🔥 Diskusi Menarik

Dehidrasi Hipertonik

Dehidrasi terjadi saat tubuh kehilangan cairan lebih banyak yang dari yang dikonsumsi. Untuk menghindarinya, sebaiknya kan kita harus mengetahui berbagai kondisi yang bisa menjadi penyebab dehidrasi. Yang ingin saya tanyakan apa saja penyakit yang disebabkan masing masing dehidrasi hipertonik dan hipotonik? Dan penyebabnya apa? Terima kasih.

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
141
2

2 komentar

Halo Rahmawati, terima kasih atas pertanyaan anda.


Sebelum mencari tahu penyebabnya, anda harus tahu dulu perbedaannya :

- dehidrasi hipertonik : Hilangnya air lebih banyak daripada natrium. Dehidrasi hipertonik ditandai dengan tingginya kadar natrium serum (lebihdari 145 mmol/L) dan peningkatan osmolalitas efektif serum (lebih dari 295 mOsm/L). Karena kadar natrium serum tinggi, terjadi pergeseran air dari ruang ekstravaskuler ke ruang intravaskuler. Untuk mengkompensasi, sel akan merangsang partikel aktif (idiogenik osmol) yang akan menarik air kembali ke sel dan mempertahankan volume cairan dalam sel

- Dehidrasi hipotonik : Natrium hilang yang lebih banyak daripada air. Penderita dehidrasi hipotonik ditandai dengan rendahnya kadar natrium serum (kurang dari 135 mmol/L) dan osmolalitas efektif serum (kurang dari 270 mOsml/L). Karena kadar natrium rendah, cairan intravaskuler berpindah ke ruang ekstravaskuler, sehingga terjadi deplesi cairan intravaskuler. Hiponatremia berat dapat memicu kejang hebat; sedangkan koreksi cepat hiponatremia kronik (2 mEq/L/jam) terkait dengan kejadian mielinolisis pontin sentral.


Penyebab dehidrasi hipertonik : Dehidrasi hipertonik ini paling sering terjadi pada anak, terutama bayi yang mengalami diare. Selain itu, dehidrasi tipe ini juga bisa disebabkan oleh heat stroke, gagal ginjal, penggunaan obat diuretik, buang air kecil berlebih dan hiperventilasi.


Penyebab dehidrasi hipotonik : Kondisi ini bisa berujung pada edema otak yang sangat berbahaya. Dehidrasi jenis ini banyak terjadi pada masalah pencernaan, heat stroke, luka bakar, malnutrisi, dan beberapa kasus muntah serta diare.


Sekian dan Terima Kasih

1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Dehidrasi hipertonik terjadi ketika tubuh kehilangan lebih banyak air daripada elektrolit, sehingga menyebabkan peningkatan konsentrasi elektrolit dalam darah. Beberapa penyakit yang dapat disebabkan oleh dehidrasi hipertonik antara lain:
  1. Diabetes insipidus: kondisi di mana tubuh tidak dapat memproduksi hormon antidiuretik yang cukup, sehingga menyebabkan produksi urine yang berlebihan dan dehidrasi hipertonik.

  2. Hipernatremia: kondisi di mana kadar natrium dalam darah terlalu tinggi, yang dapat disebabkan oleh dehidrasi hipertonik.

  3. Penyakit ginjal: dehidrasi hipertonik dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal dan memperburuk kondisi penyakit ginjal.

Sementara itu, dehidrasi hipotonik terjadi ketika tubuh kehilangan lebih banyak elektrolit daripada air, sehingga menyebabkan penurunan konsentrasi elektrolit dalam darah. Beberapa penyakit yang dapat disebabkan oleh dehidrasi hipotonik antara lain:

  1. Hiponatremia: kondisi di mana kadar natrium dalam darah terlalu rendah, yang dapat disebabkan oleh dehidrasi hipotonik.

  2. Penyakit hati: dehidrasi hipotonik dapat memperburuk kondisi penyakit hati, seperti sirosis.

  3. Penyakit jantung: dehidrasi hipotonik dapat memperburuk kondisi penyakit jantung, seperti gagal jantung.

Penyebab dehidrasi hipertonik dan hipotonik dapat bervariasi, namun beberapa penyebab umumnya antara lain:

  1. Diare dan muntah yang berkepanjangan.

  2. Berkeringat berlebihan, terutama pada kondisi cuaca panas atau saat berolahraga.

  3. Minum alkohol dalam jumlah yang berlebihan.

  4. Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti diuretik.

  5. Gangguan pada sistem saraf pusat, seperti stroke atau tumor otak.

Untuk mencegah dehidrasi, penting untuk mengonsumsi cairan yang cukup setiap hari, terutama saat beraktivitas fisik atau dalam kondisi cuaca panas. Jika Anda mengalami gejala dehidrasi, segera minum cairan yang mengandung elektrolit atau pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Semoga bermanfaat.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan