backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

4

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Lidah Geografis, Saat Lidah Tampak seperti Pulau Tak Beraturan

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 01/11/2022

Lidah Geografis, Saat Lidah Tampak seperti Pulau Tak Beraturan

Lidah geografis merupakan kondisi timbulnya bercak putih pada lidah, yang berbentuk seperti pulau. Kondisi ini bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak. Apa penyebabnya? Bagaimana cara mengatasi penyakit ini?

Apa itu lidah geografis?

Lidah geografis atau geographic tongue adalah peradangan lidah yang menimbulkan bercak berbentuk pulau tidak teratur. Umumnya, lesi/bercak berwarna merah dengan batas putih pada tepiannya.

Geographic tongue sering kali muncul pada bagian atas dan samping lidah. Namun, lesi juga dapat muncul pada bagian bawah permukaan lidah.

Bercak atau lesi yang muncul membuat lidah berpola seperti peta. Lesi sering sembuh pada satu area, tetapi kemudian berpindah ke bagian lidah yang lain. 

Dikutip dari laman DermNet New Zealand, setidaknya ada 1–3% orang di seluruh dunia yang memiliki kondisi ini. Kasusnya lebih banyak ditemui pada orang dewasa. 

Lidah geografis juga bisa terjadi pada anak

Meskipun lebih banyak ditemui pada orang dewasa, geographic tongue juga dapat dialami oleh anak–anak.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDA) menyebut, kondisi yang juga dikenal sebagai lidah belang ini banyak ditemukan pada anak usia dua tahun ke atas.

Sementara itu, lidah geografis pada bayi merupakan kondisi yang jarang terjadi. Hal ini disebabkan karena proses pembentukan bercak lidah yang cukup lama.

Pada anak, gejala nyeri atau perih pada lidah biasanya baru terasa saat mereka mengonsumsi makanan pedas dan asam. Selebihnya, anak masih dapat mengecap dan merasakan makanan dengan baik.

Tanda dan gejala lidah geografis

Lidah geografis

Geographic tongue tidak selalu menimbulkan gejala. Beberapa orang bahkan baru menyadari kondisi ini beberapa minggu hingga bulan setelah kemunculan lesi pertama.

Biasanya, ketidaktahuan tersebut terjadi karena kebanyakan orang kerap tidak memperhatikan lidah mereka. Berikut beberapa gejala yang dapat menjadi tanda lidah geografis.

  • Munculnya lesi merah yang terasa halus dan berbentuk seperti pulau yang tidak beraturan.
  • Perubahan lokasi, ukuran, dan bentuk luka dalam hitungan hari atau minggu.
  • Munculnya warna putih pada tepian bercak merah.
  • Munculnya pola seperti retakan pada permukaan lidah.
  • Rasa tidak nyaman, nyeri, atau sensasi terbakar ketika mengonsumsi makanan panas, pedas, asin atau asam.

Gejala di atas belum tentu disebabkan geographic tongue. Untuk mencari tahu penyebabnya, Anda sebaiknya periksa ke dokter saat merasakan gejala yang telah disebutkan.

Penyebab lidah geografis

Hingga kini, penyebab lidah geografis belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa penelitian pernah menghubungkan kondisi ini dengan penyakit lain, seperti psoriasis dan lichen planus oral.

Penelitian lebih lanjut masih diperlukan terkait hal tersebut. Kendati demikian, berikut beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko penyakit lidah ini.

  • Riwayat alergi.
  • Stres emosional.
  • Diabetes, khususnya diabetes tipe 1.
  • Perubahan hormon, terutama pada wanita yang mengonsumsi pil KB.
  • Fissured tongue, kondisi yang memuat lidah memiliki alur di sepanjang permukaannya.
  • Kekurangan vitamin dan mineral, seperti zinc, zat besi, asam folat, vitamin B6, serta B12.

Diagnosis lidah geografis

cara mengobati kanker lidah

Diagnosis geographic tongue dilakukan dengan melakukan serangkaian tes. Pada awalnya, dokter akan melakukan pemeriksaan secara fisik.

Pemeriksaan fisik dilakukan dengan mengamati ciri-ciri lesi yang muncul di permukaan lidah. Berikut langkah pemeriksaan yang biasa dilakukan.

  • Memeriksa kondisi lidah, mulut, dan tenggorokan Anda dengan bantuan senter atau lampu khusus.
  • Meminta Anda untuk menggerakkan lidah dengan berbagai posisi selama pemeriksaan.
  • Menyentuh lembut lidah Anda untuk memeriksa kemungkinan perubahan tekstur.
  • Memeriksa tanda-tanda infeksi, seperti demam atau pembengkakan kelenjar getah bening pada leher.

Dalam beberapa kasus, dokter akan melakukan biopsi untuk keperluan proses diagnosis lebih lanjut. Biopsi dilakukan dengan mengambil sedikit jaringan lidah untuk diperiksa menggunakan mikroskop.

Dengan begitu, dokter bisa menentukan apa yang menjadi penyebab kemunculan lesi. Selain itu, diagnosis juga berguna untuk memberikan pengobatan yang sesuai dengan kondisi Anda.

Komplikasi lidah geografis

Geographic tongue sebenarnya bukanlah kondisi yang berbahaya. Kondisi ini tidak berkaitan dengan infeksi maupun kanker lidah.

Namun, rasa perih akibat penyakit lidah ini mungkin akan membuat Anda tidak nyaman dan lebih sensitif saat makan. Selain itu, area kemerahan pada lidah juga rentan mengalami sariawan.

Perlu diingat, Anda harus memastikan bahwa gejala yang dialami bukan disebabkan penyakit lain. Ini karena ada beberapa penyakit dengan gejala mirip lidah geografis, seperti:

  • kandidiasis mulut, 
  • psoriasis oral, 
  • lichen planus oral, 
  • herpes simpleks, 
  • lupus, dan 
  • leukoplakia.
  • Kondisi-kondisi di atas perlu mendapatkan penanganan serius dengan segera. Jika tidak, risiko komplikasi yang ditimbulkan bisa lebih parah, bahkan membahayakan nyawa.

    Cara mengatasi lidah geografis

    berkumur dengan pvpi membantu mencegah COVID-19

    Lidah geografis umumnya tidak memerlukan perawatan medis. Kondisi lidah bisa membaik sendiri seiring waktu.

    Namun, untuk mengurangi rasa tidak nyaman atau sensitif, dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan. Berikut beberapa di antaranya.

    • Obat pereda nyeri yang dijual bebas di apotek, seperti ibuprofen atau naproxen sodium.
    • Obat kumur antihistamin untuk mengurangi peradangan.
    • Salep atau bilasan kortikosteroid.
    • Suplemen vitamin B (untuk kasus kekurangan vitamin).

    Pastikan Anda hanya mengonsumsi obat jika direkomendasikan oleh dokter. Jika tidak, Anda pun bisa melakukan beberapa tindakan agar rasa nyeri pada lidah tak semakin parah.

    Untuk mengurangi rasa tidak nyaman terkait lidah geografis, batasi hal-hal yang bisa memperparah sensitivitas jaringan mulut, seperti:

    • makanan panas, pedas, asam atau asin,
    • minuman beralkohol,
    • produk tembakau, dan
    • pasta gigi yang mengandung zat aditif tartar-control, perasa, atau pemutih yang berlebih.

    Apabila rasa nyeri pada lidah tidak kunjung hilang, segera periksakan ke dokter gigi. Konsultasi rutin ke dokter gigi dapat membantu mengungkap masalah kesehatan yang mungkin menjadi penyebabnya.

    Fakta seputar lidah geografis

    • Menimbulkan lesi berbentuk pulau tidak teratur pada permukaan lidah.
    • Biasa terjadi pada orang dewasa, tetapi juga banyak dialami anak usia dua tahun ke atas.
    • Gejala khasnya berupa lesi merah yang terasa halus, dengan bentuk pulau tidak beraturan.
    • Faktor genetik, perubahan hormon, hingga kondisi medis tertentu dapat meningkatkan risiko geographic tongue.
    • Tidak memerlukan penanganan medis karena tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


    Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 01/11/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan