dok mau nanyq, klo lompat tinggi tidak menggunakan sepatu itu apakah justru menghambat pertumbuhan? karena jika lompat lalu mendarat terasa lebih m
... Lihat Lainnya
Anonim
1 bulan yang lalu
Pengaruh olah raga terhadap menstruasi
Dok,umur saya 40th,sblmnya tdk prnh olah raga,skrng saya intens olah raga,tiba2 saya trlmbat mens 2 minggu LBH,sdh minum em kapsul tp blom mens jg,apakah olah raga dpt mempengaruhi siklus haid,bgimna cranya agr dpt haid kmbali. Terimakasih
1
1m
2 komen
2 komentar
Terbaru
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Halo Anonim, terima kasih atas pertanyaan Anda.
Olahraga atau latihan fisik mirip seperti obat dalam hal memiliki "dosis"nya yang berbeda-beda untuk setiap individu. Pada individu yang sebelumnya tidak pernah atau sangat jarang latihan fisik, maka sebaiknya dimulai secara bertahap dari durasi yang tidak terlalu lama dan intensitas yang ringan-sedang, di mana ukuran intensitas ini juga sangat bervariasi untuk setiap individu. Apabila latihan yang dilakukan berdurasi lama dan/atau dengan intensitas yang berat, maka meningkatkan risiko terjadinya cedera olahraga atau permasalahan kesehatan lainnya pada individu yang sebelumnya tidak pernah berlatih fisik, salah satunya adalah gangguan hormonal yang dapat disebabkan kelelahan karena intensitas latihan fisik. Untuk mengatasinya, Anda dapat beristirahat, mengoptimalkan pemulihan tubuh pasca latihan intensitas berat dengan asupan gizi seimbang, kecukupan hidrasi, kecukupan waktu tidur, dan menurunkan intensitas latihan fisik Anda. Apabila dengan istirahat dan pemulihan siklus menstruasi Anda tidak membaik, maka sebaiknya Anda berkonsultasi dan dilakukan pemeriksaan fisik langsung oleh dokter untuk mengidentifikasi kemungkinan penyebab lainnya.
Sekian dan semoga Anda sehat selalu.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Olahraga dapat mempengaruhi siklus menstruasi pada beberapa wanita. Saat Anda mulai berolahraga secara intens, tubuh Anda mengalami perubahan hormonal dan metabolisme yang dapat mempengaruhi siklus haid. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi menstruasi termasuk tingkat aktivitas fisik, intensitas olahraga, dan komposisi tubuh. Peningkatan aktivitas fisik dan olahraga yang intens dapat menyebabkan penurunan persentase lemak tubuh. Perubahan ini dapat mempengaruhi produksi hormon reproduksi, seperti estrogen, yang berperan dalam mengatur siklus haid. Selain itu, olahraga yang berlebihan atau terlalu intens juga dapat menyebabkan stres fisik pada tubuh, yang dapat mengganggu siklus haid. Jika Anda mengalami keterlambatan menstruasi selama dua minggu atau lebih setelah meningkatkan intensitas olahraga, ada beberapa langkah yang dapat Anda coba: 1. Beristirahat: Berikan tubuh Anda waktu untuk pulih dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi akibat olahraga intens. Istirahat yang cukup dapat membantu mengembalikan keseimbangan hormonal. 2. Kurangi intensitas olahraga: Jika Anda berolahraga dengan intensitas yang tinggi, pertimbangkan untuk mengurangi intensitasnya sementara waktu. Cobalah untuk melakukan olahraga yang lebih ringan atau beristirahat sepenuhnya selama beberapa waktu. 3. Perhatikan pola makan: Pastikan Anda mendapatkan nutrisi yang cukup dan seimbang. Kekurangan nutrisi atau pola makan yang tidak sehat juga dapat mempengaruhi siklus haid. Konsultasikan dengan ahli gizi untuk mendapatkan saran yang tepat mengenai pola makan yang sehat. 4. Konsultasikan dengan dokter: Jika keterlambatan menstruasi berlanjut atau Anda memiliki kekhawatiran lain terkait siklus haid Anda, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat melakukan pemeriksaan dan memberikan saran yang sesuai dengan kondisi Anda. Perlu diingat bahwa setiap wanita memiliki siklus haid yang unik, dan perubahan dalam siklus haid dapat terjadi karena berbagai faktor. Jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan lebih lanjut, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter Anda untuk mendapatkan penjelasan dan saran yang lebih spesifik sesuai dengan kondisi Anda. Semoga informasi ini membantu!Related content