Trauma
Mohon diberikan saran kepada saya. Saya adalah seorang anak bungsu, pada tahun 2007 saya mengalami hal yg sangat tidak baik sehingga membuat saya trauma dengan ibu saya, bertahun2 tidak berhubungan dan tidak komunikasi membuat perlahan lahan rasa sakit itu mereda dan bilang dan akhirnya bisa seperti biasa lagi kepada ibu saya.
Tetapi akhir tahun 2022 ini ibu saya memutuskan untuk tinggal dengan saya, dan beberapa bulan itu saya sangat tersiksa akhirnya puncaknya kami bertengkar hebat, dan saya memutuskan pergi dari rumah, setelah itu trauma saya kembali lagi, setiap membahas ibu saya dan bahkan hanya mendengar suaranya dada saya terasa sesak, perasaan tidak nyaman dan hari saya itu tidak karuan rasanya. Tapi ibu terus menerus menghubungi saya dan saudara saudara saya menyalahkan saya karena hal itu padahal walaupun saya sangat tersiksa seperti ini saya tetap bertanggung jawab kepada ibu, tetap memberikan uang pada ibu.
Tolong saya apa yang harus dilakukan, terimakasih
























Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Menceritakan pengalaman yang tidak menyenangkan memang membutuhkan keberanian yang besar. Dengan menceritakan hal tersebut, berarti secara tidak langsung anda menyadari kondisi yang anda alami, dan menyadari pula kebutuhan akan bantuan tenaga profesional.
Kejadian tidak menyenangkan yang pernah anda alami bisa saja menyebabkan terjadinya trauma psikologis. Seiring berjalannya waktu, terkadang kejadian traumatis tersebut bisa pulih dengan sendirinya. Namun, terkadang juga keadaan traumatis tersebut akan menetap dalam jangka waktu yang lama sehingga mengganggu anda dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Adapun reaksi emosi yang ditampilkan setiap individu terhadap kejadian traumatis berbeda-beda, seperti munculnya rasa cemas berlebihan, sedih, takut, marah, benci, dan sebagainya.
Ketika pikiran akan kejadian traumatis tersebut muncul, maka akan memicu juga munculnya reaksi emosi negatif tersebut sehingga membuat anda merasa tidak nyaman. Pada saat kondisi tersebut terjadi, anda dapat melakukan relaksasi pernapasan sehingga menjadi lebih rileks, tenang dan dapat berpikir jernih kembali. Anda juga dapat mengalihkan pikiran tersbut kepada hal-hal positif yang anda senangi. Selain itu, sebaiknya anda tidak perlu menyalahkan diri sendiri, karena adanya proses penerimaan dapat membantu anda lebih mudah untuk pulih dari kejadian traumatis. Anda juga dapat mencoba mengembangkan kemampuan memaafkan terhadap diri sendiri, lingkungan dan orang lain yang menyebabkan anda mengalami kejadian traumatis tersebut.
Anda dapat menenangkan diri terlebih dahulu, mengelola pikiran dan emosi sehingga anda dapat berpikir secara jernih untuk mengambil langkah selanjutnya. Ajak ibu berdiskusi dan berbicara dari hati ke hati agar bertukar pandangan dan saling mendengarkan sehingga dapat saling memahami. Anda juga dapat sesekali mencoba untuk melihat permasalahan yang terjadi dari sudut pandang lain, sehingga anda lebih terbuka dan lebih siap menghadapi kenyataan yang terjadi. Sampaikan pikiran dan perasaan anda secara asertif tanpa menyakiti orang tua anda.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.
Sebenarnya saya pun bingung mu koment apa mba. Hampir sama dgn masalah yg saya hadapi. Mungkin saya menganjurkan untuk ikhlas menerima keadaan dl. Mau tidak mau tetap kata2 yg menyakitkan kdng terlontar dr mulutnya begitu saja tanpa memahami posisi kita. Saran saya jalani, hibur diri dgn melakukan aktivitas menyenangkan, dekatkan diri dgn agama mungkin itu ladang pahala buat kita supaya pikiran positive jg akan dtng kita gtw hidup kita the next ya seperti apa. Tp pasti ada hikmah. Semoga kita sama2 berjuang dan saling menguatkan.