was was mengenai membersihkan setelah buang air kecil dan besar

Hello Dok

anak saya umur 18 tahun, dia sekaramg mengalami OCD yang mana sering mengulangi untuk membersihkan setelah buang besar dan buang air kecil, sehingga dia merasa ketakutan yang luar biasa untuk di kamar mandi, karena takut dan was was kalau yang di kerjakan kurang bersih, mohon petunjuknya ...


Trims

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
4
2

2 komentar

Halo Dimas Aditya, terima kasih untuk pertanyaannya.


Menjaga kebersihan merupakan hal yang perlu dilakukan sebagai bentuk pola hidup sehat. Namun, apabila dilakukan secara berlebihan, maka perilaku tersebut perlu mendapatkan perhatian khusus karena akan mengganggu aktivitas sehari-hari, serta membuat seseorang menjadi mudah cemas dan tidak nyaman apabila tidak melakukannya. Perilaku tersebut bukan hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga dapat dialami pada anak-anak.


Perlu diketahui OCD (Obsessive Compulsive Disorder) adalah gangguan kecemasan yang menyebabkan seseorang memiliki pikiran kuat dan memaksa untuk harus melakukannya secara berulang-ulang, apabila seseorang tersebut tidak melakukannya maka akan merasa cemas. Seseorang dengan OCD akan menampilkan gejala yang berbeda, baik pada orang dewasa maupun pada anak. Gejala yang ditunjukkan pada anak biasanya memiliki pemikiran yang berbeda dengan anak seusianya (misalnya segala sesuatu harus diletakkan lurus, sejajar, rata karena akan membuatnya merasa cemas apabila tidak dilakukan demikian), anak selalu menunjukkan perilaku sesuai kemauannya (misalnya mencuci tangan berulang kali karena menggganggap banyak kuman), anak terlihat memiliki ketakutan tertentu sehingga sering mengulang perilakunya karena khawatir terjadi kesalahan, dan anak akan mudah merasa cemas, sedih, kesal, atau sebagainya, serta akan sulit berkonsentrasi karena pikirannya dipenuhi kekhawatiran yang anak ciptakan sendiri.


Meskipun demikian, apabila beberapa gejala tersebut terjadi pada anak, tidak seharusnya melakukan diagnosa terhadap apa yang dialami anak. Disamping itu, untuk mendiagnosa apakah anak mengalami OCD perlu dilakukan pemeriksaan yang mendalam dan menyeluruh oleh para profesional.


Anda hanya perlu mengamati perilaku anak kemudian mengajak anak berdiskusi mengenai pikiran dan perasaannya. Latih anak untuk mengenali pikiran irasionalnya yang menyebabkan dirinya merasa cemas apabila tidak melakukan apa yang ada di pikirannya. Anda juga dapat memberikan keyakinan pada anak “mama/ papa paham tentang kekhawatiranmu, tetapi kamu cukup lakukan sekali saja itu sudah bersih".

Jangan ragu untuk mengajak anak anda berkonsultasi ke psikolog klinis/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.

3 minggu yang lalu
Suka
Balas
OCD pada anak dapat menyebabkan perilaku berulang seperti membersihkan diri berlebihan setelah buang air. Penting untuk memahami kondisi ini dan memberikan dukungan yang tepat:

OCD (Obsessive-Compulsive Disorder) adalah gangguan psikologis yang memengaruhi pikiran (obsesif) dan perilaku (kompulsif), menyebabkan rasa gelisah, cemas, dan keinginan untuk melakukan tindakan berulang. Dalam kasus anak Anda, ketakutan dan kekhawatiran berlebihan tentang kebersihan setelah buang air besar dan kecil adalah manifestasi dari OCD. Berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:

  1. Jelaskan Kondisi Ini: Bicarakan dengan anak Anda tentang OCD dengan cara yang sesuai usianya. Beri tahu dia bahwa OCD adalah kondisi medis yang dapat diobati.
  2. Beri Nama Panggilan untuk OCD: Ini dapat membantu anak Anda merasa lebih mengendalikan kondisinya. Misalnya, "Si Pengganggu" atau nama lain yang disepakati bersama.
  3. Jangan Menyuruh Anak Berhenti Secara Langsung: Ini dapat meningkatkan kecemasan. Alih-alih, fokus pada pengurangan perilaku kompulsif secara bertahap.
  4. Berikan Keyakinan: Yakinkan anak Anda bahwa Anda ada untuk mendukungnya dan bahwa dia tidak sendirian.
  5. Dampingi Anak dalam Terapi: Cognitive Behavioral Therapy (CBT) adalah terapi yang efektif untuk OCD. Cari terapis yang berpengalaman dalam menangani OCD pada anak-anak.
  6. Dukungan Keluarga dan Komunitas: Dukungan dari keluarga dan komunitas dapat membantu anak dan orang tua mengatasi stres yang ditimbulkan oleh OCD. Penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental seperti psikiater atau psikolog untuk diagnosis dan penanganan yang tepat. Mereka dapat membantu anak Anda mengembangkan strategi untuk mengatasi obsesi dan kompulsi, serta memberikan dukungan yang dibutuhkan.
3 minggu yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan