Seiring waktu, bahan perekat crown gigi lambat laun dapat terkikis. Hal ini tidak hanya membuat crown gigi menjadi longgar, tapi juga memungkinkan bakteri untuk masuk dan menyebabkan gigi membusuk.
Akibatnya, crown tidak lagi menempel dengan kuat pada gigi asli.
Efek samping lain mungkin terjadi adalah lepasnya crown dari gigi asli. Penyebabnya bisa karena crown tidak dipasang dengan baik atau perekatnya kurang kuat.
Dokter gigi biasanya dapat memasang crown kembali dengan mudah. Namun, jika crown atau gigi asli telah rusak, dokter perlu membuatkan crown yang baru.
3. Crown gigi patah

Crown gigi yang terbuat dari porselen bisa patah akibat tekanan yang besar.
Tekanan dapat berasal dari kebiasaan menggigiti kuku dan benda keras, makan makanan keras, membuka bungkus makanan dengan gigi, atau perilaku lainnya yang merusak gigi.
Retak atau patah kecil pada crown gigi masih bisa diperbaiki dengan menempelkan bahan berupa komposit resin.
Sementara pada kerusakan yang parah, dokter mungkin perlu membentuk ulang crown gigi atau menggantinya dengan yang baru.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar