🔥 Diskusi Menarik

Dok,

Dok saya hampir 3 bulan sendawa terus menerus apa itu bahaya dok?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
2
2

2 komentar

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.


Sering sendawa artinya banyak gas di dalam lambung anda yang artinya perut anda mengalami kembung. Saat puasa, otomatis tubuh akan mengalami berbagai perubahan dan penyesuaian kondisi, karena berubahnya pola makan dan tidur. Salah satu kondisi yang sering terjadi saat puasa adalah perut kembung. Perut kembung merupakan sebuah kondisi yang membuat perut seakan penuh dan sesak, sehingga membuat rasa tidak nyaman.


Di samping itu, kembung juga dapat membuat seseorang menjadi lebih sering buang gas secara berlebihan dan sering bersendawa. Kondisi perut kembung ini sebaiknya tidak disepelekan, sebab kondisi ini bisa menjadi pertanda bahwa tubuh kamu sedang dalam keadaan yang tidak sehat. Mungkin kamu masih bingung, apa yang menjadi penyebab perut kembung pada saat puasa. Inilah penyebabnya:

1. Disebabkan oleh Makanan -> Saat berpuasa, kamu perlu hati-hati dalam memilih makanan, terutama saat sahur. Terdapat beberapa jenis makanan yang membuat perut kamu memproduksi lebih banyak gas, seperti buah-buahan dan sayuran. Misalnya kubis, brokoli, kacang polong, kacang-kacangan, apel, plum, dan lain-lain. Bisa juga disebabkan oleh makanan olahan seperti jus buah yang mengandung senyawa fruktosa (gula buah) dan sorbitol (gula alkohol).

2. Asam Lambung atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) -> Gangguan ini dapat menyebabkan asam lambung mengalir dari kerongkongan. Biasanya, gangguan ini akan diiringi dengan rasa terbakar dan rasa nyeri di ulu hati. Gangguan ini biasanya menyerang perempuan hamil, obesitas, perokok, atau pengidap hernia. Penyakit ini dapat juga disebabkan akibat konsumsi makanan berlemak terlalu banyak pada saat buka puasa ataupun sahur.

3. Sembelit -> Seseorang dapat mengalami gejala sembelit jika buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu. Terdapat beberapa faktor penyebabnya, seperti stres, salah makan, atau faktor lingkungan. Orang yang rentan mengalami sembelit adalah perempuan hamil, obesitas, lansia, dan orang yang terlalu sering duduk. Selain perut kembung, biasanya kamu akan mengalami rasa begah, sakit perut, dan feses yang keras.

4. Kesulitan Mencerna Laktosa -> Kemungkinan hal ini disebabkan oleh gula yang terdapat dalam susu atau produk olahan susu. Seseorang mengalami intoleransi laktosa karena tubuhnya tidak dapat menghasilkan enzim laktosa, sehingga pencernaanya terganggu. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala perut kembung, sakit perut, dan diare setelah mengonsumsi susu dan produk olahan lainnya pada saat sahur atau berbuka puasa.

5. Alergi Gluten atau Penyakit Celiac -> Kondisi ini mencegah tubuh menggunakan nutrisi pada makanan, seperti gandum hitam. Adapun penyerapan yang kurang sempurna dapat menyebabkan anemia saraf rusak dan pertumbuhan tulang yang kurang optimal. Apabila mengalaminya, kamu akan merasakan perut kembung yang menyakitkan. Jika kamu mengetahui adanya alergi terhadap gluten, maka hindari kandungan tersebut pada setiap makanan sahur dan berbuka puasa.

6. Makan Terlalu Cepat, Stres, dan Gelisah -> Hindari makan terlalu cepat atau terburu-buru pada saat sahur dan berbuka puasa, karena akan menyebabkan proses pencernaan makanan tidak sempurna. Akibatnya perut terisi tetapi terasa begah dan kembung. Cobalah untuk mengontrol stres dan makanlah dengan tenang tanpa terburu-buru. Perut kembung mungkin hanya gejala ringan. Namun, tidak jarang disertai dengan gejala lain yang lebih parah.


Maka dari itu bila keluhan terus berlanjut maka sebaiknya anda berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterohepatologi.


Sekian dan Terima Kasih

2 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Tidak tahu. Apakah Anda masih memiliki pertanyaan lain?
2 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan