Periksakan gigi ke dokter apabila Anda menemui gejala seperti berikut:
- Gusi berdarah, merah, bengkak hingga terlepas dari gigi
- Gigi permanen lepas
- Gigi sensitif terhadap makanan dan minuman panas atau dingin
- Bau mulut terus menerus
- Sakit ketika mengunyah
Beberapa perawatan yang dilakukan oleh dokter setelah pemeriksaan akan disesuaikan dengan kebutuhan gigi dan mulut Anda. Misalnya:
- Dental bridge untuk gigi renggang
- Crown gigi untuk gigi patah atau rusak
- Filling atau menambal gigi
- Endodontik atau perawatan saluran akar
- Scaling atau pembersihan gigi
- Pencabutan gigi bungsu yang tumbuh miring
- Implan atau memasang gigi palsu
- Pemutihan gigi
- Veneer untuk menutupi permukaan depan gigi
Jika ditemukan penyakit gigi setelah pemeriksaan, dokter akan memberikan resep obat sakit gigi yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan gigi dan mulut Anda.
Menangani sakit gigi secara mandiri
Cara menjaga kesehatan mulut dan gigi satu ini dilakukan ketika Anda merasakan sakit seperti nyeri dan ngilu pada gigi. Beberapa obat sakit gigi yang dapat Anda temukan di apotek tanpa perlu resep dokter, adalah:
- Hidrogen peroksida 3%
- Paracetamol
- Ibuprofen
- Naproxen
- Benzocaine
- Dekongestan
Berbagai jenis obat di atas tetap perlu diperhatikan kandungan dan efek samping yang mungkin timbul. Contohnya, untuk ibu hamil lebih disarankan menggunakan obat jenis paracetamol serta menghindari ibuprofen dan aspirin saat sakit gigi.
Bagi Anda yang tidak ingin menggunakan jenis obat di atas karena rasa nyeri yang dirasa masih ringan, obat sakit gigi alami bisa menjadi solusinya. Mulai dari berkumur dengan air garam atau cuka, menggunakan cengkeh, daun jambu, bawang putih, thyme, air madu hingga kunyit.
Cara alami lainnya yang dapat Anda lakukan di luar mulut dan gigi adalah dengan mengompres es batu dan memijatnya secara perlahan di sekitar area yang nyeri.