Trauma pembullyan

aku selalu di bully di sekolah atau di mana pun saya berada.apa yang salah dari ku apa karena tubuh ku.aku tidak punya teman sampai sekarang.aku sangat ingin punya teman tapi aku tidak bisa dapat teman karena tubuh ku.apa aku akan dapat ini terus sampai aku tidak ada di sini lagi ya.aku tidak bisa mengendalikan diri ku sendiri. aku dalam pengendalian mereka semua. aku capek selalu mendapatkan pembullyan aku ingin banget sembuh supaya aku bisa punya teman dan bisa hidup seperti yang lain.

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
2
2

2 komentar

Halo Najwa Athifa, terima kasih untuk pertanyaannya.


Kejadian tidak menyenangkan yang pernah anda alami bisa saja menyebabkan terjadinya trauma psikologis. Seiring berjalannya waktu, terkadang kejadian traumatis tersebut bisa pulih dengan sendirinya. Namun, terkadang juga keadaan traumatis tersebut akan menetap dalam jangka waktu yang lama sehingga mengganggu anda dalam menjalani keseharian saat ini atau merencanakan kehidupan yang akan datang. Adapun reaksi emosi yang ditampilkan setiap individu terhadap kejadian traumatis berbeda-beda, seperti munculnya rasa cemas berlebihan, sedih, takut, marah, benci, dan sebagainya. Selain itu, kondisi fisik dan psikologis bukan hal yang dapat dipisahkan sehingga ketika teringat akan kejadian tersebut akan memunculkan perubahan pada sensasi fisik.

Dengan menyadari kondisi anda saat ini, berarti secara tidak langsung anda menyadari pula kebutuhan akan bantuan tenaga profesional. Ketika pikiran akan kejadian traumatis tersebut muncul, maka akan memicu juga munculnya reaksi emosi negatif tersebut sehingga membuat anda merasa tidak nyaman. Pada saat kondisi tersebut terjadi, anda dapat melakukan relaksasi pernapasan sehingga menjadi lebih rileks, tenang dan dapat berpikir jernih kembali. Anda juga dapat mengalihkan pikiran tersbut kepada hal-hal positif yang anda senangi. Selain itu, sebaiknya anda tidak perlu menyalahkan diri sendiri, karena adanya proses penerimaan dapat membantu anda lebih mudah untuk pulih dari kejadian traumatis.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.

2 minggu yang lalu
Suka
Balas
Saya memahami betapa berat dan menyakitkan pengalaman yang kamu alami. Perasaan terisolasi, putus asa, dan menyalahkan diri sendiri adalah hal yang wajar dalam situasi seperti ini, terutama ketika kamu merasa tidak berdaya dan terus-menerus menjadi korban bullying. Penting untuk diingat bahwa tidak ada yang salah dengan dirimu, dan kamu tidak pantas diperlakukan seperti itu:

Mengingat perasaan yang kamu alami, termasuk keinginan untuk "tidak ada di sini lagi", sangat penting bagimu untuk segera mencari bantuan profesional. Kamu bisa berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater. Mereka adalah ahli yang dapat membantumu memproses trauma yang kamu alami, mengembangkan strategi untuk menghadapi bullying, membangun kembali kepercayaan diri, dan menemukan cara untuk berinteraksi sosial dengan lebih baik. Selain itu, sangat disarankan untuk melaporkan kasus bullying ini kepada orang dewasa yang kamu percaya, seperti orang tua, guru, atau pihak sekolah. Mereka dapat mengambil tindakan untuk menghentikan bullying dan menciptakan lingkungan yang lebih aman bagimu. Ingatlah, kamu tidak sendirian dan ada bantuan yang tersedia. Dengan dukungan yang tepat, kamu bisa sembuh, mendapatkan teman, dan menjalani hidup yang kamu inginkan. Jangan ragu untuk mencari bantuan ini demi kesehatan mental dan kebahagiaanmu.

3 minggu yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan