Risiko komplikasi gingivostomatitis
Gingivostomatitis yang tidak segera diobati bisa menyebabkan beberapa komplikasi seperti di bawah ini.
1. Infeksi HSV-1 berat
Selain mengenai mulut dan gigi, virus HSV-1 berpotensi menyebar ke bagian mata. Kondisi ini disebut dengan herpes simplex keratitis (HSK).
HSK tak hanya menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman, namun juga berisiko memicu kerusakan mata permanen, bahkan kebutaan.
Biasanya, komplikasi gingivostomatitis yang satu ini banyak terjadi pada bayi dan orang-orang dengan sistem imun tubuh yang buruk.
2. Dehidrasi dan nafsu makan menurun
Sebuah studi dari Journal of Dental Health, Oral Disorders, and Therapy menyebut bahwa 89% anak-anak dengan gingivostomatitis minum lebih sedikit dari biasanya.
Akibatnya, anak-anak lebih rentan mengalami dehidrasi serta kekurangan nutrisi. Gejala-gejalanya dapat meliputi:
- mulut kering,
- kulit kering,
- pusing,
- merasa lelah,
- tidur lebih banyak,
- tidak tertarik dengan aktivitas yang biasanya senang dilakukan, dan
- sembelit (konstipasi).
Maka itu, untuk mencegah dehidrasi serta kekurangan nutrisi, orang tua harus mengawasi pola makan anak agar kebutuhan nutrisi dan cairannya tetap terjaga.
Diagnosis peradangan gingivostomatitis
Untuk mendiagnosis kondisi ini, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan Anda secara keseluruhan.
Setelah itu, biasanya dokter akan melakukan diagnosis dengan memeriksa kondisi gigi, mulut, dan lidah Anda. Luka dan sariawan yang ada juga akan diperiksa secara saksama.
Anda biasanya tidak perlu menjalani tes kesehatan apa pun. Namun, dalam beberapa kasus, dokter perlu tahu apakah sariawan disebabkan oleh bakteri atau virus dengan cara tes swab.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar