Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaSeseorang yang introvert
Saya mau tanya apakah seorang yang mempunyai sifat introvert bisa sembuh ?
Saya tidak suka keramaian, bahkan saya jarang berkomunikasi dengan kerabat, tetangga ,saya juga tidak pandai mengawali berbicara kpd orang orang sekitar sempet saya berfikir saya capek,lelah dengan keadaan sampai" berfikir mengakhiri hidup saya .mau bercerita kpd teman ,teman saya semua sudah berkeluarga.saya malu untuk bercerita
Bagaimana cara mengatasi nya ya dok ?
1 komentar
Terbaru
Halo Alfia Oktavia, terima kasih untuk pertanyaannya.
Seseorang dengan kecenderungan introvert akan merespon dunia di sekitarnya dengan lebih internal (berasal dari dalam diri). Bukan berarti tidak tertarik untuk bersosialisasi dengan lingkungannya, atau antisosial, atau pemalu dan sebagainya. Namun, sebagai makhluk sosial, ia akan tetap memiliki kebutuhan sosial. Introvert juga bukan merupakan gangguan/ masalah psikologis, tetapi introvert merupakan pola kepribadian yang dimiliki oleh individu. Dengan kata lain, introvert berbeda dengan gangguan kecemasan sosial.
Perlu diketahui bahwa dalam diri individu terjadi proses mental yang saling berkaitan antara pikiran, perasaan, perilaku, dan sensasi tubuh/ fisik. Pada saat seseorang menghadapi situasi/ kondisi, maka akan terjadi proses berpikir, yang kemudian mempengaruhi munculnya emosi (seperti cemas/ takut/ marah, dsb), yang disertai dengan terjadi perubahan sensasi tubuh/ kondisi fisik (seperti gemetar/ mudah berkeringat/ dada terasa sesak, dsb) dan termanifestasi ke dalam bentuk perilaku (menarik diri/ menghindari keramaian, dsb).
Dengan demikian, anda perlu memperbanyak waktu berdialog dengan diri sendiri sehingga mengenali pemicu dan situasi yang menyebabkan emosi anda berubah, serta kenali juga pikiran yang muncul saat itu. Terkadang pikiran kita memikirkan berbagai hal yang seolah-olah yang dialami lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi.
Dengan mengenali situasi/ kondisi pemicunya, maka anda menjadi lebih mudah untuk mengantisipasi kondisi tersebut, misalnya saja anda membawa air minum saat berada di kemaraian agar anda menjadi lebih tenang. Kemudian anda dapat melakukan relaksasi pernapasan (fokus pada napas masuk dan napas keluar) saat anda merasakan hal tersebut sampai anda merasa tenang dan rileks kembali, serta membantu anda untuk kembali fokus. Tanyakan pula pada diri anda, apakah terdapat perasaan cemas yang hadir atau terdapat emosi lainnya. Jika lebih dominan emosi cemas yang hadir, maka bisa jadi mengarah kepada gangguan kecemasan. Namun, ada baiknya anda memeriksakan diri secara langsung ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah, agar mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai kondisi anda dan langkah selanjutnya yang dapat dilakukan. Semoga membantu ya