🔥 Diskusi Menarik

Pengen kurus dan sehat tapi gk turun2 berat badan

Permisi dok, mau izin bertanya. Saya udah beberapa bulan diet, defisit kalori san olahraga. Iya sih kurang konsisten. Jdi berat badan saya tu turun naik dok. Misalnya udah turun 3 kg pas balek kampung bisa naik lagi dok. Saya udah coba untuk konsisten bulan2 ni tapi juga belum turun dan tidak ada perubahan. Itu kenapa ya dok, apa karna hormon, atau gimana gitu dok?

Terimakasih

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
1
2

2 komentar

Halo, terima kasih atas pertanyaannya.


Efek naik turun berat badan yang cepat akibat pernah melakukan diet ekstrem kemudian sekarang naik lagi merupakan efek dari diet yoyo dan itu merupakan prinsip diet yang tidak benar. Diet yoyo adalah kondisi di mana Anda mengalami kehilangan berat badan tapi mendapatkan berat badan itu kembali secara cepat dan berulang setelah melakukan diet. Kondisi ini juga dikenal dengan sebutan yoyo effect atau weight cycling. Efek yoyo biasanya terjadi pada orang-orang yang sering bergonta-ganti jenis pola makan. Hal ini juga bisa terjadi bila Anda kembali terlena dengan pola makan yang sebelumnya setelah mencapai berat badan ideal. Kenaikan berat badan ini dapat kembali pada angka berat badan Anda sebelum menjalani pola makan khusus, tapi bisa juga lebih besar daripada berat badan yang Anda hilangkan.


Efek yoyo bisa saja menyebabkan peningkatan risiko penyakit. Ini terjadi karena biasanya pegiat diet sering melakukan pembatasan asupan makanan yang sangat sedikit. Pembatasan makan dapat meningkatkan hormon kortisol yang menimbulkan stres. Hormon kortisol yang diproduksi terlalu banyak dapat memicu perkembangan penyakit jantung, kanker, dan diabetes tipe 2. Selain itu, diet yang tidak sehat malah menyebabkan meningkatnya massa lemak dalam tubuh serta berkurangnya massa otot. Selain dampak terhadap kesehatan, yoyo effect juga berdampak pada kondisi psikologis Anda. Berat badan yang naik lagi tak lama setelah mencapai berat yang ideal dapat membuat Anda merasa putus asa. Memang, menurunkan berat badan tidaklah mudah. Menerima kenyataan bahwa berat badan Anda naik kembali dan harus memulai diet dari awal lagi tentu membuatnya makin sulit.


Untuk mencegah efek yo-yo ini terjadi, ada beberapa kiat yang dapat dilakukan, yaitu:

1. Pola makan rendah kalori, tinggi protein, dan tinggi serat -> Mengonsumsi protein dan serat dapat mengurangi nafsu makan berlebih dan memberi efek kenyang. Hal ini akan mencegah Anda mengonsumsi makanan secara berlebihan. Selain itu, protein juga tetap dapat menjadi sumber energi bagi Anda.

2. Tidak melewatkan sarapan -> Sarapan adalah waktu makan yang penting dalam sehari. Orang yang rutin sarapan sehat cenderung memiliki pola makan yang sehat pula sepanjang hari. Sebuah penelitian menyebutkan, orang yang rutin sarapan dapat mempertahankan penurunan berat badannya hingga satu tahun.

3. Rutin memeriksa berat badan -> Bila Anda memiliki timbangan berat badan pribadi, timbanglah berat badan Anda setiap hari. Namun bila tidak tersedia, Anda dapat pergi ke fasilitas kesehatan untuk menimbang berat badan. Jangan takut melihat angka timbangan. Timbanglah berat badan setidaknya satu kali seminggu. Hal ini dapat membuat Anda lebih waspada terhadap setiap kenaikan berat badan.

4. Menjaga pola makan sehat setiap hari -> Hal yang tidak kalah penting adalah memelihara pola makan sehat setiap hari, termasuk saat liburan. Akhir pekan atau momen liburan sering kali menjadi alasan pembenaran untuk mulai makan makanan yang tidak sehat. Usahakan untuk konsisten dengan pola makan yang telah Anda terapkan sebelumnya.

5. Aktivitas fisik rutin -> Melakukan aktivitas fisik rutin penting untuk membakar kalori dan meningkatkan metabolisme tubuh. Kedua hal tersebut penting untuk mempertahankan berat badan dan menjaga agar tubuh tetap sehat. Frekuensi olahraga yang disarankan adalah 5 kali dalam seminggu selama 30 menit.

6. Ubah tujuan diet Anda -> Jika Anda ingin hasil penurunan berat badan bertahan lama, sebaiknya tetaplah mempertahankan berat badan yang sudah turun. Mempertahankan akan lebih sulit jika Anda tidak terbiasa. Oleh karena itu, jangan mengurangi porsi makan saja, tapi ubah gaya hidup Anda menjadi lebih sehat. Ikuti aturan diet sederhana yakni perbanyak konsumsi sayur dan buah, batasi konsumsi lemak, serta imbangi dengan olahraga teratur.

7. Jangan asal coba melakukan diet -> Jangan banyak tergiur dengan diet yang menjanjikan hasil yang cepat. Cari tahu dulu cara diet yang ingin Anda coba masih termasuk sehat atau tidak jika Anda terapkan. Biasanya diet-diet populer jaman sekarang hanya menghasilkan penurunan berat badan yang sementara. Karena setelah berat badan Anda turun, Anda akan kembali lagi ke pola makan biasa yang tidak sehat.


Maka dari itu ada baiknya anda berkonsultasi dengan dokter spesialis gizi klinik untuk mengatur pola diet anda agar sesuai dengan tubuh and karena pola diet setiap orang berbeda-beda tergantung kondisi tubuh orang tersebut.


Sekian dan Terima Kasih

1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya akan mencoba menjawab pertanyaan Anda dengan sebaik mungkin. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penurunan berat badan yang tidak konsisten meskipun Anda sudah melakukan diet dan olahraga.:
  1. Defisit kalori yang tidak konsisten: Penting untuk menjaga konsistensi dalam defisit kalori, yaitu mengonsumsi lebih sedikit kalori daripada yang Anda bakar setiap hari. Jika Anda tidak konsisten dalam menjaga defisit kalori, ini dapat mempengaruhi penurunan berat badan yang tidak stabil.

  2. Komposisi tubuh: Meskipun berat badan Anda mungkin tidak turun, Anda mungkin mengalami perubahan dalam komposisi tubuh. Mungkin Anda kehilangan lemak dan mendapatkan otot, yang dapat membuat berat badan tetap stabil. Dalam hal ini, penting untuk melihat perubahan dalam ukuran tubuh dan perasaan kesehatan secara keseluruhan.

  3. Metabolisme basal: Setiap individu memiliki tingkat metabolisme basal yang berbeda, yaitu jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga fungsi normal. Jika metabolisme basal Anda rendah, penurunan berat badan mungkin terjadi lebih lambat. Namun, faktor ini tidak selalu menjadi alasan utama penurunan berat badan yang tidak konsisten.

  4. Hormon: Hormon dapat mempengaruhi penurunan berat badan. Beberapa kondisi seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) atau hipotiroidisme dapat mempengaruhi metabolisme dan menyebabkan penurunan berat badan yang sulit. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang hormon, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Selain itu, penting untuk mempertimbangkan faktor lain yang dapat mempengaruhi penurunan berat badan, seperti pola makan yang sehat, olahraga yang tepat, tidur yang cukup, dan mengelola stres dengan baik.

Saya sarankan Anda untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk evaluasi lebih lanjut dan mendapatkan saran yang lebih spesifik sesuai dengan kondisi Anda. Mereka dapat membantu menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan berat badan Anda dan memberikan rekomendasi yang sesuai.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan