Mulut terasa terbakar karena terlalu banyak makan cabai merupakan hal yang biasa. Namun, jika sensasi terbakar pada mulut muncul tanpa alasan yang jelas, ini dapat menjadi tanda burning mouth syndrome.
Apa penyebabnya? Bagaimana cara mengatasi masalah ini?
Apa itu burning mouth syndrome?
Burning mouth syndrome adalah kondisi ketika muncul sensasi abnormal seperti terbakar pada mulut. Orang yang mengalaminya menggambarkan kondisi ini seperti mulut terkena air panas.
Umumnya, kondisi yang juga dikenal dengan sindrom mulut terbakar ini memengaruhi permukaan dalam bibir, langit-langit mulut, serta bagian samping dan ujung lidah.
Munculnya sensasi panas pada mulut ini bisa terjadi pada satu atau beberapa titik sekaligus. Jika dilihat secara kasatmata, lapisan mulut terlihat normal dan tampak tidak ada masalah.
Beberapa orang yang mengalaminya merasakan penurunan indera pengecap atau perubahan sensasi rasa (pahit dan asin). Namun, ada juga yang merasa mulut mereka lengket atau kering.
Dilansir dari National Health Service (NHS), sindrom mulut terbakar lebih sering terjadi pada wanita. Selain itu, kondisi ini terbilang langka karena hanya dialami sekitar 2% dari seluruh populasi dunia.
Tanda dan gejala burning mouth syndrome
Gejala burning mouth syndrome berbeda-beda. Pada beberapa orang, gejalanya bisa muncul dalam jangka waktu lama. Meskipun begitu, ada juga yang mengalami gejalanya secara bertahap.
Berikut beberapa kondisi yang dapat menjadi tanda sindrom mulut terbakar.
- Sensasi panas pada lidah, tetapi juga bisa terasa pada langit-langi bibir, gusi, atau bagian dalam pipi.
- Mulut terasa kering.
- Lebih cepat merasa haus.
- Mulut terasa pahit.
- Lidah terasa kebas atau mati rasa.
Pada beberapa orang, gejala biasanya baru muncul pada pagi hari sebelum kemudian bertambah parah menjelang petang. Namun, pada malam hari, gejala sering kali mulai membaik.
Selain itu, gejala mungkin terjadi dalam hitungan hari. Meski begitu, tidak sedikit juga orang yang merasakan sindrom mulut terbakar selama berbulan-bulan, bahkan tahunan.
Maka dari itu, segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami salah satu gejala yang telah disebutkan di atas. Dengan begitu, penanganan bisa dilakukan sesegera mungkin.
Penyebab burning mouth syndrome
Penyebab burning mouth syndrome dikategorikan ke dalam dua jenis, primer dan sekunder.
Primer
Burning mouth syndrome primer atau idiopatik merupakan sensasi terbakar pada mulut yang terjadi tanpa adanya kelainan klinis pada diri Anda.
Dengan kata lain, rasa panas dan terbakar ini bukan disebabkan oleh kondisi medis tertentu.
Meski begitu, beberapa penelitian menduga bahwa sensasi terbakar pada mulut muncul akibat masalah pada saraf perasa dan sistem sensorik saraf pusat Anda.
Sekunder
Sindrom mulut terbakar sekunder muncul karena didasari kondisi medis tertentu. Berikut beberapa masalah medis yang bisa menjadi penyebabnya.
- Mulut kering atau biasa disebut xerostomia, terjadi karena adanya masalah fungsi kelenjar ludah, efek konsumsi obat-obatan, atau dampak dari pengobatan kanker.
- Masalah mulut seperti sariawan, oral lichen planus (bercak putih tebal pada mulut dan lidah), dan lidah geografis (peradangan lidah yang menyebabkan lesi berbentuk seperti pulau-pulau pada peta).
- Kekurangan gizi, seperti kekurangan zat besi, zinc, atau vitamin B1, B2, B6, B9, dan B12.
- Efek penggunaan gigi palsu, terutama jika gigi palsu ternyata tidak cocok dan menyebabkan gangguan pada otot dan jaringan mulut.
- Alergi, baik disebabkan oleh perasa makanan, bahan tambahan makanan, atau zat pewarna tertentu pada makanan.
- Penyakit refluks asam lambung (GERD), ditandai dengan naiknya asam lambung ke kerongkongan.
- Efek obat-obatan tertentu, misalnya obat hipertensi.
- Kebiasaan buruk, seperti menggertakan gigi (bruxism) dan menggigit ujung lidah.
- Gangguan endokrin, terutama karena efek penyakit sepert hipotirodisme atau diabetes.
- Iritasi mulut akibat membersihkan lidah secara berlebihan, menggunakan pasta gigi yang mengikis, terlalu sering pakai obat kumur, atau terlalu banyak minum minuman asam.
- Faktor psikologis, seperti depresi, gangguan kecemasan, dan stres.
- Perubahan hormon, terutama setelah menopause atau akibat penyakit tiroid.
Diagnosis burning mouth syndrome
Dalam melakukan diagnosis, dokter akan melakukan serangkaian tes. Tujuan dari pemeriksaan yaitu mencari tahu penyebab kondisi Anda dan cara mengobatinya dengan tepat.
Sejumlah cara yang biasa dilakukan dalam proses diagnosis sindrom mulut terbakar adalah sebagai berikut.
- Tes darah: memeriksa apakah jumlah darah, kadar gula darah, gangguan fungsi tiroid, asupan gizi, atau masalah imun yang menjadi penyebabnya.
- Biopsi mulut: melihat apakah munculnya sensasi terbakar disebabkan oleh infeksi jamur, bakteri, atau virus.
- Tes alergi: mengetahui apakah rasa panas pada mulut terjadi karena reaksi alergi.
- Tes GERD: memeriksa apakah Anda memiliki masalah asam lambung yang bisa menjadi penyebabnya.
- MRI atau CT scan: biasanya dilakukan untuk memeriksa apakah sindrom mulut terbakar disebabkan oleh kondisi medis lain.
- Kuesioner psikologi: mencari tahu masalah kesehatan mental yang berpotensi menjadi penyebab sindrom mulut terbakar.
Cara mengatasi burning mouth syndrome
Cara mengatasi sindrom mulut terbakar harus disesuaikan dengan jenisnya. Pada kasus sekunder, penanganan dilakukan dengan mengobati kondisi medis yang menyebabkannya.
Sebagai contoh, munculnya sensasi terbakar pada mulut disebabkan alergi. Untuk mengatasinya, dokter kemungkinan akan meresepkan obat alergi untuk Anda.
Sementara itu, penanganan bunring mouth syndrome primer hingga kini belum diketahui. Biasanya, dokter akan melakukan perawatan untuk mengontrol keparahan gejala.
Beberapa perawatan yang mungkin dilakukan seperti:
- pemberian produk atau obat yang merangsang produksi air liur,
- pemberian suplemen vitamin seperti zat besi, zinc, dan vitamin B kompleks,
- penggunaan obat oles dengan kandungan capsaicin untuk meredakan nyeri, atau
- obat depresi dan kecemasan untuk meredakan rasa sakit serta meningkatkan kinerja saraf.
Selain itu, Anda juga bisa mengurangi rasa panas pada mulut dengan tindakan-tindakan berikut.
- Mengemut es batu.
- Minum minuman dingin.
- Mengunyah permen karet tanpa gula.
- Menghindari segala sesuatu yang bisa mengiritasi mulut, seperti rokok, makanan pedas, minuman beralkohol, dan minuman asam.
Pencegahan burning mouth syndrome
Belum ada cara yang bisa dilakukan untuk mencegah sindrom mulut terbakar. Kondisi ini sering kali muncul secara tiba-tiba tanpa alasan yang jelas.
Jika Anda mengalaminya, segeralah memeriksakan diri ke dokter. Tindakan ini berguna untuk mencari tahu penyebab dan pengobatan yang tepat sesuai kondisi Anda.
Fakta seputar burning mouth syndrome
- Ditandai dengan rasa panas atau terbakar pada lidah, langit-langit mulut, hingga permukaan dalam bibir.
- Gejalanya bisa muncul tiba-tiba, datang dan pergi, atau terjadi secara berkepanjangan sampai hitungan tahun.
- Penyebabnya bisa didasari kondisi medis tertentu, tetapi tidak jarang diakibatkan masalah pada saraf perasa dan sistem sensorik saraf pusat.
- Tidak ada cara yang bisa dilakukan untuk mencegah sindrom mulut terbakar.