Venna Melinda Melaporkan Kasus KDRT, Ini Dampak Kekerasan Dalam Rumah Tangga Bagi Korban
Selebriti Venna Melinda melaporkan suaminya Ferry Irawan ke polisi atas dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), Senin (8/1/2023).
Dampak KDRT bagi korban
Selain trauma dan cedera secara fisik, korban KDRT pun berisiko lebih besar mengalami gangguan kesehatan mental, seperti depresi, gangguan kecemasan, atau kecanduan alkohol dan obat-obatan terlarang. Pada kondisi ini, ia mungkin akan merasa putus asa hingga timbul keinginan untuk bunuh diri atau mengakhiri hidupnya.
Tidak hanya terhadap korban, anak yang menyaksikan tindak kekerasan dalam rumah tangga pun bisa berdampak. Ia bisa melakukan tindak kekerasan yang sama pada saat dewasa nantinya atau berpikir bahwa kekerasan merupakan hal yang wajar dilakukan dalam suatu hubungan.
Apa yang harus dilakukan korban kekerasan dalam rumah tangga?
Lepas dari jerat KDRT memang tidak mudah dilakukan. Umumnya, korban KDRT bertahan dalam pernikahan karena dihantui rasa bersalah pada pasangannya. Namun perlu diingat, semakin lama tindak KDRT dibiarkan, dampaknya akan semakin besar.
Bila Anda merasa menjadi korban KDRT, Anda perlu memahami bahwa Anda tidaklah sendirian, dan tindakan ini pun bukanlah hasil dari kesalahan Anda.
Setelah itu, Anda bisa mengikuti langkah-langkah di bawah ini untuk membantu Anda mengatasi kekerasan dalam rumah tangga dan meninggalkan hubungan yang abusive.
- Memberi tahu orang lain yang dipercaya, seperti teman, tetangga, rekan kerja, atau anggota keluarga yang lain.
- Mengamankan bukti menjadi korban KDRT. Bukti bisa berupa foto luka, atau rekaman atau email yang mengancam dari pelaku.
- Menghubungi hotline terkait KDRT, seperti Komnas Perempuan di 021-3903963 atau email ke [email protected], Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di 021-380539 atau email ke [email protected], atau Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) di 021-3900833 atau email ke [email protected].
- Membuat rencana untuk keluar rumah secara aman dan cari tempat tinggal lain yang lebih aman.
- Melaporkan kejadian kepada kepolisian, baik di lokasi tempat korban berada maupun di dekat tempat kejadian perkara.
- Melakukan terapi, terutama konseling pernikahan, untuk membantu memulihkan kondisi.
Cek penjelasan selengkapnya di artikel berikut https://hellosehat.com/mental/hubungan-harmonis/kekerasan-dalam-rumah-tangga/ .