Lidah geografis merupakan kondisi timbulnya bercak putih pada lidah, yang berbentuk seperti pulau. Kondisi ini bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak. Lalu, apa penyebabnya? Bagaimana cara mengatasi penyakit lidah ini? Simak pembahasannya di bawah ini.
Apa itu lidah geografis?
Lidah geografis atau geographic tongue adalah peradangan lidah yang menyebabkan bercak berbentuk pulau. Bercak atau lesi ini berwarna merah dengan batas putih pada tepiannya.
Secara umum, penyakit lidah ini sering kali timbul pada bagian atas dan samping lidah. Namun, bercak juga dapat muncul pada bagian bawah lidah.
Bercak atau lesi yang timbul membuat lidah berpola menyerupai peta. Lesi dapat sembuh pada satu area, tetapi kemudian berpindah ke bagian lidah yang lain.
Sekitar 1–3% orang di seluruh dunia yang memiliki kondisi ini. Kasus lidah geografis lebih biasa ditemukan pada orang dewasa.
Akan tetapi, geographic tongue juga bisa terjadi pada anak–anak. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDA) menyebut kondisi ini banyak ditemukan pada anak berusia dua tahun ke atas.
Dalam kasus lidah anak berpulau atau tampak belang-belang, gejala nyeri atau perih akan baru terasa ketika mengonsumsi makanan pedas dan asam.
Selebihnya, anak masih mampu mengecap dan merasakan rasa makanan lainnya dengan baik.
Tanda dan gejala lidah geografis

Geographic tongue tidak selalu menimbulkan gejala. Bahkan, beberapa orang baru menyadari kondisi ini beberapa minggu hingga bulan setelah kemunculan lesi pertama.
Biasanya, ketidaktahuan tersebut terjadi karena kebanyakan orang kerap tidak memperhatikan lidah mereka.
Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala umum dari lidah geografis.
- Munculnya lesi merah yang terasa halus dan berbentuk seperti pulau tidak beraturan.
- Perubahan lokasi, ukuran, dan bentuk luka dalam hitungan hari atau minggu.
- Munculnya warna putih pada tepian bercak merah.
- Terbentuknya pola seperti retakan pada permukaan lidah.
- Rasa tidak nyaman, nyeri, atau sensasi terbakar ketika mengonsumsi makanan panas, pedas, asin, atau asam.
Penyebab lidah geografis
Penyebab lidah geografis belum diketahui secara pasti hingga saat ini. Meski begitu, pada ahli menghubungkan kondisi ini dengan penyakit lain, seperti psoriasis dan lichen planus oral.
Selain itu, geographic tongue bisa terjadi bila Anda memiliki beberapa faktor risiko berikut ini.
- Riwayat alergi.
- Stres emosional.
- Diabetes melitus, khususnya diabetes tipe 1.
- Perubahan hormon, terutama pada wanita yang mengonsumsi pil KB.
- Fissured tongue, kondisi yang membuat lidah memiliki alur di sepanjang permukaannya.
- Kekurangan vitamin dan mineral, seperti zinc, zat besi, asam folat, vitamin B6, dan B12.
Diagnosis lidah geografis

Diagnosis geographic tongue dilakukan lewat serangkaian tes. Dokter awalnya akan melakukan pemeriksaan fisik. Ini dilakukan dengan mengamati ciri-ciri lesi yang muncul di lidah.
Berikut ini adalah langkah-langkah pemeriksaan pada lidah yang umum dilakukan.
- Memeriksa kondisi lidah, mulut, dan tenggorokan Anda dengan bantuan senter atau lampu khusus.
- Meminta Anda untuk menggerakkan lidah ke berbagai posisi selama pemeriksaan.
- Menyentuh lembut lidah Anda untuk memeriksa kemungkinan perubahan tekstur.
- Memeriksa tanda-tanda infeksi, seperti demam atau pembengkakan kelenjar getah bening pada leher.
Pada beberapa kasus, dokter akan melakukan prosedur biopsi untuk keperluan diagnosis lebih lanjut. Biopsi dilakukan dengan cara mengambil sedikit jaringan lidah untuk diperiksa di bawah mikroskop.
Komplikasi lidah geografis
Geographic tongue sebenarnya bukan kondisi yang berbahaya. Kondisi lidah ini tidak berkaitan dengan infeksi maupun kanker lidah.
Namun, lidah geografis tak kunjung sembuh dapat menimbulkan rasa perih terus-menerus. Hal ini membuat Anda merasa sakit atau tidak nyaman saat makan.
Selain itu, area kemerahan pada lidah yang terdampak juga lebih berisiko mengalami sariawan.
Anda perlu memastikan bahwa gejala yang dialami bukan disebabkan oleh penyakit lain. Hal ini karena ada beberapa penyakit yang gejalanya mirip lidah geografis, seperti:
- kandidiasis mulut,
- psoriasis oral,
- lichen planus oral,
- herpes simpleks,
- lupus, atau
- leukoplakia.
Kondisi-kondisi di atas perlu mendapatkan penanganan serius dengan segera. Jika tidak, risiko komplikasi yang ditimbulkan bisa lebih parah dan bahkan membahayakan nyawa.
Cara mengatasi lidah geografis

Lidah geografis umumnya tidak memerlukan perawatan medis. Kondisi ini bisa membaik sendiri seiring waktu.
Akan tetapi, bukan berarti Anda tidak bisa mengambil langkah guna mengelola atau meredakan gejala yang diakibatkan oleh geographic tongue.
Berikut ini adalah beberapa obat yang mungkin diresepkan oleh dokter Anda.
- Obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti paracetamol atau ibuprofen.
- Obat kumur antihistamin atau salep kortikosteroid untuk mengurangi peradangan.
- Suplemen vitamin B, untuk kasus yang disebabkan oleh kekurangan vitamin.
Pastikan Anda hanya menggunakan obat bila diresepkan oleh dokter. Jika tidak, Anda pun bisa melakukan beberapa tindakan agar rasa nyeri pada lidah tidak makin parah.
Untuk mengurangi rasa tidak nyaman, Anda bisa membatasi hal-hal seperti:
- makanan panas, pedas, asam, atau asin,
- minuman beralkohol,
- produk tembakau, serta
- pasta gigi yang mengandung tartar-control, perasa, atau pemutih berlebihan.
Jika rasa nyeri pada lidah tak kunjung hilang, segera periksakan ke dokter gigi. Konsultasi rutin ke dokter gigi juga dapat mengungkap masalah yang mungkin menjadi penyebabnya.
Kesimpulan
- Lidah geografis atau geographic tongue adalah peradangan lidah yang menyebabkan bercak berbentuk pulau dengan batas putih.
- Kondisi ini biasa terjadi pada orang dewasa, tetapi juga banyak dialami oleh anak usia dua tahun ke atas.
- Faktor genetik, perubahan hormon, hingga kondisi medis tertentu dapat meningkatkan risiko terjadinya geographic tongue.
- Orang yang mengidap lidah geografis tidak perlu mendapat penanganan medis karena kondisi ini tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya.