backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Dawn Phenomenon dan Bahayanya bagi Penderita Diabetes

Ditinjau secara medis oleh dr. Jimmy Tandradynata, Sp.PD · Penyakit Dalam · RS Siloam Karawaci (Siloam Hospital Lippo Village)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Dawn Phenomenon dan Bahayanya bagi Penderita Diabetes

    Penyandang diabetes rentan mengalami berbagai kondisi terkait kadar gula darah yang tidak stabil, salah satunya dawn phenomenon. Kondisi ini memiliki satu ciri yang sangat mudah dikenali, yakni tingginya kadar gula darah pada pagi hari.

    Apa itu dawn phenomenon?

    gula darah naik

    Dawn phenomenon adalah kondisi ketika kadar gula (glukosa) darah penyandang diabetes meningkat secara tidak normal pada pagi hari. Peningkatan ini biasanya terjadi antara pukul 2 dini hari dan 8 pagi. Kondisi ini disebut juga dengan fenomena fajar.

    Kondisi yang dikenal juga sebagai dawn effect ini dapat terjadi pada penyandang diabetes melitus tipe 1 dan tipe 2. Beberapa ahli meyakini bahwa penyebab naiknya gula darah berasal dari pelepasan hormon tertentu selama Anda tidur.

    Ada pula teori lainnya yang mengaitkan dawn effect dengan konsumsi karbohidrat serta penggunaan insulin dan obat diabetes sebelum tidur. Berbagai faktor ini kemungkinan mengganggu keseimbangan gula darah Anda pada keesokan harinya.

    Bagi penyandang diabetes, tingginya kadar gula darah (hiperglikemia) dapat memperparah gejala dan meningkatkan risiko komplikasi. Jika kadar gula darah naik hingga taraf bahaya, pasien bahkan bisa mengalami komplikasi yang mengancam jiwa.

    Gejala fenomena fajar yang harus diwaspadai

    Ciri khas dawn phenomenon yaitu tingginya kadar gula darah pada pagi hari. Kondisi ini ditunjukkan dengan kadar gula darah di atas 180 miligram per desiliter (mg/dL) atau melewati target gula darah yang dokter Anda berikan.

    Penyandang diabetes yang mengalami dawn effect biasanya tidak menunjukkan gejala lainnya. Namun, Anda tetap harus mewaspadai berbagai gejala hiperglikemia seperti:

    • buang air kecil terus-menerus,
    • rasa haus yang berlebihan,
    • mulut kering,
    • badan lesu,
    • penglihatan kabur,
    • mual dan muntah, serta
    • rasa tidak nyaman pada perut.

    Kadar gula darah yang tinggi akibat dawn phenomenon umumnya bertahan lama dan lebih sulit dikontrol. Mengingat dampaknya yang cukup besar, penyandang diabetes yang sering mengalaminya harus memeriksakan diri ke dokter secara rutin.

    Penyebab dawn effect pada penyandang diabetes

    Dawn effect disebabkan oleh pelepasan hormon pertumbuhan, glukagon, dan kortisol di tubuh. Saat hormon-hormon ini meningkat, organ hati merespons dengan melepaskan glukosa ke aliran darah agar tubuh mempunyai cukup energi ketika bangun tidur.

    Ini merupakan mekanisme normal yang terjadi pada semua orang. Tubuh orang yang sehat dapat mengembalikan kadar gula darah dengan melepaskan hormon insulin dari pankreas. Akan tetapi, tidak demikian dengan penyandang diabetes.

    Penyandang diabetes tipe 1 tidak mampu memproduksi cukup insulin. Sementara itu, sel tubuh peyandang diabetes tipe 2 tidak merespons insulin dengan baik (resistensi insulin). Akibatnya, kadar gula darah Anda tidak kunjung turun hingga pagi hari.

    Dawn phenomenon juga bisa terjadi akibat penggunaan insulin yang tidak tepat. Anda mungkin menggunakan terlalu sedikit insulin sebelum tidur. Dosis ini ternyata tidak bisa mengembalikan kadar gula darah Anda pada keesokan harinya.

    Ini pula yang mungkin terjadi pada pengguna pompa insulin atau insulin kerja panjang. Meski Anda telah memakainya dengan benar pada malam hari, kadar insulin dalam darah ternyata tidak bertahan cukup lama sehingga gula darah kembali naik.

