Penyandang penyakit diabetes ternyata tidak boleh sembarangan memakai alat kontrasepsi untuk mencegah kenaikan kadar gula darah. Lalu, apa saja pilihan KB yang aman untuk penyandang diabetes?
Pilihan KB yang aman untuk penyandang diabetes
Menurut WHO, jumlah pengidap diabetes di seluruh dunia diperkirakan telah mencapai 422 juta jiwa.
Kabarnya, wanita yang mengidap diabetes dikatakan memiliki risiko terkena komplikasi diabetes lebih besar dibanding dengan pasien pria.
Diperkuat berdasarkan informasi dari CDC, pasien diabetes wanita berpeluang 4 kali lebih besar terkena penyakit jantung, sedangkan pasien pria hanya berpeluang 2 kali lebih besar.
Pasien diabetes wanita juga berisiko lebih tinggi mengalami kebutaan, penyakit ginjal, serta depresi.
Ditambah lagi, diabetes juga meningkatkan risiko terjadinya masalah selama kehamilan, baik pada ibu maupun bayi yang ada di kandungan.
Atas dasar itulah, setiap pasien diabetes, termasuk wanita, perlu menjalani gaya hidup yang sehat.
Wanita dengan diabetes tentu perlu minum obat diabetes, mengatur pola makan diabetesi, hingga rutin olahraga.
Nah, bagi Anda perempuan yang mengidap diabetes dan ingin mencegah kehamilan, artikel ini dikhususkan untuk Anda yang masih memiliki kebingungan seputar alat kontrasepsi yang tepat.
Sebenarnya, ada banyak jenis alat kontrasepsi, seperti KB spiral (IUD), pil KB, implan, serta KB suntik. Namun, penyandang diabetes ternyata tidak bisa asal memilih metode KB untuk mencegah kehamilan, lho!
Mengapa demikian? Banyak penelitian yang menunjukkan efek samping berbagai jenis KB untuk penyandang diabetes, mulai dari meningkatkan gula darah, berat badan, hingga kolesterol.
Apabila tidak memilih dengan bijak, KB yang Anda gunakan justru berisiko memperburuk kencing manis yang Anda idap.
Jadi, apa saja metode KB yang cocok untuk penyandang diabetes? Berikut adalah beberapa pilihan yang mungkin bisa Anda pertimbangkan.
1. Pil KB hanya dengan progestin (pil mini)
Pilihan metode kontrasepsi pertama yang bisa Anda pertimbangkan adalah pil KB dengan kandungan progestin saja atau yang sering disebut dengan pil mini.
Efek dari pil mini adalah mengurangi ketebalan dinding dan lendir pada rahim sehingga memperkecil peluang kehamilan.
Pil mini berbeda dengan pil KB kombinasi yang mengandung hormon progestin dan estrogen. Maka itu, cara kerjanya pun sedikit berbeda.
Pasien diabetes dianjurkan untuk menghindari kandungan hormon estrogen dalam metode KB lainnya. Pasalnya, hormon estrogen dari KB diduga dapat memperburuk gejala diabetes Anda.
Sementara itu, pil dengan kandungan hormon progestin diyakini tidak akan berdampak banyak pada kadar gula darah serta kolesterol.
KB pil mini juga direkomendasikan untuk penyandang diabetes yang sudah terkena komplikasi, seperti penyakit jantung dan masalah mata.
2. KB implan
Alternatif lainnya untuk pasien penyandang diabetes adalah metode implan. Kontrasepsi berbentuk tabung ini dimasukkan ke dalam kulit lengan atas Anda.
Setelah dipasang, tabung tersebut akan menghasilkan hormon progestin untuk mencegah terjadinya ovulasi.
Penggunaan KB implan dapat bertahan selama 3 tahun sejak dipasang pertama kali.
Metode KB ini cocok untuk penyandang diabetes yang tidak berkomplikasi karena tidak mengandung hormon estrogen di dalamnya.
Apabila Anda mengidap penyakit jantung atau pembuluh darah akibat diabetes, sebaiknya konsultasikan penggunaan KB implan dengan dokter terlebih dahulu.
3. IUD
Metode KB selanjutnya yang direkomendasikan untuk penyandang diabetes adalah KB spiral alias intrauterine device (IUD).
Alat kontrasepsi berbentuk huruf T ini dipasang di dalam rahim untuk mencegah kehamilan.
Ada 2 jenis IUD, yaitu IUD tembaga (nonhormonal) dan IUD hormonal. Keduanya tergolong aman untuk pasien diabetes selama digunakan di bawah pengawasan dokter.
Jika Anda masih kebingungan menentukan apa metode kontrasepsi yang paling tepat untuk kondisi diabetes Anda, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk tahu jawabannya.
Pasalnya, anjuran pemakaian KB mungkin akan berbeda-beda, tergantung pada tipe diabetes yang Anda derita serta tingkat keparahannya.
[embed-health-tool-bmi]