Saya umur 18 tahun bentar lgi mo otw 19,,dan berat badan saya 43 ndk naik2,,, apakah bb 43 termasuk ideal?
Pemanis pada Minuman
Rame-rame soal es teh yg manis banget itu. Tapi sebenarnya pemanis yg sehat dan gak sehat itu apa saja takarannya? Gimana kita sbg konsumen bisa memilah soal pemanis yg baik, asupan maksimal gula, dan sebagainya? Dan dampak tingginya asupan gula pada minuman itu apa aja ya?
1 komentar
Terbaru
Halo Rina, terima kasih atas pertanyaan anda.
pemanis buatan adalah zat kimia yang dicampurkan ke produk makanan sebagai pengganti gula alami untuk menambah cita rasa manis. Gula buatan cenderung minim kalori, bahkan bisa nol kalori. Namun meski tidak berkalori, pemanis buatan memberikan rasa manis yang jauh lebih kuat daripada gula pasir. Itu kenapa takaran pemanis buatan yang aman di dalam makanan biasanya sangat sedikit. Ada banyak jenis contoh pemanis buatan yang beredar di pasaran. Namun berdasarkan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan, hanya ada enam pemanis buatan yang aman dan diizinkan di Indonesia. Yang termasuk pemanis buatan adalah:
- Sakarin, rasanya 700 kali lebih kuat dibandingkan dengan gula pasir. Sakarin dapat berupa kalsium sakarin, kalium sakarin, dan natrium sakarin.
- Aspartam. Pemanis buatan yang kemanisannya 160 kali kemanisan gula putih adalah aspartam. Bahkan, rasa manisnya bisa mencapai 200 kali lebih kuat.
- Siklamat, rasanya 50 kali lebih manis dibandingkan gula pasir. Siklamat dapat berbentuk kalsium siklamat dan natrium siklamat
- Asesulfam-K atau asesulfam kalium. Rasanya 200 kali lebih manis dibandingkan gula pasir
- Neotam. Memiliki kekuatan rasa 13000 kali lebih manis dibandingkan gula pasir.
- Sukralosa, dengan rasa 600 kali lebih manis dibandingkan gula pasir.
Banyak diskusi terkait efek jenis pemanis buatan terhadap berbagai kondisi medis.
1. Berbagai studi mengungkapkan, konsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula buatan, termasuk pemanis buatan yang aman, boleh jadi berkaitan dengan penurunan berat badan. Panganan yang berpemanis buatan memang dapat membantu Anda mengurangi konsumsi gula pasir, sebab Anda hanya perlu sedikit saja untuk mencapai rasa manis yang sama. Hal inilah yang diyakini dapat menurunkan berat badan. Meski begitu, teori bahwa gula buatan dapat membantu kelancaran program diet masih menjadi kontroversi. Ada pula studi pengamatan yang menemukan malah sebaliknya. Penting untuk diingat bahwa efek penurunan berat badan tersebut mustahil terjadi jika Anda masih masih makan dengan berlebihan dan kurang berolahraga.
2. Pemanis buatan dan diabetes -> Riset lanjutan terkait hubungan antara pemanis buatan dan diabetes masih diperlukan. Pasalnya, temuan pada studi-studi sebelumnya masih bercampur. Ada hasil riset yang menyebutkan pemanis buatan meningkatkan risiko diabetes, ada pula yang menemukan tidak ada pengaruh pemanis buatan terhadap gula darah.
3. Pemanis buatan dan kesehatan usus -> Salah satu faktor yang menjaga kesehatan usus adalah kehadiran bakteri baik di saluran pencernaan tersebut. Menurut sebuah riset yang dimuat dalam jurnal Nature, konsumsi minuman yang mengandung pemanis buatan dikaitkan dengan terganggunya aktivitas bakteri baik di usus, pada empat orang responden dari total tujuh partisipan penelitian. Temuan ini tentunya menarik terkait efek pemanis buatan terhadap kesehatan usus. Walau demikian, tetap diperlukan penelitian lanjutan untuk menguatkan teori tersebut. Pasalnya, ada beberapa laporan bahwa pemanis sukralosa justru dapat mengurangi sensivitas insulin dan memengaruhi jumlah bakteri baik di usus.
4. Pemanis buatan dan kanker -> Salah satu hal yang ditakutkan masyarakat dalam konsumsi pemanis buatan adalah isu efeknya terhadap kanker. Studi tahun 1970 pada hewan memang menemukan, sakarin dan siklamat menimbulkan kanker kandung kemih pada hewan yang diujikan. Namun, penelitian-penelitian selanjutnya pada manusia tidak menemukan kaitan antara konsumsi pemanis buatan dengan risiko kanker. Hingga saat ini, belum ada riset ilmiah yang bisa membuktikan pemanis buatan dapat meningkatkan risiko kanker, dan tentunya diperlukan penelitian lebih lanjut di tengah kontroversi bahan pangan ini.
5. Pemanis buatan dan kesehatan mulut -> Konsumsi gula dapat meningkatkan risiko gigi berlubang, karena bakteri di mulut memfermentasi bahan pangan ini. Namun ternyata, hal tersebut tidak berlaku untuk pemanis buatan. Jenis pemanis buatan tidak bereaksi dengan bakteri di mulut, sehingga tidak menimbulkan masalah seperti gigi berlubang.
Pemanis buatan aman dikonsumsi tentu saja tergantung dari jumlah yang digunakan. Masing-masing dari pemanis tersebut memiliki batas asupan harian, seperti:
- Sakarin: 15 mg/kg per hari
- Acesulfame potassium: 15mg/kg per hari
- Aspartam: 50 mg/kg per hari
- Neotame: 0.3 mg/kg per hari
- Sukralos: 5 mg/kg per hari
- Siklamat: 11 mg/kg per hari
Jika mengonsumsi lebih dari batas yang sudah ditentukan, memungkinkan adanya efek samping. Untuk memastikannya, jika kamu ingin menggunakan pemanis buatan yang aman, sebaiknya konsultasikan terlebih dulu kepada dokter.
Sekian dan Terima Kasih