    Fenomena fajar versus efek Somogyi

    tes gula darah

    Selain akibat fenomena fajar, beberapa ahli meyakini tingginya gula darah pada pagi hari dapat disebabkan oleh efek Somogyi. Kondisi ini ditandai dengan rendahnya kadar gula darah pada malam hari sehingga memicu pelepasan glukosa tambahan.

    Ada sejumlah faktor pemicu, antara lain penggunaan insulin atau obat diabetes yang berlebihan pada malam hari. Penyandang diabetes yang tidak makan malam dengan cukup lalu menggunakan insulin sebelum tidur juga bisa mengalaminya.

    Anda dapat membedakan fenomena fajar dan efek Somogyi dengan memeriksa kadar gula darah pada jam-jam tertentu. Berikut dua kondisi yang mungkin terjadi:

    • Jika gula darah rendah di antara pukul 2 – 3 dini hari, Anda sedang mengalami efek Somogyi.
    • Jika gula darah normal atau tinggi di antara pukul 2 – 3 dini hari, kemungkinan penyebabnya ialah dawn effect.

    Meskipun keduanya berbeda, fenomena fajar dan efek Somogyi sama-sama dapat menyebabkan komplikasi diabetes yang berbahaya. Jangan abaikan kedua kondisi ini dan berkonsultasilah kepada dokter untuk mendapatkan solusinya.

    Cara mengatasi dawn effect pada penyandang diabetes

    Mengukur gula darah

    Penanganan untuk dawn effect secara umum sama dengan penanganan hiperglikemia. Anda dapat mengonsumsi obat-obatan atau menyuntikkan insulin untuk menurunkan gula darah hingga ke rentang yang lebih aman.

    Sebelum memilih metode apa pun, pastikan Anda telah berkonsultasi kepada dokter terlebih dulu. Langkah ini penting karena dokter perlu menyesuaikan dosis insulin dan obat-obatan atau bahkan mengubah pengobatan yang akan Anda jalani.

    Fenomena fajar bisa kembali kapan saja. Oleh karena itu, penyandang diabetes harus menerapkan rutinitas malam yang tepat agar gula darah tetap terkontrol dan kondisi ini tidak lagi muncul. Berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan.

    1. Makan malam dengan teratur

    Penyandang diabetes harus makan malam secara teratur. Jika makan terlalu larut atau makan malam dalam jumlah yang terlalu banyak, gula darah akan naik pada malam/subuh hari dan memperberat dawn effect. Makanlah lebih awal dalam porsi yang cukup untuk menjaga gula darah tetap stabil.

    2. Hindari karbohidrat sebelum tidur

    Tubuh memecah karbohidrat menjadi glukosa, dan ini akan meningkatkan kadar gula darah ketika tidur. Jadi, kurangi makanan mengandung karbohidrat (bukan menghindari karbohidrat sama sekali). Perbanyak konsumsi protein dan lemak sehat agar tetap memberikan energi.

    3. Menggunakan insulin dalam waktu yang tepat

    Anda bisa saja mengalami dawn phenomenon karena memilih waktu yang salah untuk menggunakan insulin. Sebagai gantinya, cobalah cara di bawah ini dengan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

    • Menggunakan insulin kerja panjang agak lebih malam.
    • Menyuntikkan insulin atau mengonsumsi obat tidak lama sebelum tidur.
    • Mengatur pompa insulin agar mengeluarkan lebih banyak insulin pada malam hari.

    4. Berolahraga pada malam hari

    Olahraga pada sore atau malam hari dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Jadi, tubuh Anda punya waktu lebih untuk mengembalikan kadar gula darah sebelum pagi hari. Pilihlah olahraga untuk penyandang diabetes yang aman dan tidak berlebihan.

    Dawn phenomenon merupakan peningkatan kadar gula darah pada pagi hari akibat pelepasan hormon selama Anda tidur. Obat-obatan, insulin, dan gaya hidup sehat dapat membantu mengontrol kondisi ini dan menjaga kestabilan gula darah Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Jimmy Tandradynata, Sp.PD

    Penyakit Dalam · RS Siloam Karawaci (Siloam Hospital Lippo Village)


    Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan