Sering merasa sakit dan was2

Halo kawan..

aku ibu rumah tangga.. entah beberapa bulan ini.. aku merasa sering sakit2an.. “merasa”

jadi takut kena kangker payudara.. sampe ke dokter buat periksa..

terus perut nyeri takut kena kangker rahim akhirnya papsmear..

yang terakhir entah kepala ini agak vertigo terus2an..


belum lagi masalah anak.. takut ada apa2 dengan anak2..


yang terakhir waktu kepala skait berat kena vertigo.. trus belum kunjung sembuh aku cek lengkap dan kolesterol saya tinggi 218.. dan sudah 2 minggu sebenarnya sdh ringan.. sudah ke dokter 2 x.. tapi kenapa sering was2.. sekarang bb saya turun dari 53 ke 50..

ketakutan terus melanda saya..

sampe tidak nafsu makan.. takut kena tumor otak lah.. atau yang lain2..


sudah berusaha mengaji.. dzikir, sholawat dll..

tapi perasaan was2 sering menghantui..


saya harus bagaimana?

sedang suami sudah menganggap istrinya wes biasa ketakutan seperti ini.. rasanya mau menangis..

tapi dengan siapa..


apakah saya harus periksa lagi kepala ini?

atau saya harus melawan rasa was2 saya dengan konsul paikiater atau psikolog?


saya harus bagaimana?


Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
29
4
1

1 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Saya dapat memahami kekhawatiran dan ketakutan anda, tentu berat rasanya menjalani keseharian dengan kondisi yang demikian. Sering munculnya pikiran bercabang dan mengkhawatirkan sesuatu bisa saja menyebabkan hadirnya perasaan cemas yang berlebihan. Pada dasarnya, perasaan cemas sangat wajar dialami oleh setiap individu sebagai bentuk kewaspadaan terhadap sesuatu. Namun, apabila perasaan cemas berlangsung secara berlebihan, terus-menerus, dan tanpa alasan yang kuat, serta dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, maka perlu segera meminta bantuan professional jika sudah tidak dapat diatasi secara mandiri.


Berdasarkan keluhan yang anda ceritakan, gejala tersebut mengarah pada Hipokondria atau Hipokondriasis, di mana hal ini termasuk dalam kategori Gangguan Kecemasan yang penderitanya mempercayai bahwa dirinya memiliki penyakit serius dan mengancam nyawa, padahal jika diperiksa secara medis penyakit yang dikhawatirkan tersebut bahkan tidak ada sama sekali. Dengan demikian, ada baiknya anda segera memeriksakan diri ke psikolog/ psikiater agar mendapatkan penanganan yang sesuai.


Dalam diri individu terjadi proses mental yang saling berkaitan antara pikiran, perasaan, perilaku, dan sensasi tubuh/ fisik. Pada saat seseorang menghadapi suatu situasi/ kondisi, maka akan terjadi proses berpikir, yang kemudian mempengaruhi munculnya emosi (seperti: cemas/ takut/ khawatir, dsb), yang disertai dengan terjadi perubahan sensasi tubuh/ kondisi fisik (seperti: meningkatnya asam lambung/ sakit kepala/ napas pendek/ dada terasa sesak/ pundak tegang/ gangguan pencernaan/ dsb), dan termanifestasi ke dalam bentuk perilaku (seperti: menangis/ mengganggu pola tidur/ mengganggu pola makan/ menarik diri dari sekitar/ dsb). Dengan anda mengenali dan mengelola pikiran yang menyebabkan munculnya kecemasan, secara tidak langsung juga akan meminimalisir keluhan lainnya yang anda alami.


Adapun yang dapat anda lakukan, yaitu menuliskan seluruh isi pikiran anda pada kertas secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran tidak hanya menumpuk dalam diri anda. Lalu anda juga dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi kembali pikiran yang sering muncul dengan menanyakan ke diri anda mengenai pikiran tersebut “apakah hal yang dikhawatirkan didukung oleh fakta sehingga perlu dipikirkan secara berlebihan atau hanya kekhawatiran tanpa alasan yang jelas?”, sehingga anda dapat melihat secara objektif sumber pikiran anda. Terkadang pikiran muncul secara otomatis memikirkan hal seolah-olah lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional.


Upaya yang anda lakukan berupa mengaji, dzikir, sholawat, berdoa, dll tetap dilanjutkan agar anda lebih tenang. Lakukan relaksasi pernapasan saat ketidaknyamanan tersebut muncul (fokus pada napas masuk dan napas keluar), sehingga anda lebih rileks dan tenang dalam menyikapi yang anda alami. Dengan mempertahankan kebiasaan merespon sesuatu dengan berpikir ketakutan akan hal yang belum terjadi, maka kebiasaan tersebut akan bertahan dan intensitasnya bisa saja meningkat sehingga mempengaruhi konsentrasi, performa dan kondisi fisik anda, serta kehidupan sehari-hari anda lainnya. Selain itu, anda tetap terkoneksi dengan sekitar agar tidak merasa sendiri serta sampaikan pikiran dan perasaan anda kepada kerabat terdekat yang anda percaya sehingga membantu mengevaluasi pikiran yang mengganggu.


Semoga membantu ya, salam sehat

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan