Saya pengen cerita sedikit siapa tau dokter bisa kasih saran. Maaf kalo sebelumnya ceritanya panjang

Saya punya pacar, kita udah berjalan 3 tahun ini. Ini cerita mulai di tahun kedua kami pacaran. Ketika itu saya lagi mondok, nah ada seorang ustad yg mengajar saya ingin mengajak saya ke hubungan yg serius (menikah) disitu kita deket dan ada komunikasi. Karena pikiran saya sempet bingung, pacar saya seumuran otomatis yg dipikir nanti ke depan gimana kalo sama seumuran. Kalo sama yg lebih tua kan sudah mapan. Tapi karena ada beberapa hal saya harus menolak lamaran ustad tsb. Disitu saya ga bilang ke pacar saya, diam² tau lah dia. Dia nyebut saya selingkuh, ya saya iya in karena saya memang salah. Terus selang sebulan kalo ga salah, malem saya ga bisa tidur. Iseng saya buka google foto dia, eh disaat saya dekat sama si ustad dia juga dekat sama perempuan lain. Saya liat rekaman layar vcs dia sama si perempuan, sakit? Pasti, soalnya saya sayang dia. Dia bilang kalo disuruh temannya buat manfaatin nih cewek buat vcs. Cuma saya yg plinplan. Sakitnya kebawa sampe ospek, dan saya cinlok di ospek itu sama orang lain. Plinplan lagi hehe. Ya saya akui saya salah, saya cari orang yg sempurna. Tapi dari kesalahan itu kita belajar buat tidak mengulangi kesalahan yg sama. Sekarang perkara itu semua, saya jadi khawatir kalo dia lagi kumpul sama temennya. Kita pernah ada masalah, dia ngerasa aku kekang gitu dok padahal saya ga kekang dia,cuma kadang pas waktu sama saya dia ga ikut nongkrong temennya. Terus kadang pas nongkrong saya selalu bilang kalo udah jam 12 malam pulang tidur besok kuliah. Sampe dia bilang kalo ada temennya yg ngomong "ga bosen ta chatan padahal pacaran udah bertahun-tahun".padahal dlm hubungan komunikasi penting kan dok? Dari yg vcs disuruh temannya trs ngomong gini, kan saya mikirnya ternyata temennya nakal ya ga dukung hubungan saya sama pacar saya. Trs iya satu lagi karena emang basic aku pondok ya, jadi pakaian aku gamis² trs ada temennya yg nyeletuk " Kenapa sih pacarmu kok selalu gamisan" Body shaming bgt jadi ketika mereka kumpul2 bareng pacarnya saya malu mau ikut soalnya juga tau diri:(. Kadang saya ngeraba diri saya lagi, apa yg kurang saya pengen jadi lebih baik lagi. Ga pernah tuh setiap ibu saya maketkan makanan dia ga saya kasih, saya belanja kebutuhan saya dia butuhnya apa ya saya belanja kebutuhan dia. Tugas, saya bisa bantu ya saya yang kerjain. Tapi dia juga baik, dia selalu tanya saya mau apa pengen jajan apa. Ya cuma permasalahannya dia ngira saya ngekang, jadi komunikasi kita ga baik.Kalo pendapat dokter setelah ini apa yang harus saya lakuin

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
20
2

2 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Jatuh cinta, patah hati, kekecewaan adalah hal yang sangat wajar dialami oleh setiap orang. Tidak terdapat batasan waktu yang baik untuk mengatasi perasaan tersebut. Artinya, setiap orang memiliki waktunya masing-masing dalam menghadapinya. Namun, perlu diperhatikan bahwa kondisi yang dibiarkan berlarut-larut perlu segera ditangani secara tepat sehingga tidak mengganggu kehidupan sehari-hari.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan selama proses tersebut, yaitu memberikan waktu pada diri sendiri untuk mengakui, memahami dan menerima emosi yang hadir, karena dengan menolak emosi tersebut hanya akan menyebabkan proses berdamai membutuhkan waktu yang lebih lama, atau bahkan malah membuat kondisi diri semakin buruk. Melakukan aktivitas yang produktif dan menyenangkan sebagai bentuk pengalihan agar tidak berlarut-larut dalam kesedihan dan kekecewaan tersebut, seperti melukis, menulis, bermain music, dsb. Anda juga dapat menuangkan seluruh pikiran dan perasaan anda pada jurnal harian secara berkala. Selain itu, tetap membuka diri untuk terkoneksi dengan sekitar, karena tanpa disadari kehilangan akan menyebabkan rasa kesepian.

Untuk membina hubungan sehat dan membangun cinta diperlukan pula membangun pola komunikasi yang sehat dan terbuka. Anda dan pasangan perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang anda alami, sehingga dapat saling memahami pula. Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi. Anda dan pasangan juga dapat saling menghargai, serta saling mendukung menjadi versi terbaik diri masing-masing. Hal tersebut penting untuk diperhatikan karena membina hubungan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya di salah satu pihak saja. Dengan pola komunikasi tersebut, maka dapat meminimalisir esalahpahaman

yang berlarut-larut.


Jangan ragu untuk berkonsultasi langsung dengan psikolog jika diperlukan

1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya memahami bahwa Anda mengalami beberapa masalah dalam hubungan Anda dan mencari saran tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya.:

Pertama-tama, penting untuk diingat bahwa saya sebagai AI tidak dapat memberikan saran yang spesifik untuk situasi Anda. Namun, saya dapat memberikan beberapa panduan umum yang mungkin membantu Anda dalam menghadapi masalah ini.

  1. Komunikasi yang jujur dan terbuka: Komunikasi adalah kunci dalam setiap hubungan. Cobalah untuk berbicara dengan pasangan Anda secara jujur dan terbuka tentang perasaan Anda, kekhawatiran, dan ketidaknyamanan yang Anda rasakan. Jelaskan bahwa Anda ingin memperbaiki komunikasi dan membangun kepercayaan yang lebih baik di antara Anda berdua.

  2. Evaluasi hubungan Anda: Ambil waktu untuk memikirkan apakah hubungan Anda sehat dan saling mendukung. Tinjau kembali nilai-nilai, tujuan, dan harapan Anda dalam hubungan ini. Jika Anda merasa bahwa hubungan ini tidak sehat atau tidak memenuhi kebutuhan Anda, pertimbangkan untuk mengakhiri hubungan tersebut.

  3. Percayakan insting Anda: Jika Anda merasa ada ketidaksetiaan atau ketidakjujuran dalam hubungan Anda, penting untuk mempercayai insting Anda. Jika Anda memiliki bukti atau perasaan kuat bahwa pasangan Anda tidak setia, pertimbangkan untuk menghadapinya secara langsung dan membicarakan kekhawatiran Anda.

  4. Pertimbangkan bantuan profesional: Jika masalah dalam hubungan Anda terasa rumit atau sulit untuk diatasi sendiri, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang terapis atau konselor. Mereka dapat membantu Anda dan pasangan Anda dalam memperbaiki komunikasi, membangun kepercayaan, dan menavigasi masalah yang mungkin Anda hadapi.

  5. Jaga diri Anda: Selama menghadapi masalah dalam hubungan, penting untuk tetap menjaga kesehatan dan kesejahteraan Anda sendiri. Jangan lupakan kebutuhan dan kebahagiaan pribadi Anda. Jika Anda merasa hubungan ini tidak sehat atau merugikan bagi Anda, pertimbangkan untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi diri Anda.

Ingatlah bahwa setiap hubungan memiliki dinamika dan tantangan sendiri. Keputusan tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya sepenuhnya tergantung pada Anda. Pertimbangkan untuk berbicara dengan orang-orang terdekat Anda yang dapat memberikan dukungan dan perspektif tambahan dalam situasi ini.

Semoga Anda menemukan jalan yang terbaik untuk diri Anda sendiri. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau ingin berbagi lebih banyak informasi, jangan ragu untuk bertanya.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan