🔥 Diskusi Menarik

Saya mengalami gender dysphoria

Saya pria berumur hampir 30, awalnya saya mengira saya gay, apalagi di usia 20-an awal yg mana menjad masa2 paling membingungkan bagi saya mencari jatidiri. Saya selalu mengalihkan hasrat seksual ke hal lain walau ujung2nya malah membuat saya semakin depresi dan hampir gila. Namun setelah dewasa saya cari tahu tentang Transgender dan Gender Dysphoria, ternyata itu yg saya alami. Sejak kecil sudah trauma dgn bullyan, dan kini di usia dewasa saya kebingungan dalam mengindetifikasi diri, saya tidak merasa sebagai laki2 dan perempuan. Entahlah. Yang saya butuhkan hanya dukungan mental dan kasih sayang, karena perilaku pengucilan dari lingkungan, dan diskriminasi di tempat kerja, sudah sangat memutus harapan utk bertahan hidup. Aku seolah tak ada harapan utk hidup dan masa depan.

Saya sering mengalihkan stress dan depresi dgn olahraga angkat beban, walau ketika lihat foto di cermin terasa aneh saja, walau aku memiliki genital laki2 namun dari segi wajah dan fisik hampir 80% perempuan.

0
61k
1 komen

1 komentar

Halo Heo Seung Jo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Saya bisa memahami kondisi yang anda alami. Terkait rasa tertekan akibat identitas gender yang anda alami, sebaiknya berkonsultasi langsung dengan dokter/ psikolog sehingga ketidaknyamanan anda segera tertangani dengan tepat.


Ketika berbicara mengenai kesehatan mental, maka tidak terlepas dari kondisi lingkungan di mana seseorang berada. Diri pribadi seseorang dan lingkungan akan saling terikat dan saling mempengaruhi. Perlu disadari bahwa bagaimana pun kondisi lingkungan, maka akan mempengaruhi kondisi mental kita. Apabila seseorang berada pada lingkungan yang mendukung, maka orang tersebut relatif lebih nyaman dalam menjalani keseharian. Sebaliknya, apabila seseorang berada pada lingkungan yang kurang sehat, maka orang tersebut cenderung merasa tidak nyaman, mudah frustasi, bahkan stres, dan menimbulkan dampak buruk lainnya. Dengan demikian, diperlukan evaluasi dan introspeksi diri terhadap kondisi yang terjadi di lingkungan sekitar.


Selain itu, beberapa hal yang dapat anda lakukan yaitu mulai menyadari kelebihan yang anda miliki dan fokus mengembangkan hal tersebut sehingga anda dapat menjadi versi terbaik dari diri anda. Dengan melakukan hal tersebut, maka secara tidak langsung anda lebih mengenal diri anda sendiri termasuk kebutuhan akan berinteraksi di lingkungan, sehingga anda dapat memiliki kontrol untuk memilih lingkungan pertemanan yang sehat.


Anda juga dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengendalikan hal yang dapat dikontrol sepenuhnya oleh anda, seperti mengendalikan respon anda (pikiran, perasaan, perilaku, dan sebagainya) terhadap stimulus/ kondisi tidak menyenangkan yang diperoleh dari lingkungan. Seperti yang diketahui bahwa kita tidak dapat mengontrol perilaku, pikiran, dan perasaan orang lain, sehingga dalam situasi ini sebaiknya energi yang anda miliki digunakan secara efektif untuk kebaikan diri anda.


Anda juga dapat mencari dan menemukan lingkungan baru yang dapat memberikan anda dukungan atau sebagai tempat berkeluh kesah. Sebagai tambahan, anda dapat membuka diri untuk meminta feedback terhadap orang terdekat anda sebagai salah satu cara introspeksi diri. Semoga membantu ya


1 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.