Dok,Bantuin list makanan buat aku dong
bb aku 63 tinggi aku 152
🔥 Diskusi Menarik
Assalamu'alaikum selamat pagi dok..
Istri saya usia kandungan 6bulan waktu cek lab ternyata hbsag nya reaktif dan di buat rujukan ke RS untuk periksa lebih lanjut..
Dan istri saya harus di kasih obat untuk pengobatan hepatitis b..
Apa obatnya aman untuk bayi juga dok..
Dan apakah virusnya bisa jadi tidak aktif kalo sudah di obati..
2 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Hallo Sobat sehat, terima kasih atas pertanyaan nya.
Hepatitis B disebut kronis bila setelah 6 bulan HBsAg masih tetap positif.
Untuk mengatasinya, maka anda perlu pengobatan hepatitis B sedini mungkin dengan kontrol rutin bersama dokter kandungan, yang bertujuan untuk mencegah komplikasi kehamilan kedepannya. Oleh karena itu, untuk lebih amannya sebaiknya anda berkonsultasi lebih lanjut kepada yang lebih ahli yaitu dokter kandungan agar dapat dilakukan perawatan penyakit hepatitis B selama kehamilan yang tepat.
Bila istri anda melakukan pengobatan Hepatitis b berarti resiko lebih kecil dari manfaat obat itu tersendiri.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan Anda dengan detail.Hepatitis B kronik pada ibu hamil memang merupakan kondisi yang perlu diperhatikan dengan serius. Namun, dengan pengobatan yang tepat, risiko penularan virus hepatitis B ke bayi dapat dikurangi.
Obat yang digunakan untuk pengobatan hepatitis B pada ibu hamil biasanya adalah obat antivirus seperti tenofovir atau entecavir. Studi menunjukkan bahwa penggunaan obat-obatan ini pada ibu hamil dengan hepatitis B kronik aman dan tidak menyebabkan efek samping yang signifikan pada bayi yang dikandung.
Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam atau dokter kandungan yang berpengalaman dalam mengelola hepatitis B pada ibu hamil. Mereka akan mengevaluasi kondisi Anda dan memberikan pengobatan yang sesuai dengan kebutuhan Anda dan bayi yang dikandung.
Pengobatan yang tepat dapat membantu mengendalikan virus hepatitis B dan mengurangi risiko penularannya ke bayi. Namun, perlu diingat bahwa pengobatan tidak selalu menghilangkan virus sepenuhnya dari tubuh. Virus hepatitis B dapat tetap ada dalam bentuk yang tidak aktif, meskipun dalam jumlah yang rendah. Oleh karena itu, penting untuk tetap memantau kondisi Anda dan bayi setelah melahirkan.
Selain pengobatan, vaksinasi hepatitis B juga sangat penting untuk mencegah penularan virus ke bayi. Bayi yang lahir dari ibu dengan hepatitis B kronik harus diberikan vaksin hepatitis B segera setelah lahir, biasanya dalam waktu 12 jam pertama. Vaksin ini aman dan efektif dalam mencegah infeksi hepatitis B pada bayi.
Dalam kasus Anda, penting untuk segera mendapatkan vaksin hepatitis B untuk bayi Anda setelah lahir. Jika rumah sakit tidak menyediakan vaksin, Anda dapat menghubungi puskesmas atau dokter anak untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang cara mendapatkan vaksin tersebut.
Selalu konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat dan sesuai dengan kondisi Anda. Semoga jawaban ini membantu, dan jika Anda memiliki pertanyaan lain, jangan ragu untuk bertanya.
Related content