🔥 Diskusi Menarik

Terlalu banyak minum

Saya ingin bertanya semenjak saya hamil saya jdi bnyak minum atau mengonsumsi air secara banyak dan itu terus berlanjut sampai saya melahirkan dan sampai sekarang padahal saya juga tidak sedang menyusui, rasanya ketika saya minum saya tidak mau berhenti minum...dan jika saya minum saya akn mengulang minum 2 sampai 3 kli...

Apa kah hal tersebut dapat mengakibatkan saya kelebihan cairan?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
2
1

1 komentar

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.


Anda dapat mencurigai dengan penyakit yang bernama diabetes insipidus. Hal ini bisa timbul karena kehamilan yang dicetuskan oleh perubahan hormon ADH (anti diuretik hormon). Diabetes insipidus adalah kelainan yang menyebabkan ketidakseimbangan cairan dalam tubuh. Kondisi ini dapat mengakibatkan frekuensi buang air kecil bertambah dan rasa haus yang berlebihan. Penyakit ini dapat membuat tidur malam terganggu dan sulit menahan kencing, hingga mengompol. Walaupun gejalanya mirip dengan diabetes melitus, penyebab penyakit ini berbeda. Diabetes melitus disebabkan karena masalah insulin dan kadar gula darah yang tinggi. Sementara itu, penyakit diabetes insipidus dipengaruhi kerja ginjal Anda terhadap urine. Keduanya tidak berhubungan.


tanda dan gejala diabetes insipidus :

1. Sering buang air kecil -> Para penderita diabetes insipidus mungkin akan terlalu sering buang air kecil. Dikutip dari Mayo Clinic, ginjal biasanya menyaring sekitar 120-150 liter darah untuk menghasilkan 1-2 liter urine setiap harinya.Sementara itu, pasien dengan penyakit ini dapat mengeluarkan urine harian sebanyak 3-20 liter. Kondisi ini yang menyebabkan mereka buang air kecil lebih sering, yaitu sekitar 3-4 kali per jam. Selain itu, urine yang mereka keluarkan umumnya lebih encer, terlihat pudar, dan tidak berbau.

2. Mudah merasa haus -> Jika akhir-akhir ini Anda sering merasa cepat haus, mungkin perlu berhati-hati. Pasalnya, mudah dan sering merasa haus dapat menjadi tanda dan gejala dari diabetes insipidus. Kondisi ini dapat terjadi akibat Anda lebih banyak mengeluarkan urine. Semakin banyak urine yang dikeluarkan, semakin banyak pula asupan cairan yang dibutuhkan tubuh. Akibatnya, orang dengan kondisi ini bisa terus-menerus merasa haus, meskipun telah minum banyak air.


Selain kedua gejala di atas, ada beberapa tanda lain dari diabetes insipidus yang mirip dengan penyakit ginjal, seperti:

- rasa lemas, lesu, dan tidak bertenaga,

- kurang tidur akibat sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil,

- sembelit,

- kulit kering,

- susah berkonsentrasi, serta

- kerap mengompol.


Berikut ini beberapa jenis diabetes insipidus berdasarkan penyebabnya.

1. Diabetes insipidus sentral -> Diabetes insipidus sentral disebabkan oleh kerusakan pada kelenjar hipotalamus atau hipofisis. Hal ini mengakibatkan proses produksi, penyimpanan, serta pelepasan hormon vasopresin terganggu. Kerusakan bisa disebabkan oleh meningitis, tumor, cedera kepala, atau operasi otak.

2. Diabetes insipidus nefrogenik -> Kondisi ini dapat terjadi ketika ginjal tidak merespons vasopresin dan terus mengeluarkan terlalu banyak cairan dari aliran darah. Kelainan pada tubulus ginjal ini juga dapat disebabkan oleh kelainan genetik dan kondisi lainnya, seperti:

- gagal ginjal kronis,

- kadar kalium rendah dalam darah,

- terlalu banyak kalsium dalam darah,

- saluran kemih tersumbat, serta

- penggunaan obat-obatan tertentu, seperti lithium dan demeclocyline.

3. Diabetes insipidus gestasional -> Diabetes insipidus gestasional biasanya hanya terjadi pada ibu hamil. Jenis penyakit yang satu ini diakibatkan oleh enzim yang dihasilkan oleh plasenta bayi merusak hormon ADH atau vasopresin pada tubuh ibu. Pada beberapa kasus, penyakit ini timbul karena ibu hamil menghasilkan lebih banyak prostaglandin atau hormon yang mengurangi sensitivitas ginjal terhadap vasopresin. Diabetes gestasional terbilang cukup ringan dan tidak menyebabkan gejala yang parah.

4. Polidipsia primer -> Konsumsi cairan yang berlebihan ternyata dapat menyebabkan polidipsia primer. Hal ini terjadi akibat adanya kerusakan pada mekanisme tubuh yang merespons rasa haus. Kerusakan tersebut menghasilkan peningkatan rasa haus dan keinginan untuk minum. Penambahan asupan cairan akhirnya menekan sekresi vasopresin dan membuat Anda lebih sering buang air kecil. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kerusakan pada saraf yang terletak di hipotalamus ini, yaitu:

- pernah menjalani operasi,

- infeksi dan peradangan, dan

- tumor dan cedera di kepala.


Maka dari itu untuk mengetahui hal tersebut, sebaiknya anda berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik untuk penanganan lebih lanjut.


Sekian dan Terima Kasih

1 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan