Gimana dok cara menggemukan badan saya udh makan banyak tpi g ad perubahan
Anak stanting
Hallo...dr. anak saya umur 2 th blum bisa bicara dan berjalan.makan nasi blum mau.kadang kasih roti nuget dan biskuit.sufor tidak mau.pernah saya paksa pake sendok sperti minum obat be2rapa x saja.bb nya 7.9kg tb 78cm
2 komentar
Terbaru
Halo Denik Nurfitriana, terimakasih atas pertanyaannya.
Kondisi yang ditanyakan ini cukup kompleks dan harus diperiksakan dulu anaknya langsung karena banyak yang harus dievaluasi tentang tumbuh kembangnya.
Usia 2 tahun seharusnya sudah menguasai lebih dari 50 kata, sudah bisa mengucap 1 kalimat yang terdiri dari 2 kata (misal aku makan dan sebagainya). harus di cek dulu anaknya untuk pemeriksaan tumbuh kembangnya.
penjelasan terkait:
Dalam milestone perkembangan bicara dan bahasa, Anak Usia 2 tahun seharusya sudah bisa membuat frase 2 kata atau 1 kalimat misalnya dede makan, mau makan dan sebagainya. Dan kosa kata sudah lebih dari 50 kosa kata. Lalu di 3 tahun dalam perkembangan bicara dan bahasa seharusnya sudah bisa bicaranya dipahami 50-75% hingga selurunya oleh orang lain.
Kemampuan bahasa tidak hanya paham (reseptif) tapi harus bisa mengucapkan (ekspresif), kosa kata anak usia 2-3 tahun sudah seharusnya banyak, lebih dari 100, bisa menyusun kalimat 1-3 kata, sudah paham perintah sederhana dan bisa mengikuti perintah.
2 tahun pertama kehidupan anak adalah golden period atau masa keemasan perkembangan otak anak sehingga perlu mendapatkan stimulasi dan nutrisi yang optimal.
Keterlibatan organ pendengaran juga penting dievaluasi apakah ada gangguan atau tidak, apakah anak ada kontak mata atau tidak dan lainnya.
Hindari penggunaan gadget pada anak karena berpotensi menyebabkan keterlambatan bicara.
tentang berat badan:
Kenaikan berat badan pada anak usia 1 tahun keatas itu sedikit, sekitar 2 kg per tahun, jadi per bulannya minimal sekitar 100-200 gram kenaikannya. Bisa lebih itu baik.
Berat badan seret adalah salah satu keluhan yang sering ditemui. Penyebabnya banyak seperti peningkatan metabolisme karena anak sakit, kurang asupan nutrisi dan lainnya. Harus dievaluasi satu persatu.
Pertumbuhan anak dinilai dari berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala yang secara rutin diukur setiap bulan lalu dimasukkan hasilnya ke buku KIA atau aplikasi tumbuh kembang IDAI.
Pengukuran tidak hanya harus dilihat dari berat badan melainkan juga jenis kelamin, tinggi badan dan lingkar kepalanya, oleh karenanya ada beberapa kurva yang harus diperhatikan :BB/U (berat badan per umur), TB/U (Tinggi badan per umur) IMT (indeks masa tubuh), BB/TB (berat badan per tinggi badan), dan lingkar kepala. Seluruhnya berkesinambungan.
Apabila terdapat aspek yang tidak naik misalnya berat badan, perhatikan juga apakah tinggi badannya naik signifikan, karena kemungkinan asupan yang masuk kemudian terpakai untuk penambahan tinggi badannya.
Namun BB seret juga bisa karena sebab lainnya misalnya ada penyakit yang belum terdeteksi seperti anemia, TB anak, ada alergi dan sebagainya
Atau memang nutrisi yang belum cukup memenuhi. Banyak sekali hal yang harus dievaluasi dan ini berproses, satu per satu sambl dicari tahu sebabnya.
Usia toddler atau 1-3 tahunan adalah usia dimana anak sering skali pilih-pilih makanan. Namun hal ini tidak bisa dibiarkan. Anak sulit makan hingga GTM atau gerakan tutup mulut adalah masalah yang sering sekali dikeluhkan para orang tua. Penyebab terbanyak yaitu inappropriate feeding rules atau kurang tepatnya aturan pemberian makan yang diterapkan ke anak, ada juga penyebab lainnya seperti sakit, tumbuh gigi, masalah pencernaan dan sebagainya.
Selera dan nafsu makan anak yang berbeda dan naik turun setiap harinya adalah hal yang wajar, maka salah satu tugas orang tua yaitu menyiasati menu MPASI agar anak tetap mau makan dengan tetap memperhatikan kandungan gizi seimbang.
Poin penting feeding rules yang harus ditekankan kembali:
- Jadwal (berikan makan 3x makan utama dan 2x cemilan sehari, anak diatas 1 tahun sudah bisa menu keluarga)
- lingkungan (anak duduk bisa sendiri atau bersama keluarga di meja makan diajak makan bersama, ajak anak terlibat dalam proses makan, kasih sendok sendiri, tidak apa jika acak-acakan, hindari distraksi seperti mainan atau gadget)
-proses (lakukan dengan menyenangkan, hindari memaksa anak makan)
Anak mungkin bosan dengan menu, dapat diberikan pengganti yang diolah bervariasi misalnya
-Karbohidrat: kentang, ubi manis, jagung
- protein: daging sapi, daging ayam, tempe, tahu
- lemak:daging, alpukat
- vitamin mineral: buah-buahan, sayuran
Jika anak suka buah, dapat di buat atau dicampur dengan bahan lain agar padat nutrisinya.
Variasikan makanan dan lakukan proses makan yang menyenangkan. orang tua mungkin akan capek namun semangat mencoba segala cara adalah yang utama untuk anak sulit makan sambil dievaluasi juga faktor lainnya.
Jadi, silakan masukan ke kurva pertumbuhan yang ada di buku pink KIA atau aplikaai PRIMAKU, lihay grafiknya dan cek kembali Feeding Rules seperti dijelaskan diatas dan sebaiknya segera periksakan langsung ke dokter spesialis anak (SpA) terdekat.
Semoga membantu, terima kasih
Hai Sobat Sehat,
Maaf, tetapi saya tidak dapat memberikan saran yang akurat dan rinci berdasarkan konteks yang diberikan. Saya sarankan Anda berkonsultasi dengan dokter anak untuk mendapatkan evaluasi dan saran yang tepat mengenai perkembangan anak Anda. Dokter akan dapat melakukan pemeriksaan menyeluruh dan memberikan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi anak Anda.Related content