🔥 Diskusi Menarik

Tiba tiba berubah mengenai perasaan diri

Halo, aku salah satu mahasiswa tingkat akhir dikota x. Aku mulai merasakan ini dari smp sampe sekarang. Aku sering banget ngerasain perubahan perasaan secara tiba tiba, yang tiba tiba pingin nangislah, maleslah, dll. Aku sering merasa kalo aku payah, takut, insecure. Aku juga sering tiba tiba diem aja natap sesuatu tanpa mikirin apa apa, ya walaulun kadang kadang juga mikirin sesuatu sih, tapi lebih sering tanpa mikirin apa apa. Aku anaknya sering banget nangis, dan sering banget memikirkan sesuatu hal sampai berlarut larut. Aku juga orangnya sering overthinking negativethinking sama sesuatu yang belum tentu terjadi. Aku orangnya ga enakan ,ga tegaan sama orang, ga bisa nolak sesuatu. Aku juga orangnya ga percaya diri, sering gugup, pasti sering keringet dingin kalo ditunjuk apa apa. Aku juga ngomongnya kadang muter muter, ga jelas, yang dipikirin apa yang diucapin apa. Jujur aku orangnya susah buat cerita apa yang tak rasain ke orang, bingung mulainya darimana, karna semua orang belum tentu maksud dan paham apa yang sedang tak rasain. Aku kadang kadang benci sama diri aku sendiri yang ginii.

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
14
2

2 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Sering munculnya pikiran bercabang dan mengkhawatirkan sesuatu yang belum terjadi bisa saja menyebabkan hadirnya perasaan cemas yang berlebihan. Pada dasarnya, perasaan cemas sangat wajar dialami oleh setiap individu sebagai bentuk kewaspadaan terhadap sesuatu. Namun, apabila perasaan cemas berlangsung secara berlebihan, terus-menerus, dan tanpa alasan yang kuat, serta dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, maka perlu segera meminta bantuan professional jika sudah tidak dapat diatasi secara mandiri.


Dalam diri individu terjadi proses mental yang saling berkaitan antara pikiran, perasaan, perilaku, dan sensasi tubuh/ fisik. Dengan anda mengelola pikiran yang menyebabkan munculnya kecemasan, secara tidak langsung juga akan meminimalisir keluhan lainnya yang anda alami.


Adapun yang dapat anda lakukan, yaitu relaksasi pernapasan saat ketidaknyamanan tersebut muncul (fokus pada napas masuk dan napas keluar), sehingga anda lebih rileks dan tenang dalam menyikapi yang anda alami. Selanjutnya menuliskan seluruh isi pikiran anda pada kertas secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran tidak hanya menumpuk dalam diri anda. Lalu anda juga dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi kembali pikiran yang sering muncul dengan menanyakan ke diri anda mengenai pikiran tersebut “apakah hal yang dikhawatirkan didukung oleh fakta sehingga perlu dipikirkan secara berlebihan atau hanya kekhawatiran tanpa alasan yang jelas?”, sehingga anda dapat melihat secara objektif sumber pikiran anda. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional.

Selain itu, anda tetap terkoneksi dengan sekitar agar tidak merasa sendiri.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.


1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Berdasarkan deskripsi yang Anda berikan, terdapat beberapa kemungkinan yang dapat menjadi penyebab perubahan perasaan dan perasaan negatif yang Anda alami.
  1. Gangguan Kesehatan Mental: Gejala yang Anda alami, seperti perubahan perasaan yang tiba-tiba, perasaan takut, insecure, overthinking, dan kesulitan dalam percaya diri, dapat mengindikasikan adanya gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, atau gangguan kepribadian. Penting untuk berkonsultasi dengan seorang profesional kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater, untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan perawatan yang sesuai.

  2. Stres dan Tekanan: Tingkat stres yang tinggi dan tekanan dalam kehidupan sehari-hari, seperti tuntutan akademik, tekanan sosial, atau perasaan tidak nyaman dengan diri sendiri, dapat mempengaruhi perasaan dan kesejahteraan mental. Mengelola stres dengan baik dan mencari cara untuk mengurangi tekanan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan emosional Anda.

  3. Rendahnya Dukungan Sosial: Merasa sulit untuk berbagi perasaan dan pengalaman dengan orang lain dapat membuat Anda merasa sendirian dan tidak dipahami. Mencari dukungan sosial dari teman, keluarga, atau bahkan melalui kelompok dukungan dapat membantu Anda merasa didengar dan mendapatkan perspektif yang berbeda.

  4. Rendahnya Percaya Diri: Rendahnya percaya diri dan perasaan tidak enak atau gugup dalam situasi sosial adalah hal yang umum, tetapi jika hal ini mengganggu kehidupan sehari-hari Anda, mungkin perlu untuk mengatasi masalah ini. Terapi kognitif perilaku atau terapi lainnya dapat membantu Anda membangun kepercayaan diri dan mengatasi kecemasan sosial.

Saya sangat mendorong Anda untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental yang dapat memberikan penilaian dan perawatan yang tepat sesuai dengan kebutuhan Anda. Mereka akan dapat membantu Anda memahami dan mengatasi perasaan negatif yang Anda alami. Jangan ragu untuk berbicara dengan orang-orang terdekat Anda tentang apa yang Anda rasakan, mereka mungkin dapat memberikan dukungan dan pemahaman yang Anda butuhkan.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan