Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaTrauma perselingkuhan
Assalamu'alaikum.
Sya seorang perempuan, usia 30 tahun dengan dua anak(kembar) usia 4tahun 11 bulan. Usia pernikahan 5 tahun 7 bulan. Saya seorang istri yang sangat menjunjung tinggi kesetian dalam komitmen berumah tangga. Dengan prinsip, tidak ada kesempatan kedua, tidak ada pemakluman untuk sebuah pengkhianatan. Tidak neko2 dalam hal pemenuhan nafkah, kehadiran pasangan dn keterlibatan pasangan dlm pengasuhan anak. Asalkan dia setia. Mencoba naif dan percaya seutuhnya dengan suami. Meskipun ada jejak2 perselingkuhan. Hanya karna tdk ada bukti otentik, maka sya memilih percaya lagi.
Sya bertemu suami krna perjodohan. Kenal hanya 2 bulan. Tanpa pacaran, lanjut lamaran kemuadian selang 2 minggu, menikah. Sepanjang pernikahan sya merasa suami terlalu tertutup. Sya merasa tdk pernah terkoneksi. Dn tidak punya hubungan emosional dengan suami. Tp saya setia.
Melewati 5 tahun pernikahan. Tiba2 rumah tangga sya seperti dunia terbalik. ALLAH membuka segalanya yang tersembunyi dr diri suami. 5 tahun usia pernikahan, sya menjadi tau bahwa 5 tahun juga suami sesungguhnya adalah laki2 yg tidak pernah setia. Laki2 dengan tabiat tukang selingkuh. Ketika saya hamil, melahirkan, mengurus rumah tangga smbil berusaha menghidupi diri sendiri dn anak2. Tidak jarang untuk menutupi kebutuhan suami jg. Justru suami sedang sibuk mengurus mantan dn wanita2 lain diluar sana. Tidak kurang dr 5 wanita sekaligus. Sya menjadi tau bahwa suami sya adalah laki2 narsistik yang senang tebar pesona dengan wanita lain. Banyak melarang istri ini itu dengan alasan agama agar tidak diganggu laki2 lain. Sedangkan dia melakukannya. Dengan perselingkuhan ini, sya merasa perasaan saya tervalidasi. Bahwa selama saya menikah dengan suami, sya adalah istri yg dimanipulasi, dibohongi dan dibodohi. Harga diri sya terluka. Sya merasa tidak berharga. Saya merasa istri yang tidak diinginkan.
Meskipun suami sudah minta maaf dn berjanji. Tp rasanya sudah basi. Krna mengingat jejak2 yg lalu sya berusaha percaya ketika dia ngeles. Ternyata memanglah jejak perselingkuhan yv terus berlanjut.
Jika ditanya apa keinginan sya setelahnya. Maka tidak ada yg lebih sya inginkan selain perceraian. Hati sya sudah mati. Sya sudah tidak percaya lagi. Sya tidak respect. Sya mati rasa.
Saya bertahan, karena tidak tega dengan orang tua. Disamping tabiat suami, saya sangat mencintai dan menyayangi keluarganya. Terutama orang tuanya. Saya tidak tega melukai hatinya jika sya memilih jalan perceraian krna perselingkuhan anaknya. Harga diri dn kehormatan keluarganya akan tercoreng.
Sya kemudian menjadi pusing, stress dn tersiksa. Disatu sisi rumah tangga sya seperti neraka. Memaksakan diri melayani suami yang sya sendiri sudah merasa jijik. Berusaha menerima dan memaafkan, tp sulit sekali.
Sya menjadi sulit tidur jika tdk membuat badan saya sangat sangat lelah terlebih dahulu. Tdk merasa lapar. Dan jd malas melakukan hal2 yg biasanya sya senangi. Lebih senang menyendiri berbaring dikamar.
Apa yang harus saya lakukan. Agar sya dapat merasa damai dn bahagia. Agar sya semangat kembali
2 komentar
Terbaru
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Setiap pasangan mengharapkan hubungan yang sehat, harmonis dan bahagia. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa dalam sebuah hubungan tidak terlepas dari adanya konflik. Terjadinya konflik adalah hal yang wajar terjadi, tetapi apabila konflik tersebut terjadi berkepanjangan, maka anda dan pasangan perlu mengambil jarak sejenak terhadap masalah dan emosi yang dirasakan masing-masing sehingga dapat melihat permasalahan tersebut secara objektif.
Kami dapat mengerti perasaan yang anda alami. Tidak terdapat batasan waktu yang baik untuk mengatasi perasaan tersebut. Artinya, setiap orang memiliki waktunya masing-masing dalam menghadapinya. Namun, perlu diperhatikan bahwa kondisi yang dibiarkan berlarut-larut perlu segera ditangani secara tepat sehingga tidak mengganggu kehidupan sehari-hari.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan selama proses tersebut, yaitu memberikan waktu pada diri sendiri untuk mengakui, memahami dan menerima emosi yang hadir, karena dengan menolak emosi tersebut hanya akan menyebabkan proses berdamai membutuhkan waktu yang lebih lama, atau bahkan malah membuat kondisi diri semakin buruk. Melakukan aktivitas yang produktif dan menyenangkan sebagai bentuk pengalihan agar tidak berlarut-larut dalam kesedihan dan kekecewaan tersebut. Anda juga dapat menuangkan seluruh pikiran dan perasaan anda pada jurnal harian secara berkala. Selain itu, tetap membuka diri untuk terkoneksi dengan sekitar, karena tanpa disadari akan menyebabkan rasa kesepian.
Perlu diketahui bahwa hal yang dapat dilakukan agar tercapainya hubungan yang harmonis, yaitu membangun pola komunikasi yang sehat dan terbuka. Anda dan pasangan perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang anda alami, sehingga dapat saling memahami pula. Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi, serta juga dapat saling menghargai.
Menghadapi pasangan seperti yang anda ceritakan memiliki tantangan tersendiri. Sebaiknya anda tetap tenang dan tidak mudah terpancing karena hanya akan semakin memperburuk keadaan. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengontrol hal yang dapat anda kendalikan (misalnya respon anda terhadap pasangan), daripada fokus pada hal yang tidak dapat anda kendalikan (misalnya perilaku pasangan). Anda juga memiliki hak untuk menetapkan batasan toleransi atas sikap pasangan anda. Jika memang diperlukan untuk mengambil jarak sejenak, maka hal tersebut boleh untuk dilakukan tetapi dikomunikasi juga dengan pasangan. Setiap keputusan yang anda ambil, sebaiknya diputuskan dalam kondisi yang tenang dan pikiran yang jernih. Selain itu, anda juga dapat mencari waktu yang tepat untuk membicarakan permasalahan dalam hubungan anda dengan pasangan,
kemudian bersama-sama mencari solusi yang terbaik.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda atau melakukan konseling bersama pasangan ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah, agar segera tertangani dengan tepat.
Hallo Ka
Kaka perempuan kuat sekali. Tapi kaka juga harus mulai memikirkan kebahagiaan diri sendiri juga ka, jangan karena untuk menjaga perasaan orang tua kaka mengorbankan kebahagiaan dan kesehatan kaka sendiri.
Membaca cerita kaka ini, saya ikut menangis, sini ka saya peluk online.