Pemanis buatan ini sudah banyak digunakan dan dapat Anda temui pada berbagai produk makanan dan minuman. Mulai dari permen karet, gelatin, hingga makanan kemasan beku sudah menggunakan zat ini sebagai salah satu bahan tambahan makanannya.
Tak seperti pemanis sintetis lainnya, sukralosa tidak meninggalkan rasa pahit di lidah meskipun memiliki kadar manis yang sangat tinggi. Pemanis ini umum dikenal dengan nama Splenda. Penggunaannya telah disetujui sebagai pemanis buatan yang aman oleh badan pom Amerika, yaitu Food and Drug Association (FDA), untuk produk makanan sejak tahun 1999.
Benarkah sukralosa tidak berpengaruh bagi penderita diabetes?
Meski diklaim sebagai pemanis buatan yang bebas kalori dan tidak memengaruhi kadar gula darah, nyatanya sukralosa memiliki dampak bagi tubuh. Dampak yang dihasilkan bergantung dari masing-masing individu merespons bahan ini.
Efek samping yang dapat terjadi adalah naiknya kadar gula darah dan insulin. Berdasarkan sebuah studi yang dilakukan di Amerika seperti dijelaskan dalam laman Healthline mengatakan bahwa pengaruh sukralosa terhadap kadar gula darah dan insulin dalam tubuh bergantung pada kebiasaan masing-masing individu dalam mengonsumsi pemanis buatan (bukan hanya sukralosa).
Mereka yang pernah atau terbiasa mengonsumsi pemanis buatan tidak akan mengalami perubahan pada kadar gula darah ataupun insulin dalam tubuhnya. Peningkatan kadar gula darah dan insulin terkait penggunaan sukralosa biasanya ditemukan pada mereka yang tidak terbiasa mengonsumsi pemanis buatan.
Amankah mengonsumsi sukralosa?
Penggunaan pemanis buatan ini dinyatakan aman oleh FDA. Namun, klaim aman yang dikeluarkan tetap diimbangi dengan berbagai kontroversial terhadap dampak buruk akibat konsumsi pemanis buatan ini. FDA sendiri kemudian menetapkan pembatasan terhadap penggunaan sukralosa dalam kehidupan sehari-hari.
Jumlah yang direkomendasikan per harinya dalam mengonsumsi sukralosa adalah lima milligram per kilogram berat badan. Jadi, jika Anda memiliki berat 50 kilogram, jumlah sukralosa yang dapat Anda konsumsi setiap harinya sebaiknya tidak melebihi 250 miligram.
Jika Anda memiliki keraguan dalam mengonsumsi pemanis buatan ini, terlebih jika Anda sedang menjalani diet, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi Anda untuk menentukan takaran yang tepat.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar