Gizi buruk anak usia 10 bulan

Beberapa hari kemaren saya "memaksa" orang tua tetangga saya untuk membawa anaknya ke RS untuk di opname karena saya lihat kondisi anaknya sudah susah payah bernafas. Setelah di rawat,hasil diagnosanya menyebutkan anak tersebut menderita gizi buruk,pneumonia,dehidrasi,anemia dan terakhir TB Paru..yang mau saya tanyakan,apakah anak tersebut bisa dikembalikan pertumbuhannya seperti sedia kala?kalo iya dok,makanan seperti apa saja yang bisa saya berikan untuk membantu mereka?mereka orang tidak mampu,setelah pulang dari RS saya khawatir kecukupan gizi anak kembali seperti awal..


Terima kasih penjelasannya dokter 🙏

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
9
2
1

1 komentar

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.


Sesuai dengan penatalaksanaannya, Kementerian Kesehatan RI membagi penanganan gizi buruk pada anak dibagi atas 3 fase.

1. Fase stabilisasi -> Fase stabilisasi adalah keadaan ketika kondisi klinis dan metabolisme anak belum sepenuhnya stabil. Dibutuhkan waktu sekitar 1-2 hari untuk memulihkannya, atau bahkan bisa lebih tergantung dari kondisi kesehatan anak. Tujuan dari fase stabilisasi yakni untuk memulihkan fungsi organ-organ yang terganggu serta pencernaan anak agar kembali normal. Dalam fase ini, anak akan diberikan formula khusus berupa F 75 atau modifikasinya, dengan rincian:

- Susu skim bubuk (25 gr)

- Gula pasir (100 gr)

- Minyak goreng (30 gr)

- Larutan elektrolit (20 ml)

- Tambahan air sampai dengan 1000 ml

Fase stabilisasi bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Pemberian susu formula sedikit tapi sering -> Pemberian formula khusus dilakukan sedikit demi sedikit tapi dalam frekuensi yang sering. Cara ini bisa membantu mencegah kadar gula darah rendah (hipoglikemia) serta tidak membebankan saluran pencernaan, hati, dan ginjal.

b. Pemberian susu formula setiap hari -> Pemberian formula khusus dilakukan selama 24 jam penuh. Jika dilakukan setiap 2 jam sekali, berarti ada 12 kali pemberian. Jika dilakukan setiap 3 jam sekali, berarti ada 8 kali pemberian.

c. ASI diberikan setelah susu formula khusus -> Bila anak bisa menghabiskan porsi yang diberikan, pemberian formula khusus bisa dilakukan setiap 4 jam sekali. Otomatis ada 6 kali pemberian makanan. Jika anak masih menyusui ASI, pemberian ASI bisa dilakukan setelah anak mendapatkan formula khusus. Bagi orangtua, sebaiknya perhatikan aturan pemberian formula seperti: Lebih baik gunakan cangkir dan sendok daripada botol susu, meskipun anak masih bayi. Gunakan alat bantu pipet tetes untuk anak dengan kondisi sangat lemah.

2. Fase transisi -> Fase transisi adalah masa ketika perubahan pemberian makanan tidak menimbulkan masalah bagi kondisi anak. Fase transisi biasanya berlangsung selama 3-7 hari dengan pemberian susu formula khusus berupa F 100 atau modifikasinya. Kandungan di dalam susu formula F 100 meliputi:

- Susu skim bubuk (85 gr)1wQ

- Gula pasir (50 gr)

- Minyak goreng (60 gr)

- Larutan elektrolit (20 ml)

- Tambahan air sampai dengan 1000 ml

Fase transisi bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut:

- Pemberian formula khusus dengan frekuensi sering dan porsi kecil. Paling tidak setiap 4 jam sekali.

- Jumlah volume yang diberikan pada 2 hari pertama (48 jam) tetap menggunakan F 75.

- ASI tetap diberikan setelah anak menghabiskan porsi formulanya.

- Jika volume pemberian formula khusus tersebut telah tercapai, tandanya anak sudah siap untuk masuk ke fase rehabilitasi.

3. Fase rehabilitasi -> Fase rehabilitasi adalah masa ketika nafsu makan anak sudah kembali normal dan sudah bisa diberikan makanan agak padat melalui mulut atau oral. Akan tetapi, bila anak belum sepenuhnya bisa makan secara oral, pemberiannya bisa dilakukan melalui selang makanan (NGT). Fase ini umumnya berlangsung selama 2-4 minggu sampai indiktor status gizin BB/TB-nya mencapai -2 SD dengan memberikan F 100. Dalam fase transisi, pemberian F 100 bisa dilakukan dengan menambah volumenya setiap hari. Hal ini dilakukan sampai saat anak tidak mampu lagi menghabiskan porsinya. F 100 merupakan energi total yang dibutuhkan anak untuk tumbuh serta berguna dalam pemberian makanan di tahap selanjutnya. Secara bertahap, nantinya porsi menu makanan anak yang teksturnya padat bisa mulai ditambah dengan mengurangi pemberian F 100.


Panduan menangani anak dengan gizi buruk di rumah :


Setelah menjalankan pengobatan yang disarankan, anak dapat dikatakan sembuh bila BB/TB atau BB/PB sudah lebih dari -2 SD. Meski begitu, aturan pemberian makan yang tepat tetap masih harus dijalankan. Bagi orangtua, bisa menerapkan jadwal makan anak seperti:

- Memberikan makanan dengan porsi kecil dan sering sesuai dengan usia anak.

- Rutin membawa anak untuk kontrol tepat waktu. Pada bulan pertama sebanyak 1 kali seminggu, bulan kedua sebanyak 1 kali setiap 2 minggu, dan bulan ketiga sampai keempat sebanyak 1 kali per bulan.


Ada baiknya tetangga anda disarankan agar anaknya dibawa ke dokter spesialis anak konsultan gizi dan metaboik untuk penanganan lebih lanjut.


Sekian dan Terima kasih

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan