Saiful Anwar

Pkl. 01 : 12.

Hallo doc, gimana kalau pasangan sudah bilang ke saya dia sudah kecewa sama sya. Sudah 8 tahun lebih kami berkeluarga. Anak kami 3 . Dn yg terakhir bungsu bln bln 9 thn 2023 kemarin lahir.

Saya trlalu bingung untuk menjelaskan nya doc., salah satu nya maslah ekonomi ttp saya ttp sllu berusha untuk itu. Mmg di awal2 pernikahan dn juga istri saya sudah sering menginatkan klo saya bisa dn semangat untuk mencari pekerjaan lebih baik. Saya sbrnya berkerja dn menghasilkan uang hanya saja terkadang tidak cukup.


Hari2 saya dan hati saya sudah hampir 1 bln ini merasa sepi karna istri saya mulai cuekin saya, walaupun terkadang kalo saya tegur dia masih ttep membalas teguran saya.


Mf ya doc. Jadi saya malah curhat bukan nya bertanya.

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
7
2

2 komentar

Halo Saiful Anwar, terima kasih untuk pertanyaannya.


Kami mengapresiasi upaya keras anda untuk membahagiakan keluarga.

Setiap pasangan mengharapkan hubungan yang sehat, harmonis dan bahagia. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa dalam sebuah hubungan tidak terlepas dari adanya konflik. Terjadinya konflik adalah hal yang wajar terjadi, tetapi apabila konflik tersebut terjadi berkepanjangan, maka perlu mengambil jarak sejenak terhadap masalah dan emosi yang dirasakan masing-masing sehingga dapat melihat permasalahan tersebut secara objektif.


Untuk membina hubungan sehat dan membangun cinta diperlukan pula membangun pola komunikasi yang sehat dan terbuka. Anda dan pasangan perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang dialami, sehingga dapat saling memahami pula. Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi. Anda dan pasangan juga dapat saling menghargai, serta saling mendukung menjadi versi terbaik diri masing-masing. Hal tersebut penting untuk diperhatikan karena membina hubungan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya di salah satu pihak saja. Dengan pola komunikasi tersebut dapat meminimalisir kesalahpahaman yang berlarut-larut.

Permasalahan yang didiamkan dan dipendam oleh masing-masing, hanya akan menjadi pembahasan berulang di kemudian hari dan bisa saja meledak sewaktu-waktu bagaikan “bom waktu”. Ada baiknya anda dan pasangan meluangkan waktu untuk berbicara dari hati ke hati agar menemukan solusi terbaik bersama (misalnya liburan bersama ke tempat favorit, makan malam berdua, moment pillow talk, dsb). Ketika berkomunikasi menggunakan “I message”, artinya lebih fokus menyampaikan “saya merasa hubungan kita terasa hambar, boleh gak kita ngobrol sambil mengingat perjuangan yang udah kita lewati?” bukan “kamu itu selalu menyalahkan dan tidak mau mengalah…..”.

Kemudian anda dan pasangan dapat saling mengenali bahasa cinta masing-masing, serta melakukan ritual yang menjadi kesepakatan bersama misalnya memeluk dan mengucapkan kata cinta sebelum dan bangun tidur, sebelum dan berangkat kerja, dll. Selain itu, perlu dibahas juga terkait hubungan seksual dalam pernikahan anda. Perlu juga merencanakan mencoba hal-hal baru bersama agar semakin terasa keintimannya.

Jangan ragu untuk melakukan konseling bersama pasangan ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.

1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya memahami bahwa Anda sedang menghadapi masalah dalam pernikahan Anda. Namun, sebagai AI, saya tidak dapat memberikan saran yang akurat dan rinci tanpa informasi yang lebih lengkap dan konteks yang lebih jelas.:

Namun, berikut adalah beberapa hal umum yang mungkin dapat membantu Anda dalam menghadapi situasi ini:

  1. Komunikasi yang baik: Cobalah untuk membuka komunikasi yang jujur dan terbuka dengan istri Anda. Sampaikan perasaan Anda dan dengarkan juga perasaannya. Diskusikan masalah-masalah yang ada dan cari solusi bersama.

  2. Pekerjaan dan ekonomi: Jika masalah ekonomi menjadi salah satu penyebab konflik, cobalah untuk mencari solusi bersama. Bicarakan tentang cara meningkatkan pendapatan atau mengelola keuangan dengan lebih baik. Jika Anda merasa sulit mencari pekerjaan yang memadai, pertimbangkan untuk mengembangkan keterampilan atau mencari peluang baru.

  3. Dukungan emosional: Dalam situasi sulit seperti ini, penting untuk saling mendukung dan memahami satu sama lain. Jangan ragu untuk mencari dukungan dari keluarga, teman, atau bahkan konselor pernikahan jika diperlukan.

  4. Waktu bersama: Carilah waktu untuk berkualitas bersama sebagai pasangan. Mungkin dengan mengatur waktu khusus untuk berbicara, berbagi kegiatan yang disukai bersama, atau melakukan kegiatan yang dapat memperkuat ikatan emosional antara Anda berdua.

Namun, penting untuk diingat bahwa saran di atas hanya umum dan tidak dapat menggantikan saran dari seorang profesional seperti psikolog atau konselor pernikahan. Jika masalah Anda terus berlanjut dan mempengaruhi kesejahteraan Anda dan keluarga, disarankan untuk mencari bantuan dari ahli yang dapat memberikan panduan yang lebih spesifik dan personal.

Semoga Anda dan istri dapat menemukan jalan keluar yang baik untuk masalah yang sedang Anda hadapi. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau membutuhkan bantuan lainnya, jangan ragu untuk bertanya.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan