Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaSulit ereksi
Halo dok, saya usia 28 tahun, saya melakukan hubungan intim namun ereksi saya tidak berlangsung lama dan mr p loyo meskipun sudah mendapatkan rangsangan, mohon masukannya dok
0 komentar
Terbaru
Halo, terima kasih atas pertanyaannya.
Impotensi bagi sebagian kalangan juga dikenal dengan istilah impoten atau disfungsi ereksi. Impotensi adalah kondisi ketika pria tidak memiliki kemampuan untuk mencapai dan mempertahankan ereksi penis yang cukup untuk mendapatkan kepuasan seksual. Disfungsi ereksi bisa menjadi tanda masalah kesehatan lain yang kemungkinan membutuhkan perawatan medis tertentu, termasuk risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Masalah kesuburan atau infertilitas pada pria dapat terjadi karena adanya faktor-faktor tertentu, misalnya ketika kepuasan seksual menurun yang memicu beban psikologis. Hal inilah yang menjadikan impotensi dan infertilitas saling berhubungan. Salah satu gejala infertilitas adalah ketika pria punya masalah fungsi seksual, termasuk disfungsi ereksi.
Tanda dan gejala impotensi :
- mengalami ereksi kadang-kadang, tapi tidak setiap kali anda ingin berhubungan seks,
- bisa ereksi, tapi tidak bertahan cukup lama untuk mendapatkan kepuasan seks, atau
- tidak bisa ereksi kapan saja.
Segera temui dokter jika Anda mengalami kondisi, seperti:
- khawatir tentang ereksi atau pengalaman masalah seksual lainnya, termasuk impotensi, ejakulasi dini, atau telat ejakulasi,
- menderita kondisi komorbid, termasuk diabetes, penyakit jantung, atau kondisi kesehatan lainnya yang terkait dengan impotensi, serta
- menderita gejala-gejala lain bersamaan dengan impotensi.
Terdapat cukup banyak kasus impotensi yang disebabkan oleh penyakit fisik, meliputi:
- penyakit jantung dan penyempitan pembuluh darah,
- diabetes,
- tekanan darah tinggi,
- kolesterol tinggi,
- obesitas dan sindrom metabolik,
- penyakit Parkinson,
- gangguan hormonal, termasuk kondisi tiroid dan defisiensi testosteron,
- kelainan struktural atau anatomi penis, seperti penyakit Peyronie,
- perawatan untuk penyakit prostat,
- komplikasi bedah,
- cedera pada daerah panggul atau sumsum tulang belakang, dan
- terapi radiasi ke daerah panggul.
Beberapa hal yang dapat menjadi penyebab psikologis terjadinya impotensi, antara lain:
- merasa bersalah,
- stres,
- takut akan keintiman,
- depresi,
- kecemasan berat, dan
- masalah hubungan dengan pasangan
Berikut ini adalah pilihan cara mengobati impotensi yang disarankan :
1. Obat minum (Dokter dapat memberikan resep obat-obatan untuk mengobati impotensi. Obat umum meliputi sildenafil(Viagra), vardenafil(Levitra, Staxyn), tadalafil(Cialis), dan avanafil(Stendra). Jika kesehatan Anda secara umum baik, dokter mungkin meresepkan salah satu obat-obatan ini. Semua obat tersebut bekerja dengan meningkatkan aliran darah ke penis. Namun, efek obat ini tidak bisa membuat ereksi otomatis. Anda tetap perlu mendapatkan rangsangan seksual untuk merasakan efeknya dalam menangani gangguan ini)
2. Perangkat vakum (Jika terapi obat tidak berhasil, dokter mungkin dapat mengobati dengan menggunakan alat tabung vakum penis yang dirancang khusus)
3. Terapi suntik (Jika tidak terjadi perubahan, dokter akan menganjurkan Anda untuk terapi suntik. Perawatan ini menggunakan obat yang disuntikkan, seperti alprostadil, papaverine, dan phentolamine. Terapi suntik dokter lakukan dengan menyuntikkan obat ke sisi badan penis (intracavernosal) dengan jarum yang sangat halus untuk membantu melebarkan pembuluh darah penis. Adapun semua pengobatan dengan terapi suntik dapat menimbulkan efek samping, seperti hematoma, fibrosis penis, dan penis ereksi berkepanjangan (priapismus). Pengobatan ini Anda lakukan dengan menempatkan penis ke dalam tabung yang terhubung ke pompa. Hal ini membantu mengalirkan darah dan membuat penis lebih besar dan kencang)
4. Low-intensity extracorporeal shock wave therapy (LI-ESWT) -> Terapi LI-ESWT merupakan terapi baru untuk mengobati disfungsi ereksi. Terapi ini bertujuan memulihkan mekanisme ereksi, sehingga penis bisa ereksi alami atau spontan kembali. Dalam pengobatan disfungsi ereksi, dokter akan menggunakan perangkat gelombang kejut dengan intensitas rendah pada batang penis. Hal ini akan memicu efek angiogenesis atau proses pembentukan pembuluh darah baru, yang memungkinkan darah mengalir lebih ke penis dan menimbulkan ereksi)
5. Terapi hormon testosteron (apabila pasien memiliki kadar hormon rendah yang mana terapi ini dapat membantu meningkatkan suasana hati dan gairah seksual)
6. Perawatan bedah (merupakan sebuah prosedur operasi dengan menggunakan implan penis)
Namun ada baiknya anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis andrologi untuk penanganan lebih lanjut.
Sekian dan Terima Kasih.
Halo, terima kasih atas pertanyaannya.
Impotensi bagi sebagian kalangan juga dikenal dengan istilah impoten atau disfungsi ereksi. Impotensi adalah kondisi ketika pria tidak memiliki kemampuan untuk mencapai dan mempertahankan ereksi penis yang cukup untuk mendapatkan kepuasan seksual. Disfungsi ereksi bisa menjadi tanda masalah kesehatan lain yang kemungkinan membutuhkan perawatan medis tertentu, termasuk risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Masalah kesuburan atau infertilitas pada pria dapat terjadi karena adanya faktor-faktor tertentu, misalnya ketika kepuasan seksual menurun yang memicu beban psikologis. Hal inilah yang menjadikan impotensi dan infertilitas saling berhubungan. Salah satu gejala infertilitas adalah ketika pria punya masalah fungsi seksual, termasuk disfungsi ereksi.
Tanda dan gejala impotensi :
- mengalami ereksi kadang-kadang, tapi tidak setiap kali anda ingin berhubungan seks,
- bisa ereksi, tapi tidak bertahan cukup lama untuk mendapatkan kepuasan seks, atau
- tidak bisa ereksi kapan saja.
Segera temui dokter jika Anda mengalami kondisi, seperti:
- khawatir tentang ereksi atau pengalaman masalah seksual lainnya, termasuk impotensi, ejakulasi dini, atau telat ejakulasi,
- menderita kondisi komorbid, termasuk diabetes, penyakit jantung, atau kondisi kesehatan lainnya yang terkait dengan impotensi, serta
- menderita gejala-gejala lain bersamaan dengan impotensi.
Terdapat cukup banyak kasus impotensi yang disebabkan oleh penyakit fisik, meliputi:
- penyakit jantung dan penyempitan pembuluh darah,
- diabetes,
- tekanan darah tinggi,
- kolesterol tinggi,
- obesitas dan sindrom metabolik,
- penyakit Parkinson,
- gangguan hormonal, termasuk kondisi tiroid dan defisiensi testosteron,
- kelainan struktural atau anatomi penis, seperti penyakit Peyronie,
- perawatan untuk penyakit prostat,
- komplikasi bedah,
- cedera pada daerah panggul atau sumsum tulang belakang, dan
- terapi radiasi ke daerah panggul.
Beberapa hal yang dapat menjadi penyebab psikologis terjadinya impotensi, antara lain:
- merasa bersalah,
- stres,
- takut akan keintiman,
- depresi,
- kecemasan berat, dan
- masalah hubungan dengan pasangan
Berikut ini adalah pilihan cara mengobati impotensi yang disarankan :
1. Obat minum (Dokter dapat memberikan resep obat-obatan untuk mengobati impotensi. Obat umum meliputi sildenafil (Viagra), vardenafil (Levitra, Staxyn), tadalafil (Cialis), dan avanafil (Stendra). Jika kesehatan Anda secara umum baik, dokter mungkin meresepkan salah satu obat-obatan ini. Semua obat tersebut bekerja dengan meningkatkan aliran darah ke penis. Namun, efek obat ini tidak bisa membuat ereksi otomatis. Anda tetap perlu mendapatkan rangsangan seksual untuk merasakan efeknya dalam menangani gangguan ini)
2. Perangkat vakum (Jika terapi obat tidak berhasil, dokter mungkin dapat mengobati dengan menggunakan alat tabung vakum penis yang dirancang khusus)
3. Terapi suntik (Jika tidak terjadi perubahan, dokter akan menganjurkan Anda untuk terapi suntik. Perawatan ini menggunakan obat yang disuntikkan, seperti alprostadil, papaverine, dan phentolamine. Terapi suntik dokter lakukan dengan menyuntikkan obat ke sisi badan penis (intracavernosal) dengan jarum yang sangat halus untuk membantu melebarkan pembuluh darah penis. Adapun semua pengobatan dengan terapi suntik dapat menimbulkan efek samping, seperti hematoma, fibrosis penis, dan penis ereksi berkepanjangan (priapismus). Pengobatan ini Anda lakukan dengan menempatkan penis ke dalam tabung yang terhubung ke pompa. Hal ini membantu mengalirkan darah dan membuat penis lebih besar dan kencang)
4. Low-intensity extracorporeal shock wave therapy (LI-ESWT) -> Terapi LI-ESWT merupakan terapi baru untuk mengobati disfungsi ereksi. Terapi ini bertujuan memulihkan mekanisme ereksi, sehingga penis bisa ereksi alami atau spontan kembali. Dalam pengobatan disfungsi ereksi, dokter akan menggunakan perangkat gelombang kejut dengan intensitas rendah pada batang penis. Hal ini akan memicu efek angiogenesis atau proses pembentukan pembuluh darah baru, yang memungkinkan darah mengalir lebih ke penis dan menimbulkan ereksi)
5. Terapi hormon testosteron (apabila pasien memiliki kadar hormon rendah yang mana terapi ini dapat membantu meningkatkan suasana hati dan gairah seksual)
6. Perawatan bedah (merupakan sebuah prosedur operasi dengan menggunakan implan penis)
Namun ada baiknya anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis andrologi untuk penanganan lebih lanjut.
Sekian dan Terima Kasih.
Halo, terima kasih atas pertanyaannya.
Impotensi bagi sebagian kalangan juga dikenal dengan istilah impoten atau disfungsi ereksi. Impotensi adalah kondisi ketika pria tidak memiliki kemampuan untuk mencapai dan mempertahankan ereksi penis yang cukup untuk mendapatkan kepuasan seksual. Disfungsi ereksi bisa menjadi tanda masalah kesehatan lain yang kemungkinan membutuhkan perawatan medis tertentu, termasuk risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Masalah kesuburan atau infertilitas pada pria dapat terjadi karena adanya faktor-faktor tertentu, misalnya ketika kepuasan seksual menurun yang memicu beban psikologis. Hal inilah yang menjadikan impotensi dan infertilitas saling berhubungan. Salah satu gejala infertilitas adalah ketika pria punya masalah fungsi seksual, termasuk disfungsi ereksi.
Tanda dan gejala impotensi :
- mengalami ereksi kadang-kadang, tapi tidak setiap kali anda ingin berhubungan seks,
- bisa ereksi, tapi tidak bertahan cukup lama untuk mendapatkan kepuasan seks, atau
- tidak bisa ereksi kapan saja.
Segera temui dokter jika Anda mengalami kondisi, seperti:
- khawatir tentang ereksi atau pengalaman masalah seksual lainnya, termasuk impotensi, ejakulasi dini, atau telat ejakulasi,
- menderita kondisi komorbid, termasuk diabetes, penyakit jantung, atau kondisi kesehatan lainnya yang terkait dengan impotensi, serta
- menderita gejala-gejala lain bersamaan dengan impotensi.
Terdapat cukup banyak kasus impotensi yang disebabkan oleh penyakit fisik, meliputi:
- penyakit jantung dan penyempitan pembuluh darah,
- diabetes,
- tekanan darah tinggi,
- kolesterol tinggi,
- obesitas dan sindrom metabolik,
- penyakit Parkinson,
- gangguan hormonal, termasuk kondisi tiroid dan defisiensi testosteron,
- kelainan struktural atau anatomi penis, seperti penyakit Peyronie,
- perawatan untuk penyakit prostat,
- komplikasi bedah,
- cedera pada daerah panggul atau sumsum tulang belakang, dan
- terapi radiasi ke daerah panggul.
Beberapa hal yang dapat menjadi penyebab psikologis terjadinya impotensi, antara lain:
- merasa bersalah,
- stres,
- takut akan keintiman,
- depresi,
- kecemasan berat, dan
- masalah hubungan dengan pasangan
Berikut ini adalah pilihan cara mengobati impotensi yang disarankan :
1. Obat minum (Dokter dapat memberikan resep obat-obatan untuk mengobati impotensi. Obat umum meliputi sildenafil (Viagra), vardenafil (Levitra, Staxyn), tadalafil (Cialis), dan avanafil (Stendra). Jika kesehatan Anda secara umum baik, dokter mungkin meresepkan salah satu obat-obatan ini. Semua obat tersebut bekerja dengan meningkatkan aliran darah ke penis. Namun, efek obat ini tidak bisa membuat ereksi otomatis. Anda tetap perlu mendapatkan rangsangan seksual untuk merasakan efeknya dalam menangani gangguan ini)
2. Perangkat vakum (Jika terapi obat tidak berhasil, dokter mungkin dapat mengobati dengan menggunakan alat tabung vakum penis yang dirancang khusus)
3. Terapi suntik (Jika tidak terjadi perubahan, dokter akan menganjurkan Anda untuk terapi suntik. Perawatan ini menggunakan obat yang disuntikkan, seperti alprostadil, papaverine, dan phentolamine. Terapi suntik dokter lakukan dengan menyuntikkan obat ke sisi badan penis (intracavernosal) dengan jarum yang sangat halus untuk membantu melebarkan pembuluh darah penis. Adapun semua pengobatan dengan terapi suntik dapat menimbulkan efek samping, seperti hematoma, fibrosis penis, dan penis ereksi berkepanjangan (priapismus). Pengobatan ini Anda lakukan dengan menempatkan penis ke dalam tabung yang terhubung ke pompa. Hal ini membantu mengalirkan darah dan membuat penis lebih besar dan kencang)
4. Low-intensity extracorporeal shock wave therapy (LI-ESWT) -> Terapi LI-ESWT merupakan terapi baru untuk mengobati disfungsi ereksi. Terapi ini bertujuan memulihkan mekanisme ereksi, sehingga penis bisa ereksi alami atau spontan kembali. Dalam pengobatan disfungsi ereksi, dokter akan menggunakan perangkat gelombang kejut dengan intensitas rendah pada batang penis. Hal ini akan memicu efek angiogenesis atau proses pembentukan pembuluh darah baru, yang memungkinkan darah mengalir lebih ke penis dan menimbulkan ereksi)
5. Terapi hormon testosteron (apabila pasien memiliki kadar hormon rendah yang mana terapi ini dapat membantu meningkatkan suasana hati dan gairah seksual)
6. Perawatan bedah (merupakan sebuah prosedur operasi dengan menggunakan implan penis)
Namun ada baiknya anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis andrologi untuk penanganan lebih lanjut.
Sekian dan Terima Kasih.