Luka terkena knalpot dan luka cacar air yang mengeluarkan nanah
Selamat siang dok...saya mau tanya saya mempunyai anak umur 3 tahun... Dia ada luka terkena knalpot motor dan juga luka cacar air yg mengeluarkan nanah..luka tersebut tidak kunjung mengering dan luka cacar air sering menyebar dan berpindah pindah...bagaimana penanganannya dan obat apa yang cocok untuk anak usia 3 tahun... Terimakasih
Halo Dwi Kartika, terima kasih atas pertanyaan anda.
Jenis obat oles yang paling sering digunakan untuk luka bakar adalah sebagai berikut:
1. Bacitracin -> Salep bacitracin termasuk dalam kelas obat antibiotik yang digunakan untuk mencegah infeksi bakteri pada luka bakar ringan.
2. Diphenhydramine -> Diphenhydramine adalah obat yang bekerja untuk menghambat kerja histamin yang dapat memicu reaksi peradangan.
3. Silver sulfadiazine ->Serupa dengan bacitracin, silver sulfadiazine dapat menurunkan risiko infeksi dan penyebaran bakteri ke kulit di sekitarnya. Obat ini biasa digunakan untuk merawat luka bakar derajat dua dan derajat tiga.
4. Capsaicin -> Obat dengan kandungan capsaicin berfungsi untuk meredakan rasa gatal yang kuat pada luka bakar. Namun, tidak semua orang cocok menggunakan obat dengan kandungan ini karena dapat menimbulkan sensasi terbakar. Oleh karena itu itu, sebaiknya oleskan sedikit terlebih dahulu untuk melihat reaksinya.
5. Hidrokortison -> Salep hidrokortison merrupakan golongan kortikosteroid yang berfungsi sebagai anti peradangan dan dapat menenangkan kulit. Akan tetapi, salep hidrokortison harus digunakan sesuai dengan resep dokter.
dalam pengobatan cacar sebaiknya anda menggunakan obat yang sudah terbukti khasiatnya secara medis, antara lain :
1. Obat antivirus -> Cacar air disebabkan oleh infeksi virus. Maka, antibiotik tidak efektif digunakan untuk mengatasi cacar air. Dokter akan meresepkan antivirus seperti acyclovir. Acyclovir bekerja lebih efektif jika diberikan dalam 24–48 jam sejak munculnya ruam pada kulit. Obat cacar air ini tersedia dalam bentuk tablet, salep, dan cairan infus (intravenous). Tablet acyclovir perlu diminum lima kali sehari dengan jarak kira-kira empat jam selama tujuh hari. Pada kasus gejala cacar air yang parah dan untuk kondisi imunitas yang lemah, acyclovir lebih efektif diberikan melalui infus. Sementara itu, obat cacar air berupa salep acyclovir lebih umum digunakan untuk mengatasi gejala penyakit herpes oral dan genital.
2. Obat imunoglobulin -> Obat imunoglobulin diperuntukkan bagi pasien cacar air yang memiliki sistem imun yang lemah. Fungsinya adalah untuk meningkatkan kekuatan daya tahan tubuh sehingga bisa melawan infeksi virus cacar air. Obat ini biasanya dimasukkan melalui infus. Sama seperti antivirus, obat imunoglobulin perlu diberikan dalam waktu 24 jam setelah ruam merah pertama muncul.
3. Obat pereda nyeri -> Selain kulit melenting dan rasa gatal, infeksi virus cacar air bisa menyebabkan gejala seperti sakit kepala, kelelahan, nyeri otot, dan demam. Obat pereda rasa nyeri non-aspirin seperti acetaminophen (parasetamol) dapat digunakan untuk mengatasi gejala awal cacar air ini. Parasetamol merupakan obat cacar air di apotik yang dapat diperoleh tanpa resep dokter. Dokter juga kadang meresepkannya, terutama jika demam terus berlangsung lebih dari empat hari dengan suhu di atas 38,8°C. Parasetamol cukup aman digunakan oleh setiap orang, termasuk ibu hamil dan bayi berusia 2 bulan ke atas. Namun, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.
4. Losion calamine -> Untuk mengurangi rasa gatal, Anda juga bisa mengoleskan losion calamine. Losion calamine merupakan jenis obat oles nonresep di apotek. Kandungan seng dioksida atau seng karbonat pada losion calamine bisa meredakan rasa gatal dan menenangkan peradangan di kulit. Namun, losion calamine tidak bisa menjadi obat cacar air yang utama, melainkan hanya sebagai pengobatan pendamping. Berhati-hatilah saat menggunakan obat ini. Untuk hasil yang maksimal, ikuti aturan pemakaian yang dianjurkan dokter atau yang disertakan pada kemasan obat.
5. Obat antihistamin -> Antihistamin seperti diphenhydramine merupakan obat yang umumnya digunakan untuk mengatasi gejala pada alergi atau asma. Dokter biasanya akan meresepkan obat ini ketika Anda benar-benar terganggu oleh rasa gatal dan bahkan hingga kesulitan untuk tidur. Antihistamin untuk cacar air biasanya berbentuk obat oral seperti pil. Sebagian besar obat antihistamin generasi awal, termasuk diphenhydramine, memiliki efek samping yang bisa menimbulkan kantuk dan tubuh yang lemas. Oleh sebab itu, antihistamin sebaiknya diminum pada malam hari saja.
Sekian dan Terima Kasih