backup og meta

7 Penyebab Tiba-Tiba Sakit Gigi dan Cara Mengatasinya

7 Penyebab Tiba-Tiba Sakit Gigi dan Cara Mengatasinya

Sebagian dari Anda mungkin pernah mengalami sakit gigi secara tiba-tiba, bahkan meskipun gigi Anda terlihat sehat tanpa lubang.

Walaupun kondisi ini dapat membaik dengan sendirinya, Anda sebaiknya tidak membiarkannya berlarut-larut. Mengapa demikian dan apa penyebabnya?

Apa penyebab tiba-tiba sakit gigi?

Jika gigi Anda terlihat sehat dan kuat, rasa sakit yang muncul tiba-tiba biasanya disebabkan oleh masalah gigi sensitif.

Gigi sensitif adalah kondisi saat lapisan terluar dan terkeras gigi alias enamel mulai menipis. Pengikisan enamel akan membuat lapisan tengah yang bernama dentin terekspos.

Dentin adalah lapisan gigi yang melindungi jaringan tubulus. Jaringan ini bersifat sensitif dan terhubung langsung dengan saraf gigi.

Ketika lapisan dentin terpapar makanan, ini akan memberikan stimulasi (rangsangan) pada saraf gigi sehingga Anda merasakan ngilu atau nyeri.

Berikut ini adalah berbagai kondisi yang bisa meningkatkan rangsangan pada lapisan dentin sehingga menjadi alasan kenapa gigi tiba-tiba sakit.

1. Paparan panas atau dingin yang ekstrem

mengatasi gigi ngilu sensitif

Penyebab sakit gigi yang paling umum adalah makanan dengan suhu terlalu panas atau terlalu dingin.

Paparan makanan bersuhu ekstrem pada dentin akan merangsang aktivitas saraf yang menciptakan rasa ngilu dan menyakitkan.

Ini juga menjadi salah satu alasan mengapa Anda tidak dianjurkan langsung minum minuman dingin setelah makan makanan panas. Perubahan suhu ekstrem akan membuat gigi makin terasa sakit.

2. Resesi gusi

Gusi yang turun atau mengalami resesi akan membuat akar gigi lebih mudah terpapar makanan dan minuman.

Alhasil, risiko Anda untuk mengalami penyakit gusi dan infeksi gigi pun meningkat. Berbagai kondisi ini identik dengan sakit gigi tiba-tiba.

Meski resesi gusi lebih banyak terjadi saat seseorang memasuki usia lanjut, kebiasaan menggosok gigi terlalu keras dapat mempercepat prosesnya.

Resesi gusi juga lebih umum terjadi pada area gigi yang memiliki beban terlalu besar dalam mengunyah.

Karena gusi yang turun tidak bisa kembali, dokter perlu melakukan pembersihan mendalam untuk menghilangkan plak. Bila perlu, dokter mungkin menyarankan pencangkokan jaringan gusi.

3. Terlalu sering menggunakan mouthwash

Selama ini, berkumur dengan mouthwash dipercaya bisa memberikan perlindungan lebih pada gigi. Walau tidak sepenuhnya salah, penggunaan mouthwash secara berlebihan bisa membuat gigi jadi lebih sensitif.

Menurut laman Cleveland Clinic, obat kumur yang mengandung asam bisa mengikis smear layer yang melapisi dentin. Alhasil, tubulus dentin akan terbuka dan terpapar makanan secara langsung.

Selain mouthwash, zat yang dapat mengikis gigi juga terdapat pada minuman berkarbonasi, alkohol, olahan susu, jeruk, serta asam lambung yang naik ke kerongkongan dan mencapai mulut.

4. Kebiasaan menggertakkan gigi

Pernahkah Anda menggertakkan gigi saat kesal dan marah? Kebiasaan yang juga kerap terjadi saat tidur ini ternyata tidak baik bagi gigi Anda.

Gesekan antargigi yang terlalu kuat dan kasar ketika Anda menggertakkan gigi dapat mengikis enamel serta membuatnya retak.

Alhasil, dentin pun akan terekspos sehingga menjadi penyebab sakit gigi tiba-tiba. Tak jarang, kebiasaan ini juga membuat gusi terluka.

Khusus bagi Anda yang punya kebiasaan menggertakkan gigi saat tidur atau bruxism, dokter mungkin menyarankan perawatan dengan mouth guard.

5. Memutihkan gigi

efek bleaching gigi

Bleaching atau perawatan estetika untuk memutihkan gigi rupanya bisa menjadi salah satu alasan kenapa gigi tiba-tiba sakit.

Ini merupakan efek samping yang normal dan akan berlangsung selama  23 hari setelah perawatan. Jika kondisinya tidak kunjung membaik, periksakanlah gigi Anda ke dokter.

Pada beberapa orang, bleaching bisa menyebabkan iritasi gigi. Inilah salah satu alasan mengapa perawatan estetika gigi tidak disarankan bagi orang-orang dengan kondisi tertentu.

6. Prosedur perawatan gigi

Sakit gigi tiba-tiba juga bisa muncul setelah Anda melakukan perawatan gigi yang melibatkan pengeboran atau perlakuan tertentu pada akar, misalnya pemasangan crown gigi, scaling, atau perawatan saluran akar.

Gigi Anda biasanya menjadi lebih sensitif selama 4–6 minggu setelah berbagai perawatan tersebut. Inilah alasan mengapa dokter biasanya memberikan pantangan tertentu setelah perawatan gigi.

7. Infeksi sinusitis

Sakit yang Anda rasakan pada gigi atas bagian belakang ternyata bisa menjadi gejala sinusitis. Kondisi ini bisa terjadi karena letak gigi dan saluran hidung yang berdekatan.

Ketika sinus mengalami peradangan, pembengkakan saluran hidung akan menekan ujung saraf gigi. Tekanan inilah yang memunculkan rasa sakit tiba-tiba pada gigi Anda.

Cara mengatasi sakit gigi yang tiba-tiba muncul

Karena dapat disebabkan oleh berbagai hal, perawatan untuk gigi yang terasa sakit secara tiba-tiba pun bisa beragam.

Oleh karena itu, Anda perlu mengunjungi dokter gigi terlebih dahulu untuk mengetahui alasan utama kenapa gigi Anda sering terasa sakit secara tiba-tiba.

Sebagai contoh, dokter bisa menyarankan gingivoplasty untuk mengatasi sakit gigi yang disebabkan oleh resesi gusi.

Bila kondisinya belum terlalu parah, dokter mungkin menyarankan fluoride treatment. Ini adalah perawatan untuk memperkuat lapisan enamel gigi, khususnya bagi pemilik gigi sensitif.

Sementara itu, sakit gigi yang disebabkan oleh bruxism akan diatasi dengan penggunaan mouth guard saat tidur. Dokter mungkin juga perlu memperbaiki kerusakan gigi yang sudah ada.

Setelah mengatasi penyebab utamanya, Anda tetap perlu menjaga kesehatan gigi dengan baik. Contohnya dengan sikat gigi minimal dua kali sehari menggunakan pasta gigi mengandung fluoride.

Selain melakukan perawatan gigi rutin, jangan lupa untuk menghindari makanan dan minuman bersuhu ekstrem serta melakukan pemeriksaan gigi secara berkala.

Kesimpulan

  • Sakit gigi yang muncul tiba-tiba biasanya disebabkan oleh penipisan lapisan enamel sehingga dentin menerima rangsangan secara langsung dari makanan.
  • Beberapa penyebabnya adalah resesi gusi, penggunaan mouthwash yang berlebihan, bruxism, perawatan gigi tertentu, hingga infeksi sinusitis.
  • Karena bisa disebabkan oleh berbagai hal, perawatannya pun perlu disesuaikan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Treatments for sensitive teeth. (2024, June 19). Mayo Clinic. Retrieved 20 November 2024, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/expert-answers/sensitive-teeth/faq-20057854

Sensitive teeth: Causes, remedies & treatments available. (2023, August 30). Cleveland Clinic. Retrieved 20 November 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/10954-teeth-sensitivity

Toothache. (2017, October 18). nhs.uk. Retrieved 20 November 2024, from https://www.nhs.uk/conditions/toothache/

Rajan, N. (2020, January 27). Effect of hot and cold beverages on tooth. thetoothdoctors. Retrieved 20 November 2024, from https://www.thetoothdoctors.org/single-post/effect-of-hot-and-cold-beverages-on-tooth

Sensitive teeth. (n.d.). Oral Health Foundation. Retrieved 20 November 2024, from https://www.dentalhealth.org/sensitive-teeth

Versi Terbaru

03/12/2024

Ditulis oleh Winona Katyusha

Ditinjau secara medis oleh drg. Farah Nadiya

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

7 Obat Alami untuk Mengatasi Sakit Gigi Berlubang

7 Pilihan Obat Antibiotik untuk Mengatasi Sakit Gigi


Ditinjau secara medis oleh

drg. Farah Nadiya

Gigi · Lumina Aesthetics Clinic


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui seminggu yang lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan