain, seperti veneer gigi atau dental bonding, untuk memutihkan gigi Anda.
Menurut Oral Health Foundation, efek bleaching gigi diperkirakan bertahan sampai tiga tahun, tetapi ini tidak mutlak dan dapat bervariasi pada masing-masing pasien.
Warna putih pada gigi tidak akan bertahan lama bila sering Anda mengonsumsi makanan atau minuman tertentu, seperti kopi, teh, soda, wine, dan minuman yang bersifat manis atau asam.
Jika Anda tidak membatasi konsumsi makanan dan minuman tersebut, gigi putih Anda tidak akan bertahan lebih dari beberapa minggu.
Siapa pun bisa merasakan manfaat bleaching gigi untuk memutihkan gigi mereka. Namun, ada beberapa kondisi yang membuat seseorang tidak disarankan melakukan perawatan ini, meliputi:
Anak-anak berusia di bawah 16 tahun juga tidak boleh melakukan pemutihan gigi. Hal ini karena perawatan dikhawatirkan memicu kerusakan pada struktur gigi yang lebih dalam.
Selain itu, pemutihan gigi juga tidak dianjurkan untuk wanita yang sedang hamil atau menyusui.
Tidak ada persiapan khusus yang perlu Anda lakukan sebelum memutihkan gigi. Akan tetapi, lain halnya bila Anda memiliki faktor risiko, seperti gigi berlubang (karies).
Dokter gigi akan menyarankan untuk melakukan tambal gigi atau perawatan saluran akar gigi terlebih dahulu untuk mencegah gangguan yang bisa muncul pada kemudian hari.
Setidaknya, ada dua cara memutihkan gigi yang bisa Anda lakukan, yakni di klinik secara langsung atau di rumah dengan resep dokter gigi.
Prosedur pemutihan gigi yang juga dikenal dengan power bleaching menggunakan konsentrasi bahan aktif lebih tinggi agar hasilnya terlihat lebih cepat.
Dokter gigi juga bisa meresepkan perangkat khusus berupa cetakan gigi dan gel agar Anda bisa melakukan pemutihan gigi sendiri di rumah.
Berikut beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk menjaga warna putih pada gigi agar tidak berubah kembali setelah perawatan.
Penting juga untuk melakukan pemeriksaan gigi rutin setiap enam bulan sekali. Di samping itu, segera kunjungi dokter gigi bila Anda mengalami masalah pada gigi dan mulut.
Sama halnya dengan prosedur perawatan lainnya, bleaching gigi juga dapat menimbulkan efek samping pada sebagian orang.
Terdapat dua efek samping yang sering timbul setelah memutihkan gigi, yakni gigi menjadi lebih sensitif dan munculnya iritasi pada dinding-dinding mulut.
Gigi sensitif biasanya terjadi pada tahapan awal pemutihan gigi. Kondisi ini banyak terjadi pada perawatan pertama atau kedua, lalu akan berkurang seiring waktu.
Sebuah studi yang diterbitkan oleh Journal of American Dental Association (2018) menjelaskan gigi sensitif setelah bleaching gigi bisa dikurangi dengan penggunaan gel yang mengandung 5% potassium nitrate dan 5% glutaraldehyde.
Kedua bahan aktif ini cukup efektif untuk membantu mengatasi gigi sensitif tanpa mengurangi efektivitas proses pemutihan gigi.
Beberapa orang mungkin akan mengalami iritasi pada rongga mulut. Hal ini dapat diakibatkan oleh penggunaan produk pemutih gigi yang berlebihan dan bersentuhan dengan gusi.
Efek samping pemutih gigi ini akan hanya terjadi sementara. Gejala biasanya hilang 1–3 hari setelah Anda melakukan perawatan gigi ini.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar