🔥 Diskusi Menarik

Berat Badan Menurun Tetapi Nafsu Makan Bertambah

Kira-kira saya sakit apa yah. Berat badan semakin menurun tapi nafsu makan bertambah. Sempat saya membotakan rambut. Sudah hmpir 4 bulan rambut tidak panjang-panjang . Cuman segitu saja dok. Jadi bisa di bilang pertumbuhan rambut lama sekali. Padahal tdak biasanya begini. Saya pernah punya riwayat tipes. Tapi saya mash belum jelas dok untuk penyakit apa yamg saya derita sekarang. Mohon petunjuk dan bantuanya. Terima kasih


Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
5
1

1 komentar

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.


Coba anda mengecek kadar hormon TSHS dan FT4 anda, apabila TSHS turun serta FT4 meningkat maka kemungkinan anda terkena hipertiroid. Hipertiroid atau hipertiroidisme adalah kondisi saat kelenjar tiroid memproduksi terlalu banyak hormon tiroksin. Tiroid merupakan kelenjar berbentuk mirip kupu-kupu berukuran kecil, yang terletak di leher bagian depan. Kondisi ini bisa menjadi masalah serius apabila Anda mengabaikannya. Diagnosis dari hipertiroid dan pilihan pengobatannya akan tergantung pada penyebabnya. Tujuan dari kebanyakan pengobatan hipertiroid adalah mengatasi gejala dan mencegah risiko komplikasi. Di sisi lain, kebanyakan orang yang didiagnosa hipertiroid berhasil sembuh.


gejala hipertiroid lainnya yang perlu Anda waspadai yakni:

- meningkatnya nafsu makan,

- gugup,

- gelisah,

- sulit berkonsentrasi,

- merasa lemah,

- detak jantung tak teratur,

- kesulitan tidur,

- rambut tipis dan rapuh,

- gatal-gatal,

- rambut rontok,

- mual dan muntah,

- pusing,

- napas pendek,

- hilang kesadaran,

- napas menjadi sangat cepat dan tidak teratur, serta

- perkembangan payudara pada laki-laki.


Kelenjar tiroid memproduksi hormon tetraiodothyronine atau tiroksin (T4) dan triiodothyronine (T3). Dua hormon tersebut memiliki peran utama dalam metabolisme, yakni proses penggunaan dan penyimpanan energi dalam sel tubuh. Hipertiroid terjadi ketika tiroid menghasilkan hormon T4, T3, atau keduanya dalam jumlah yang terlalu banyak. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor berikut.

1. Penyakit Graves -> Penyakit Graves adalah gangguan autoimun ketika antibodi yang diproduksi oleh sistem imun merangsang kelenjar tiroid untuk memproduksi terlalu banyak hormon T4. Ini merupakan penyebab paling umum dari hipertiroid.

2. Nodul tiroid yang terlalu aktif -> Nodul tiroid merupakan benjolan padat atau berisi cairan yang terbentuk dalam kelenjar tiroid. Beberapa contohnya adalah adenoma toksik, gondok multinodular toksik, atau penyakit Plummer. Adenoma sendiri merupakan bagian dari kelenjar tiroid yang membentuk dinding dan struktur sendiri. Pertumbuhan adenoma akan membentuk benjolan non-kanker (jinak) yang dapat menyebabkan pembesaran tiroid. Jika salah satu atau beberapa adenoma yang terbentuk dalam tiroid merangsang produksi hormon T4 secara berlebihan, Anda dapat mengalami hipertiroid.

3. Tiroiditis -> Terkadang kelenjar tiroid bisa meradang setelah Anda mengalami kehamilan, kondisi lain yang berhubungan dengan autoimun, atau alasan yang tak diketahui. Peradangan pada kelenjar tiroid disebut tiroiditis. Tiroiditis juga dapat menyebabkan produksi hormon tiroid secara berlebihan. Kelebihan hormon tersebut akan tersimpan di dalam kelenjar tiroid dan akhirnya masuk ke aliran darah Anda.

Berikut merupakan berbagai pengobatan yang dapat dilakukan dokter untuk mengatasi hipertiroid.

1. Yodium radioaktif -> Kelenjar tiroid Anda akan menyerap yodium radioaktif, yang kemudian akan menyusutkan kelenjar. Gejala biasanya mereda dalam beberapa bulan dan kelebihan yodium radioaktif akan menghilang dari tubuh dalam beberapa minggu. Pengobatan ini bisa membuat aktivitas tiroid menjadi lambat hingga tidak cukup aktif (hipotiroid). Perlu juga diingat bahwa Anda mungkin akan mengknsumsi obat setiap hari untuk membuang tiroksin dalam tubuh

2. Obat-obatan -> Obat-obatan dapat mencegah produksi hormon tiroid yang berlebihan sehingga gejala hipertiroid akan berkurang secara bertahan. Jenis obat yang digunakan antara lain methimazole (Tapazole) dan propylthiouracil. Propylthiouracil umumnya dikonsumsi jika tubuh tidak bisa menoleransi methimazole dan efeknya yang bisa merusak hati. Gejala akan mulai berkurang setelah pengobatan berjalan beberapa minggu atau bulan, tapi pengobatan biasanya akan berlanjut hingga setahun atau lebih. Pada beberapa pasien, pengobatan ini bisa menghilangkan hipertiroid secara permanen. Namun, beberapa pasien mungkin mengalami kekambuhan. Beberapa orang yang alergi terhadap obat ini akan mengalami ruam kulit, gatal-gatal, demam atau nyeri sendi. Konsumsi obat juga bisa membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi.

3. Beta blocker -> Pengobatan ini biasanya digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi dan tidak memengaruhi kadar tiroid. Namun, obat ini bisa mengurangi gejala hipertiroidisme, seperti tremor, denyut jantung yang cepat, dan jantung berdebar. Oleh karena alasan itu, dokter mungkin akan meresepkan obat beta blocker untuk membuat Anda merasa lebih baik seraya menunggu kadar tiroid Anda mendekati normal. Obat-obatan ini biasanya tidak direkomendasikan untuk pasien yang mengidap asma. Efek samping yang biasanya muncul adalah kelelahan dan disfungsi seksual.

4. Operasi pengangkatan tiroid (tiroidektomi) -> Operasi pengangkatan tiroid dapat dipilih jika Anda sedang hamil, Anda tidak bisa menjalani terapi yodium radioaktif, atau obat antitiroid tidak bekerja dengan baik. Dalam operasi tiroid, dokter akan mengangkat sebagian besar kelenjar tiroid Anda. Risiko dari operasi ini adalah kerusakan pada pita suara dan kelenjar paratiroid. Kelenjar paratiroid merupakan empat kelenjar kecil yang berada pada bagian belakang kelenjar tiroid. Kelenjar ini mengontrol kadar kalsium dalam darah Anda.


ada baiknya anda berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik.


Sekian dan Terima Kasih

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan