Meski tak selalu, terkadang pengidap diabetes mudah berkeringat dalam jumlah yang banyak atau berlebihan. Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh berbagai macam hal yang nantinya juga berpengaruh pada pengobatan. Pengobatannya pun perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Seperti apa kondisi keringat berlebih yang kerap dialami pasien diabetes (diabetesi)?
Jenis-jenis keringat berlebih pada pengidap diabetes
Diabetes adalah salah satu jenis gangguan endokrin yang memengaruhi banyak sistem di dalam tubuh, salah satunya berkaitan dengan produksi keringat.
Pengidap diabetes kerap mengalami keringat berlebih karena mereka sulit mempertahankan suhu tubuh yang stabil.
Ada tiga jenis keringat berlebih yang berhubungan dengan diabetes, baik diabetes tipe 1, diabetes tipe 1.5, maupun diabetes tipe 2, yakni sebagai berikut.
Hiperhidrosis
Kondisi ini merupakan keringat berlebihan yang tidak selalu terkait dengan cuaca panas atau olahraga. Ketika hiperhidrosis disebabkan oleh diabetes, Anda akan berkeringat di sekujur tubuh.
Hiperhidrosis juga dapat terjadi ketika tubuh Anda mengalami kekurangan kadar gula darah atau disebut juga dengan hipoglikemia.
Jurnal Practical Diabetes menunjukkan sebuah hasil studi yang menyatakan bahwa 47-84% penderita diabetes berkeringat saat mereka kekurangan kadar gula darah.
Keringat gustatory
Gustatory sweating adalah keringat berlebih di pipi, dahi, dan sekitar telinga yang muncul setelah makan makanan tertentu, seperti makanan asam, pedas, atau asin.
Keringat gustatory adalah kondisi yang bisa muncul pada pasien diabetes melitus, meskipun jarang terjadi.
Bila pun muncul, keringat gustatory biasanya terlihat pada pasien yang sudah lama mengidap penyakit diabetes.
Keringat malam hari
Anda mungkin merasa keringat jenis ini adalah hal lumrah yang bisa terjadi pada siapa saja. Namun, keringat malam hari nyatanya sering kali disebabkan oleh rendahnya kadar gula darah.
Pengidap diabetes dapat berkeringat pada malam hari akibat rendahnya kadar gula darah yang disebabkan oleh insulin atau obat diabetes.
Ketika kadar gula darah begitu rendah, tubuh akan menghasilkan adrenalin berlebih sehingga menyebabkan munculnya keringat.
Penyebab dan gejala pengidap diabetes berkeringat
Hal paling umum yang menyebabkan pengidap diabetes lebih mudah berkeringat adalah kurangnya kadar gula darah dalam tubuh.
Seseorang dinyatakan mengalami hipoglikemia ketika kadar gula darah dalam tubuh berada di bawah 70 miligram per desiliter (mg/dL) atau 3,9 millimole per liter (mmol/L).
Penyebab paling umum dari hipoglikemia pada pengidap diabetes adalah:
- mengonsumsi terlalu banyak insulin atau obat diabetes,
- kurang makan,
- menunda atau melewatkan jadwal makan,
- meningkatkan olahraga atau aktivitas fisik tanpa makan lebih banyak, dan
- minum alkohol.
Selain berkeringat, hipoglikemia pada pengidap diabetes biasanya datang dengan serangkaian gejala, seperti:
- gemetar,
- pusing,
- kelaparan,
- detak jantung cepat,
- tidak mampu berkonsentrasi,
- bingung,
- gampang marah atau murung,
- cemas atau gugup,
- sakit kepala,
- mengalami mimpi buruk, dan
- kejang.
Jika pengidap diabetes mengalami gejala hipoglikemia, termasuk berkeringat, beberapa kali dalam satu minggu, segera hubungi dokter.
Anda mungkin membutuhkan perubahan jadwal atau dosis pengobatan diabetes yang sebelumnya sudah ditentukan dokter.
Cara mengatasi bila pasien diabetes punya keringat berlebih
Pengobatan keringat berlebih pada pasien diabetes tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan.
Menurut Mayo Clinic, pengobatan keringat berlebih difokuskan untuk mengontrol produksi keringat. Terkadang, Anda perlu melakukan dua kombinasi pengobatan sekaligus.
Berikut pilihan pengobatan yang dapat mengatasi kondisi berkeringat pada pasien diabetes.
Obat-obatan
Berbagai obat yang dapat membantu mengatasi keringat berlebih adalah:
- obat penghambat saraf,
- antiperspirant atau krim yang diresepkan dokter,
- suntik botoks, dan
- antidepresan.
Operasi
Ada beberapa prosedur yang dapat membantu mengatasi pengidap diabetes yang berkeringat secara berlebihan, yaitu:
- pengangkatan kelenjar keringat,
- iontophoresis, yaitu pengobatan dengan arus listrik, dan
- operasi saraf mungkin perlu dilakukan jika pengobatan lainnya tidak mampu mengatasi kondisi Anda.
Selain pengobatan yang telah disebutkan di atas, Anda juga bisa menolong diri sendiri dari keringat berlebih dengan menjauhi pemicunya, yaitu:
- monosodium glutamate (MSG),
- kafein, seperti coklat, kopi, dan teh,
- makanan pedas, dan
- alkohol.
Keringat berlebih bisa membuat Anda tidak nyaman atau merasa malu. Anda mungkin juga merasa kesulitan melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.
Oleh karena itu, segera hubungi dokter jika berkeringat dalam jumlah yang tak wajar, terlebih ketika sedang mengidap diabetes.
Dokter akan memberikan solusi terbaik tentang masalah Anda.
[embed-health-tool-bmi]