🔥 Diskusi Menarik

Takut mendengar suara atau bertemu orang

Dok, saya punya sahabat kamar kami di kos sebelahan jadi kami sering kemana mana bersama, bahkan saat sedang tidak bersama kali selalu berkomunikasi lewat wa walaupun hanya chat sepele seperti menanyakan mau makan apa atau bercerita kalau sedang mengantuk. Tetapi setelah kami pindah kamar kos yang menjadi kamar kami berjauhan menjadi jarang bareng hingga akhirnya 2 bulan lalu kami bertengkar hebat. Awalnya saya sering menemui atau mengechat tapi tanggapan dia sangat cuek kadang malah dengan wajah sebal. Awalnya juga saya tidak nafsu makan, tidak mau melakukan kegiatan apapun hanya menangis. Tapi sekarang saya sudah mending tetapi saya sekarang malah menghindari dari dia karena saya takut bertemu dengannya atau bahkan hanya mendengar suaranya saja saya pasti langsung pergi. Terkadang jika ada orang yang bercerita tentang dia ke saya, saya langsung merasa sedih. Itu kenapa yah dok? Saya harus bagaimana Karena saya sudah 2 kali ke psikolog tapi belum sembuh sembuh

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
16
2

2 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Ketika berbicara mengenai kesehatan mental, maka tidak terlepas dari kondisi lingkungan di mana seseorang berada. Diri pribadi seseorang dan lingkungan akan saling terikat dan saling mempengaruhi. Dengan demikian, diperlukan evaluasi dan introspeksi diri terhadap kondisi yang terjadi di lingkungan sekitar.


Apapun kondisi anda saat ini, anda tetap berharga dengan segala kelebihan dan kelemahan yang dimiliki. Anda hanya perlu fokus pada diri anda, mengenali dan mengeksplor kelebihan anda, dan menerima kekurangan menjadi bagian dari diri anda, serta memahami kebutuhan diri anda sendiri. Dengan demikian, anda dapat menjadi versi terbaik dari diri anda, dan juga bisa berguna untuk orang di sekitar anda. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengendalikan hal yang dapat dikontrol, seperti mengendalikan respon (pikiran, perasaan, perilaku, dan sebagainya) terhadap stimulus/ kondisi yang tidak menyenangkan yang anda peroleh dari lingkungan.


Adapun terkait kondisi yang anda alami, anda dapat memulai dengan menyampaikan secara asertif mengenai perasaan tidak nyaman yang anda alami atas perilaku dia, agar mengetahui keadaan anda. Mencoba untuk berbicara dari hati ke hati, serta saling mendengarkan tanpa menghakimi. Temukan lingkungan yang baru yang membuat anda lebih merasa dihargai. Anda tidak perlu menunggu ajakan tetapi anda dapat berinisiatif juga untuk mengajak.


Dengan menyadari kondisi diri anda saat ini merupakan langkah awal yang baik untuk dilakukan. Anda dapat mengidentifikasi permasalahan anda melalui menulis jurnal harian secara berkala sehingga anda lebih mengenali diri anda dan permasalahan yang dialami, serta sebagai media katarsis. Anda juga dapat menemukan aktivitas produktif dan menyenangkan yang dapat mengalihkan pikiran negative anda. Kemudian anda dapat mengaplikasikan pola hidup sehat, misalnya berolahraga, mengatur pola tidur, konsumsi makanan bergizi, dan sebagainya. Jika dirasa belum maksimal, anda tidak perlu ragu mencari bantuan professional (psikolog) sehingga kondisi anda segera tertangani dengan tepat. Semoga membantu ya

1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Berdasarkan deskripsi yang Anda berikan, mungkin Anda mengalami gejala sosial anxiety atau gangguan kecemasan sosial. Hal ini dapat menyebabkan ketakutan atau kecemasan yang berlebihan dalam situasi sosial, seperti bertemu dengan orang atau berbicara di depan umum. Gejala yang mungkin terjadi antara lain menghindari situasi sosial, merasa gugup atau cemas, berkeringat, gemetar, atau sulit bernafas.

Saya sarankan Anda untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater yang berpengalaman dalam menangani gangguan kecemasan. Terapi kognitif perilaku atau obat-obatan tertentu dapat membantu mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup Anda. Selain itu, Anda juga dapat mencoba teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga untuk membantu mengurangi kecemasan.

Namun, saya juga ingin menekankan bahwa proses penyembuhan tidak selalu instan dan membutuhkan waktu yang berbeda-beda untuk setiap orang. Jangan menyerah dan teruslah mencari bantuan profesional yang tepat untuk Anda. Semoga Anda segera merasa lebih baik.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan