Ada beberapa macam gula yang disebut-sebut dapat menjadi pilihan yang lebih baik untuk penderita diabetes, salah satunya adalah gula aren. Namun, apakah benar gula aren dapat menjadi pengganti gula pasir yang aman untuk pengidap diabetes? Apakah gula aren dapat menurunkan risiko lonjakan gula darah? Berikut ulasan lengkapnya.
Apa saja manfaat gula aren untuk penderita diabetes?
Gula aren terbuat dari nira yang berasal dari tandan bunga jantan pohon enau. Pemanis alami ini berwarna coklat tua cair dan biasanya dijual dalam bentuk cetakan bulat atau kotak.
Pemanis ini mungkin bisa menggantikan gula pasir untuk pengidap diabetes, tetapi perlu diingat bahwa gula aren bukan termasuk pengganti gula untuk pengidap diabetes.
Artinya, gula aren mungkin tidak lebih baik daripada gula pasir sebagai pemanis dalam makanan atau minuman untuk dikonsumsi pengidap diabetes.
Meskipun begitu, gula aren digadang-gadang memiliki beberapa manfaat untuk pengidap diabetes.
Berikut manfaat yang bisa diperoleh diabetesi dari gula aren.
1. Punya indeks glikemik (IG) lebih rendah daripada gula pasir
Kadar gula dalam gula aren lebih rendah daripada gula pasir yang biasanya digunakan sebagai pemanis tambahan di minuman dan masakan.
Dilansir dari laman U.S Department of Agriculture, 100 g (gram) gula aren mengandung 84,21 g gula alias sedikit lebih rendah daripada kandungan gula di gula pasir yaitu 100 g.
Gula aren juga memiliki indeks glikemik (IG) 35 yang lebih rendah daripada gula pasir dengan 68 sebagai IG-nya.
Ini membuat gula aren mungkin dapat dijadikan sebagai pengganti gula pasir untuk pengidap diabetes.
Namun, Anda tetap dianjurkan untuk membatasi pemakaiannya dalam makanan atau minuman Anda.
2. Mengontrol gula darah
Gula aren mengandung inulin dalam jumlah yang cukup banyak.
Berbeda dengan insulin pada diabetes, inulin adalah salah satu jenis serat dan sumber karbohidrat yang dapat membentuk bakteri baik di usus.
Serat ini dapat memberikan manfaat untuk para pengidap diabetes, termasuk mengontrol gula darah agar tetap stabil.
Hal tersebut terbukti dalam penelitian yang dipublikasikan Diabetes & Metabolism Journal pada tahun 2013.
Namun, perlu dilakukan studi lanjutan untuk membuktikan seberapa efektif inulin dalam gula aren guna membantu pengidap diabetes mengontrol kadar gula darahnya.
3. Membantu meningkatkan kekebalan tubuh
Penelitian yang dipublikasikan di Diabetes & Metabolism Journal pada tahun 2013 juga menemukan bahwa inulin dapat membantu meningkatkan antioksidan dalam tubuh pengidap diabetes.
Indian Journal of Endocrinology and Metabolism menyebutkan bahwa antioksidan dapat membantu mengurangi risiko komplikasi diabetes.
Artinya, konsumsi gula aren mungkin dapat membantu pengidap diabetes terhindari dari komplikasi penyakit akibat diabetes, seperti serangan jantung, stroke, hingga gagal ginjal.
Meskipun begitu, penelitian lanjutan tetap dibutuhkan untuk membuktikan sejauh mana gula aren dapat meningkatkan antioksidan dalam tubuh pasien diabetes.
4. Meningkatkan sensitivitas insulin
Studi yang dipublikasikan di Annals of Nutrition and Metabolism menemukan manfaat inulin untuk para pengidap prediabetes.
Penelitian tersebut menyebutkan inulin mungkin dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi risiko terjadinya diabetes.
Namun, studi tersebut mengatakan bahwa penelitian lanjutan dibutuhkan untuk membuktikan kebenarannya secara lebih rinci.
Artinya, gula merah yang mengandung inulin mungkin juga memiliki manfaat di atas, tetapi belum ada studi yang bisa mengonfirmasi hal tersebut.
Jangan lupa tetap batasi konsumsi gula aren, ya!
Manfaat gula aren untuk diabetes yang telah disebutkan di atas mungkin membuat Anda ingin cepat-cepat beralih dari gula pasir.
Namun, ingatlah bahwa gula ini juga mengandung glukosa yang merupakan musuh para pengidap diabetes.
Anda bisa menambahkan gula aren pada makanan atau minuman dalam takaran yang sedikit guna memberikan cita rasa.
Selain gula aren, Anda mungkin bisa mengganti gula pasir dengan pemanis rendah kalori dan karbohidrat, seperti:
- pemanis buatan seperti sucralose,
- alkohol gula seperti xylitol, dan
- pemanis yang diturunkan secara alami seperti stevia.
Mayo Clinic menyebutkan bahwa penderita diabetes memang perlu membatasi asupan gula, tetapi bukan berarti tidak boleh sama sekali.
Diet atau asupan makanan untuk diabetes berfokus pada makanan sehat.
Oleh karena itu, menyantap makanan manis sekali-sekali bukanlah masalah. Asalkan, Anda memakannya dalam jumlah wajar.
Jika Anda begitu menginginkan makan makanan manis, diskusikan dengan dokter tentang hal tersebut. Dokter mungkin akan memasukkan camilan kesukaan Anda pada daftar diet diabetes.
Anda juga tetap bisa makan kudapan kesukaan dengan penyesuaian kadar gula dan lemak. Dokter atau ahli gizi akan membuatkan takaran makanan yang tepat untuk kondisi Anda.
[embed-health-tool-bmi]