🔥 Diskusi Menarik

Dok saya mau tanya

Untuk diet anak umur 15 tahun yang obesitas 1 gimana caranya dok, permulaannya gimana

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
1
2

2 komentar

Halo Syakilla, terima kasih atas pertanyaan anda.


Berikut adalah tips pola makan atau diet yang sehat untuk anak remaja.

1. Makan tiga kali sehari -> Beberapa anak remaja sengaja melewatkan sarapan dan makan malam karena ingin menurunkan berat badan. Padahal, ini merupakan pola diet yang salah. Melewatkan sarapan dan makan malam justru bisa membuat tubuh kehilangan nutrisi penting dan tidak membantu menurunkan berat badan. Sebaliknya, manfaat sarapan pagi untuk anak remaja yaitu mendapatkan vitamin dan mineral yang dibutuhkan serta membantu proses belajarnya.

2. Memenuhi kebutuhan zat gizi -> Bukan sekadar makan, diet yang sehat juga berarti mengonsumsi makanan yang mengandung ragam zat gizi. Berikut adalah berbagai kebutuhan zat gizi remaja yang perlu dipenuhinya setiap hari.

- Karbohidrat (nasi, roti, kentang, pasta, gandum, dan makanan berpati lainnya) sebagai sumber energi.

- Protein (biji-bijian, ikan, telur, kacang-kacangan, dan sumber protein lainnya) untuk memperkuat tubuh. Batasi protein yang tinggi lemak, seperti daging merah.

- Serat (sayuran dan buah-buahan) untuk membantu tubuh merasa kenyang.

- Lemak sehat (alpukat, minyak zaitun, biji-bijian, ikan berlemak) untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan remaja, serta menjaga kesehatan kulit dan rambut.

- Ragam vitamin dan mineral, seperti kalsium (susu dan produk susu, sayuran hijau) dan vitamin D untuk memperkuat tulang dan gigi, zat besi (bayam, biji-bijian) untuk mendukung pertumbuhan, serta vitamin dan mineral untuk anak remaja lainnya.

3. Hindari lemak jenuh, gula, dan garam -> Selain mengonsumsi makanan dengan zat gizi seimbang, diet sehat untuk remaja juga berarti menghindari asupan yang tidak sehat. Ini termasuk makanan mengandung lemak jenuh, seperti makanan cepat saji dan daging olahan, serta makanan tinggi gula dan garam. Melansir laman Nidirect Government Services, remaja berusia 11 tahun ke atas sebaiknya tidak mengonsumsi garam lebih dari 6 gram dan gula 30 gram dalam sehari. Mengonsumsi makanan-makanan ini secara berlebihan meningkatkan risiko kelebihan berat badan hingga obesitas pada anak remaja.

4. Mencukupi kebutuhan cairan -> Setelah memenuhi kebutuhan makan, jangan lupa untuk mencukupi cairan tubuh. Untuk memenuhinya, anak remaja perlu minum 6-8 gelas cairan dalam sehari. Cairan ini termasuk air putih, susu rendah lemak, dan minuman bebas gula, termasuk teh dan kopi. Namun, pastikan minuman yang sehat harus lebih banyak dibandingkan yang kurang sehat.

5. Pilih camilan yang sehat -> Remaja akrab dengan yang namanya camilan. Namun, ini bukanlah suatu hal yang buruk selama remaja memilih camilan yang sehat. Untuk diet sehat, jangan pilih camilan yang mengandung tinggi gula, lemak, dan garam, seperti permen, cokelat, biskuit, keripik, atau minuman soda yang bisa menyebabkan kelebihan berat badan pada remaja. Sebaliknya, pilihlah camilan sehat untuk anak remaja, seperti buah-buahan, popcorn, atau wortel yang sudah dipotong-potong.

6. Makan dalam porsi cukup -> Untuk menjaga berat badan remaja yang ideal, ia perlu mengontrol porsi makannya. Makanlah dengan porsi yang cukup dan tidak berlebihan. Sebaiknya, jangan makan terlalu banyak, meski Anda membeli makanan dari restoran. Jika membeli dari restoran, Anda bisa memilih makanan dengan porsi yang kecil. Namun, jika porsi makanan dari restoran terlalu besar, Anda bisa membaginya ke dalam beberapa porsi.


Sekian dan Terima Kasih

1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Untuk mengatasi obesitas pada anak usia 15 tahun, ada beberapa langkah yang dapat diambil:
  1. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi: Pertama-tama, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan penilaian yang tepat tentang kondisi anak dan mendapatkan saran yang sesuai.

  2. Perubahan pola makan: Anak perlu mengadopsi pola makan yang sehat dan seimbang. Ini termasuk mengurangi konsumsi makanan tinggi lemak, gula, dan kalori. Makanan yang sehat seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, dan protein rendah lemak harus menjadi bagian dari diet anak.

  3. Menghindari makanan olahan dan cepat saji: Makanan olahan dan cepat saji cenderung tinggi kalori dan rendah nutrisi. Mengurangi atau menghindari makanan ini dapat membantu mengurangi asupan kalori anak.

  4. Mengatur porsi makan: Mengontrol porsi makan juga penting. Anak perlu belajar mengenali rasa kenyang dan tidak makan berlebihan. Menggunakan piring yang lebih kecil atau mengukur porsi makan dapat membantu dalam mengatur asupan makanan.

  5. Aktivitas fisik: Selain mengatur pola makan, penting juga untuk mendorong anak untuk beraktivitas fisik secara teratur. Aktivitas fisik membantu membakar kalori dan meningkatkan kebugaran anak. Pilihlah aktivitas yang disukai anak, seperti bersepeda, berenang, atau bermain olahraga.

  6. Dukungan keluarga: Dukungan keluarga sangat penting dalam membantu anak mengatasi obesitas. Keluarga dapat menjadi contoh yang baik dengan menjaga pola makan sehat dan berpartisipasi dalam aktivitas fisik bersama.

Selalu penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang tepat sesuai dengan kondisi anak.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan