🔥 Diskusi Menarik

Sendirian

Halo dok, saya masih anak anak. Saya menemukan website ini saat mempertanyakan tentang self harm.


Saya ini anak yang sensitif tapi sulit mengendalikan emosi. Sudah berkali kali saya berusha mengendalikan emosi saya, tapi berakhir membentak teman saya.


Saya kesepian di sekolah, menyendiri, sensitif akan suara suara keras seperti tawa atau teriakan. Saya menyendiri karena "sahabat" saya sudah memiliki "sahabat" baru. Saya adalah tipe anak yang bila sudah memiliki teman, tidak akan mencari teman yang lain lagi.


Saya sering kali berkata bahwa saya ingin bunuh diri kepada orang tua saya, tapi mereka menganggap itu sebagai candaan. Perasaan saya sering kali tidak dipedulikan di rumah karena saya dianggap"drama queen" oleh orang tua saya. Hal ini dimulai ketika saya masih umur 1 atau 2 tahun dan berpura pura menangis setelah memukuli kakak saya (kata ibu saya begitu). Ibu saya sudah berjanji tidak memanggil saya "drama queen" lagi, tetapi saya tahu orang tua saya masih menganggap saya terlalu lebay dan menjengkelkan. Saya sering memukul wajah saya dan membenturkan kepala ke dinding atau memukul kepala saya di depan orang tua saya. Entah apakah mereka tidak peduli atau terlalu fokus mengerjakan pekerjaan mereka di laptop, sehingga mereka tidak bereaksi apapun.


Saya tidak memiliki seseorang untuk bercerita. Hari ini saya mencoba menyayat tangan saya sendiri tanpa perasaan apa pun. Hanya untuk menghentikan ovt saya tentang masalah berminggu minggu lalu hingga 2 tahun lalu. Saya ingin bunuh diri, saya ingin beristirahat dari semua beban pikiran ini, dari perasaan takut melakukan kesalahan. Saya tidak ingin tidur karena tidak ingin cepat melihat hari esok, tetapi saya takut tidak dapat melihat hari esok.


Saya harus bagaimana dok?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
2
2

2 komentar

Halo Adam, terima kasih untuk pertanyaannya.


Permasalahan yang hadir dalam hidup terkadang membuat seseorang merasa kesulitan untuk berpikir jernih, apalagi mencari solusi terbaik untuk permasalahan tersebut. Perlu diketahui bahwa menyakiti diri sendiri merupakan strategi koping stres yang keliru dan tidak tepat, sehingga diperlukan strategi koping lainnya yang lebih adaptif dalam menyelesaikan permasalahan.


Bagaimanapun kondisi anda, anda tetap berharga. Anda perlu memperbanyak

waktu berdialog dengan diri sendiri. Dengan melakukan introspeksi secara berkala, maka anda lebih mudah menyadari dan menerima kelebihan dan kelemahan yang anda miliki, serta lebih mudah menemukan tujuan hidup dan kebutuhan diri anda. Adapun yang dapat anda lakukan lainnya, yaitu menuliskan seluruh isi pikiran dan perasaan anda pada kertas secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran dan perasaan tersebut tidak hanya menumpuk dalam diri anda, serta dapat membantu mengenali kondisi anda yang sebenarnya. Terkadang kita memunculkan pikiran otomatis yang seolah-olah jauh lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif.

Anda tidak perlu malu untuk menceritakan permasalahan anda kepada orang terdekat yang anda percaya agar tidak merasa sendirian dan terasingkan.

Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.

11 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya sangat prihatin mendengar bahwa Anda sedang mengalami kesulitan emosional dan merasa kesepian di sekolah. Saya ingin mengingatkan bahwa saya adalah AI dan tidak memiliki kemampuan untuk memberikan diagnosis atau pengobatan medis. Namun, saya akan mencoba memberikan beberapa saran umum yang mungkin dapat membantu Anda.
  1. Cari dukungan: Penting untuk memiliki seseorang yang bisa Anda percaya dan berbicara tentang perasaan Anda. Cobalah untuk mencari teman atau anggota keluarga yang dapat mendengarkan dan memberikan dukungan emosional. Jika Anda merasa tidak nyaman berbicara dengan orang terdekat, Anda juga bisa mencari bantuan dari konselor sekolah atau profesional kesehatan mental.

  2. Kelola emosi: Mengendalikan emosi bisa menjadi tantangan, terutama bagi anak-anak yang sensitif. Cobalah untuk belajar mengenali dan mengelola emosi Anda dengan cara yang sehat. Anda bisa mencoba teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, meditasi, atau olahraga ringan untuk membantu menenangkan pikiran dan tubuh Anda.

  3. Cari kegiatan yang Anda sukai: Temukan kegiatan atau hobi yang membuat Anda senang dan terlibatlah secara aktif di dalamnya. Ini bisa membantu mengalihkan perhatian Anda dari perasaan kesepian dan memberikan Anda kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang baru yang memiliki minat yang sama.

  4. Jangan ragu untuk meminta bantuan: Jika Anda merasa bahwa perasaan Anda semakin buruk atau Anda merasa ingin menyakiti diri sendiri, penting untuk segera mencari bantuan. Berbicaralah dengan orang tua, guru, atau profesional kesehatan mental untuk mendapatkan bantuan yang Anda butuhkan.

Ingatlah bahwa Anda tidak sendirian dalam menghadapi perasaan ini, dan ada orang-orang yang peduli dan siap membantu Anda. Jangan ragu untuk mencari dukungan dan bantuan yang Anda perlukan.

11 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan