Salah satu cara untuk mengetahui kadar gula darah yaitu dengan pemeriksaan gula darah sewaktu (GDS). Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengontrol gula darah dan membantu dokter menegakkan diagnosis. Berapa kadar gula darah puasa yang normal? Ketahui lebih lanjut dalam penjelasan berikut.
Apa itu tes gula darah sewaktu?
Tes gula darah sewaktu (GDS) adalah prosedur untuk mengetahui berapa banyak gula dalam darah (glukosa) tanpa harus melakukan puasa terlebih dulu. Jadi, tes ini bisa dilakukan kapan pun.
Pemeriksaan GDS dapat membantu mendiagnosis diabetes jika seseorang mengalami gejala diabetes seperti sering haus, sering buang air kecil, dan penurunan berat badan drastis.
Bagi penderita diabetes, tes ini membantu mengontrol kadar gula darah harian dan menyesuaikan pengobatan serta pola makan.
Tes ini juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi kadar gula darah rendah (hipoglikemia) yang bisa berbahaya.
Diabetes didiagnosis jika glukosa darah sewaktu (GDS) lebih besar atau sama dengan 200 mg/dl.
Berapa angka normal gula darah sewaktu?
Prosedur gula darah sewaktu
Berikut adalah langkah-langkah prosedur untuk melakukan tes gula darah sewaktu.
1. Persiapan
Pasien tidak harus berpuasa atau menyiapkan apa pun sebelum melakukan tes. Tenaga medis biasanya akan mempersiapkan peralatan berikut ini.
- Glukometer (alat pengukur gula darah).
- Strip tes glukosa.
- Lancet (jarum kecil untuk menusuk jari).
- Alat penusuk jari (lancing device).
- Kapas alkohol atau tisu antiseptik.
- Tisu atau kapas kering.
2. Selama tes
Selama tes, pasien akan dipersilakan duduk di posisi yang nyaman kemudian menjulurkan salah satu jari. Tenaga medis kemudian akan melakukan langkah-langkah berikut ini.
- Memasukkan lancet ke dalam alat penusuk jari sesuai dengan instruksi pabrikannya.
- Kemudian, lancet akan ditusuk ke jari lalu setetes darah akan keluar jika tidak keluar tenaga medis akan menekan area yang sudah ditusuk agar darah keluar.
- Kemudian tenaga medis akan menggunakan strip khusus untuk ditempelkan ke tetesan darah hingga strip menyerap cukup darah.
- Strip yang sudah terpasang ke glukometer kemudian akan menghitung jumlah kadar gula darah dan angka akan keluar dari alat glukometer.
3. Setelah tes
Setelah angka muncul dari glukometer, angka itulah yang menunjukkan kadar gula yang ada dalam darah.
Tes gula darah sewaktu ini tidak menimbulkan risiko atau efek samping. Anda mungkin akan merasakan sedikit rasa sakit seperti gigitan semut saat jarum dimasukkan.
Setelah melakukan tes gula darah sewaktu, tulis hasil tes beserta waktu pengukuran dalam buku catatan atau aplikasi manajemen diabetes. Ini penting untuk memantau pola kadar gula darah Anda dari waktu ke waktu.
Hasil pemeriksaan gula darah sewaktu
Dikutip dari American Diabetes Association, berikut ini arti dari hasil pemeriksaan GDS.
- Normal: kurang dari 140 mg/dL.
- Prediabetes: 140 hingga 199 mg/dL.
- Diabetes: 200 mg/dL atau lebih tinggi.
Setelah pemeriksaan gula darah sewaktu, dokter akan menegakkan diagnosis, baik itu prediabetes maupun diabetes.
Apabila hasil pemeriksaan gula darah sewaktu dirasa kurang mendukung diagnosis, dokter mungkin akan merekomendasikan tes diabetes tambahan, seperti tes gula darah puasa ataupun tes HbA1c.
Berikut penjelasan setiap diagnosis.
1. Prediabetes
Prediabetes adalah kondisi di mana kadar glukosa (gula) dalam darah lebih tinggi dari normal, tetapi belum cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes tipe 2.
Ini merupakan tanda peringatan bahwa seseorang berisiko tinggi untuk mengembangkan diabetes tipe 2 di masa depan, serta meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Tidak ada gejala prediabetes yang jelas, jadi Anda mungkin dapat mengidapnya tanpa mengetahuinya.
Beberapa orang dengan prediabetes mungkin sudah memiliki beberapa gejala diabetes. Namun, biasanya hal ini diketahui saat menjalani pemeriksaan diabetes.
Jika dokter mendiagnosis prediabetes, Anda harus melakukan pemeriksaan diabetes tipe 2 setiap 1 – 2 tahun setelahnya.
Anda tidak akan terkena diabetes tipe 2 secara otomatis jika Anda menderita prediabetes. Anda masih dapat mengembalikan kadar glukosa ke kisaran normal dengan pola hidup sehat dan pengelolaan diabetes yang tepat.